Samakan Trump dengan Hitler, CNN Digugat Ganti Rugi Rp 7 Triliun
Mantan Presiden AS Donald Trump menggugat CNN karena telah ribuan kali menyamakan dirinya dengan Adolf Hitler dan berulang kali juga memfitnahnya dengan berita palsu.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
ETHAN MILLER
Dalam foto dokumentasi yang diambil pada 15 Desember 2015, kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump diperkenalkan saat debat presiden yang digelar CNN di The Venetian Las Vegas di Las Vegas, Nevada, AS.
WASHINGTON DC, SELASA – Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, menggugat jaringan televisi CNN ke pengadilan distrik Fort Lauderdale, Florida, Senin (3/10/2022) waktu setempat. Televisi yang didirikan konglomerat media asal AS Ted Turner itu dituntut dengan ganti rugi 475 juta dollar AS atau Rp 7,2 triliun karena ribuan kali menyamakan Trump dengan Adolf Hitler dan mencemarkan nama baiknya.
Dalam materi gugatannya, Trump menuduh CNN menyebarkan berita “yang merusak reputasi dan fitnah” (libel and slander) terhadapnya karena “takut” dia akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024. Menurut gugatan Trump, lewat kampanye hitam itu CNN menggunakan pengaruhnya sebagai jaringan berita televisi terkemuka untuk mengalahkannya secara politik.
“CNN telah berusaha menggunakan pengaruhnya yang besar, alih-alih sebagai sumber berita 'tepercaya', untuk mencemarkan nama baik penggugat di benak pemirsa dan pembacanya dengan tujuan mengalahkannya secara politis,” kata pengacara Trump dalam gugatan setebal 29 halaman.
Trump mengklaim, CNN memiliki rekam jejak panjang dalam mengkritiknya. Menurut Trump, dalam beberapa bulan terakhir, CNN kian memperkuat serangannya karena jaringan media televisi utama AS itu khawatir dia akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada 2024.
Dalam materi gugatan yang diajukan Trump tertulis, sebagai bagian dari upaya bersama untuk menggeser keseimbangan politik ke arah kiri, CNN telah mencoba untuk mencemarkan nama baik penggugat dengan aneka label yang memalukan, palsu, dan dipenuhi fitnah seperti rasis, antek Rusia, insureksionis, dan terutama Hitler.
JOE RAEDLE
Dalam foto dokumentasi yang diambil pada 10 Maret 2016 ini tampak kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara selama debat Partai Republik di kampus University of Miami di Coral Gables, Florida.
Gugatan itu mencantumkan beberapa contoh bagaimana CNN berulang kali membandingkan Trump dengan Aldof Hitler, pemimpin Nazi, Jerman. Bukti itu termasuk laporan khusus CNN pada Januari 2022 yang disampaikan seorang pembawa acara, Fareed Zakaria, yang menyertakan rekaman tentang Hitler.
Dalam gugatannya, Trump mengklaim bahwa frase “The Big Lie” (Pembohong Besar) – yang berkonotasi ke taktik yang dipakai Hitler – telah dipakai CNN sebanyak lebih dari 7.700 kali untuk merujuk kepada Trump, terhitung sejak Januari 2021. “Frase ini dimaksudkan memperburuk, menakut-nakuti, dan menggelorakan ketidaksukaan banyak orang,” kata Trump.
CNN tak berkomentar atas gugatan Trump. Namun, pemimpin baru CNN, Chris Licht secara pribadi mendesak awak medianya untuk menahan diri. Trump mengatakan, dia mengajukan gugatan untuk “memulihkan reputasinya sebagai pegawai negeri yang berdedikasi dan memastikan tanggung jawab CNN atas kerugian yang ditimbulkan terhadap reputasi Trump.
Dalam pernyataan lanjutan yang dipenuhi kemarahan, Trump mengatakan bahwa dalam beberapa minggu dan bulan mendatang pihaknya akan mengajukan tuntutan hukum terhadap sejumlah besar perusahaan media. Mereka juga dinilai turut menyebar berita palsu, berbohong, dan mencemarkan nama baik Trump terutama terkait liputan pemilu 2020.
Trump, semasa menjabat sebagai presiden, disebut-sebut memang memiliki hubungan panas dengan CNN dan media besar lainnya seperti The New York Times. Dia mencap dua media itu telah menyebarkan berita palsu, Juli lalu, Trump mengancam akan menuntut CNN jika tidak mencabut berita yang diduga memfitnahnya.
AP PHOTO/JON ELSWICK
Foto sebagian halaman dokumen affidavit yang disetujui untuk dirilis oleh Pengadilan Federal California Selatan, Jumat (26/8/2022), tentang penggeledahan rumah peristirahatan mantan Presiden AS Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, California.
Selain itu, mantan Presiden AS yang kini berusia 76 tahun itu juga mengatakan, timnya bisa mengambil tindakan yang tepat melawan komite Kongres AS yang kini sedang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol. Serangan itu dimotori oleh para pendukung Trump.
Gugatan di pengadilan Fort Lauderdale diajukan saat Trump menghadapi penyelidikan pidana oleh Kementerian Kehakiman karena menyimpan dokumen rahasia negara di vila pribadinya, Mar-a-Lago. Trump disebut membawa dan menyimpan dokumen-dokumen itu setelah meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021. Bulan lalu, Trump didugat Jaksa Agung Negara Bagian New York, Leticia James, atas dugaan berbohong kepada bank dan perusahaan asuransi.