Charles III Dinobatkan Mei 2023, Refleksikan Peran Modern Monarki
Charles ingin mengurangi kemewahan yang biasa terlihat saat penobatan, terlebih upacara berlangsung saat negara itu bergulat dengan krisis perekonomian.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
AFP/POOL/ANDREW MILLIGAN
Raja Inggris Charles III menyapa warga saat berjalan dari City Chambers ke Dunfermline Abbey di Dunfermline, Skotlandia, 3 Oktober 2022.
LONDON, RABU – Istana Buckingham mengumumkan penobatan Raja Charles III akan dilaksanakan pada 6 Mei 2023. Pernyataan Istana, Selasa (11/10/2022), menyebutkan, penobatan itu akan merefleksikan sejarah tradisional sekaligus peran modern monarki Inggris.
Charles III (73) akan dimahkotai di Westminster Abbey, seturut tradisi yang telah berlangsung lebih dari 900 tahun. Bersama Charles, permaisuri Camilla (75) juga akan dimahkotai. Tanggal 6 Mei 2023 bersamaan dengan ulang tahun ke-4 cucu Charles, Archie, putra Pangeran Harry dan Meghan Markle. ”Penobatan ini akan merefleksikan peran kerajaan saat ini dan masa mendatang, dengan tetap berakar pada tradisi yang sudah lama berjalan,” sebut pernyataan Istana Buckingham.
Charles menjadi raja setelah ibundanya, Ratu Elizabeth II, meninggal pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun. Elizabeth berkuasa selama 70 tahun, menjadi kepala negara 14 anggota Persemakmuran, termasuk Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Kekuasaan ini berpindah ke tangan Charles.
Media Inggris melaporkan, Charles ingin mengurangi kemewahan yang biasa terlihat saat penobatan, terlebih upacara berlangsung saat negara itu bergulat dengan krisis perekonomian. Di samping itu, di Eropa masih berkobar perang Ukraina-Rusia. Istana Buckingham belum merilis format penobatan secara resmi dan tengah merancang acara penobatan, dikenal sebagai Operasi Golden Orb. Meski demikian, setidaknya ribuan orang akan hadir dalam penobatan Charles.
AFP/INTERCONTINENTALE
Foto pada 2 Juni 1953, Ratu Elizabeth II (tengah) duduk di Westminster Abbey saat penobatan.
Media menyebutkan, penobatan Charles III diperkirakan lebih pendek dan sederhana dibandingkan upacara penobatan Ratu Elizabeth II pada 2 Juni 1953 yang berlangsung selama 3 jam. Elizabeth dinobatkan 16 bulan setelah menjadi ratu. Penobatan tersebut merupakan acara internasional besar pertama yang disiarkan televisi. Sekitar 8.000 tamu undangan, termasuk perwakilan dari 129 negara dan wilayah, memadati lokasi penobatan.
Penobatan raja Inggris merupakan gabungan dari upacara religius yang khidmat dan perayaan meriah. Mahkota kerajaan berada di pusat upacara, melambangkan sejarah dan kekuasaan monarki Inggris selama berabad-abad. Uskup Agung Canterbury Justin Welby akan memimpin upacara. Charles akan diurapi minyak suci sebelum menerima bola salib emas (orb), tongkat, dan cincin penobatan.
Di tengah rencana penobatan, Charles dan ahli warisnya, Pangeran William, terus berupaya menampilkan monarki yang masih relevan di era Inggris yang modern dan multikultur. Meski penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II sangat besar, tidak ada jaminan kondisi serupa dialami Charles III.
”Orang harus ingat juga, sementara seluruh rasa hormat dan gravitasi dari pemakaman Ratu sangat fokus pada penghormatan padanya, penobatan adalah penghormatan pada institusi, bukan pada personal,” kata sejarawan kerajaan Robert Lacey, penulis buku Majesty: Elizabeth II and the House of Windsor kepada BBC.
AFP/POOL/ANDREW MILLIGAN
Raja Inggris Charles III dan permaisuri Camilla memegang pena saat menandatangani buku tamu setelah menghadiri rapat dewan di City Chambers di Dunfermline, Skotlandia, 3 Oktober 2022.
Upacara penobatan Raja Inggris tidak banyak berubah dalam lebih dari 900 tahun terakhir. Maka, visualisasi penobatan Raja Charles III yang terjadi di saat krisis global menjadi penting. ”Gagasan penobatan yang mewah, kala terjadi penghematan, krisis biaya hidup, belum lagi ribuan tamu yang datang dengan pesawat yang menghambur-hamburkan bahan bakar, tentu akan menimbulkan kecanggungan,” ujar Anna Whitelock, profesor sejarah monarki modern pada City University London, seperti dikutip BBC. (AP/AFP/REUTERS)