Hongaria Kritik Uni Eropa dan Serukan Penghentian Sanksi terhadap Rusia
Sebagai negara yang sangat bergantung pada pasokan minyak dan gas Rusia, Hongaria merasakan bahwa paket sanksi terhadap Rusia justru memukul balik ekonomi Eropa. Oleh karena itu, Hongaria mengkritik kebijakan Brussels.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
HLI
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berpidato pada pembukaan masa sidang musim dingin di Budapest, Hongaria, Senin (26/9/2022). Tepat belakang Orban adalah Ketua Parlemen Hongaria Laszlo Kover.
BUDAPEST, SELASA — Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengkritik sanksi Uni Eropa terhadap Rusia yang justru menyerang balik negara-negara Eropa. Ia juga menyerukan gencatan senjata pada perang di Ukraina sekaligus mendorong agar Uni Eropa mengangkat sanksi pada akhir 2022.
Orban mengatakan kepada Parlemen bahwa situasi di Eropa semakin sulit. Tidak mengherankan kemudian jika pemerintahan di Eropa berjatuhan. Hal ini merujuk pada pergantian pemerintahan di Italia pada Minggu ke Giorgia Meloni yang dianggap mewakili kelompok sayap paling kanan di Italia sejak Perang Dunia II.
Kita bisa katakan bahwa sebagai dampak dari sanksi-sanksi, rakyat Eropa menjadi semakin miskin. Sementara Rusia tidak kunjung bertekuk lutut.
”Kita bisa katakan bahwa sebagai dampak dari sanksi-sanksi, rakyat Eropa menjadi semakin miskin. Sementara Rusia tidak kunjung bertekuk lutut. Senjata ini (sanksi) justru memukul balik kita,” kata Orban.
Untuk itu, Orban bertanya kepada Uni Eropa. ”Kita menunggu jawaban. Seluruh Eropa menunggu jawaban dari Brussels soal sampai kapan kita akan seperti ini terus,” katanya sembari menyatakan bahwa inilah saatnya membicarakan sanksi dengan AS.
HLI
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban saat berpidato pada pembukaan masa sidang musim dingin di Budapest, Hongaria, Senin (26/9/2022).
Magyar Nemzet, harian pro-Pemerintah Hongaria, melaporkan, Orban mendorong anggota Partai Fidesz pada pertemuan tertutup di Budapest, Rabu (21/9/2022) malam, untuk mengupayakan agar sanksi terhadap Rusia diangkat.
”Berdasarkan informasi kami, Orban meminta kepada anggota Faksi Fidesz untuk melakukan upaya semaksimal mungkin untuk meyakinkan Eropa mengangkat sanksi paling lambat akhir tahun ini,” kata surat kabar tersebut.
Pemerintah menyatakan mengonfirmasi konten artikel tersebut. Aspirasi ini muncul di saat Brussels akan menjatuhkan sanksi-sanksi lanjutan terhadap Rusia.
Orban meminta kepada anggota Faksi Fidesz untuk melakukan upaya semaksimal mungkin guna meyakinkan Eropa mengangkat sanksi paling lambat akhir tahun ini.
Sementara itu, Fidesz, partai penguasa yang dipimpin Orban, mengumumkan akan segera menggelar konsultasi publik terkait dengan sanksi tersebut. Metode ini sebelumnya juga digunakan Pemerintah Hongaria untuk menolak kebijakan migrasi Uni Eropa.
Tujuan langkah itu, menurut Kepala Fraksi Fidesz di Parlemen Mate Kocsis, untuk memberikan kesempatan bagi rakyat Hongaria memberikan opininya. ”Adalah tidak normal kalau sanksi-sanksi hanya diputuskan oleh para elite di Brussels saja,” kata Kocsis kepada wartawan.
FF
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berpidato pada sesi "The State of the European Union" sebagai bagian dari sesi pleno parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, 14 September 2022.
Para Menteri Luar negeri Uni Eropa menggelar pertemuan mendadak pada Rabu pekan lalu untuk membahas mobilisasi sekitar 300.000 tentara cadangan Rusia ke Ukraina. Keputusan final Uni Eropa dalam pertemuan itu masih harus dibuat di sesi formal.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyatakan, sanksi lanjutan kepada Rusia hanya akan mempersulit situasi Eropa. ”Eropa menderita lebih berat lagi karena larangan-larangan yang diterapkan sebagai respons perang di Ukraina ketimbang Rusia. Dan oleh karena itu, delapan paket sanksi semestinya dilupakan saja,” katanya di sesi debat umum pada sidang ke-77 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, awal pekan ini.
Eropa menderita lebih berat lagi karena larangan-larangan yang diterapkan sebagai respons perang di Ukraina ketimbang Rusia.
Hongaria dihantam inflasi yang terus meroket ke rekor baru. Negara itu punya ketergantungan tinggi terhadap minyak dan gas bumi dari Rusia. Oleh karena itu, muncul kekhawatiran kecukupan pasokan energi di tengah Uni Eropa yang terus membombardir Rusia dengan sanksi-sanksi baru.
Budapest sebenarnya telah mendapat pengecualian dari sanksi Uni Eropa terhadap impor minyak mentah Rusia lewat jaringan pipa. Hongaria juga membeli tambahan volume gas Rusia sejak perang pecah pada 24 Februari 2022. (AFP/REUTERS)