Bertemu PM Jepang, Wapres Amin Bahas Kerja Sama Ekonomi dan SDM
Di sela-sela menghadiri pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe, Wapres Amin melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Jepang Fumio Kishida. Penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan SDM dibahas saat itu.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan dua aspek penting dalam kerja sama Indonesia dan Jepang, yakni penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Kemitraan di bidang ketenagakerjaan dan kesehatan pun disampaikannya saat melakukan kunjungan kehormatan menemui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Kunjungan kehormatan Wapres Amin yang berlangsung di Istana Akasaka, Tokyo, Senin (26/09/2022), tersebut sekaligus menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang pada 27 Juli 2022 lalu. Turut mendampingi Wapres Amin pada kunjungan ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika.
Selain itu, Wapres juga didampingi Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Deputi Setwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto.
”Pertemuan Wapres RI KH Ma’ruf Amin menekankan dua hal utama, yakni penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas SDM, (termasuk) kemitraan di bidang ketenagakerjaan dan kesehatan,” kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan persnya seusai mendampingi Wapres Amin pada kunjungan kehormatan tersebut.
Pada aspek ekonomi, Wapres Amin menyampaikan arti penting penandatanganan Protokol Perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada November 2022 mendatang. Wapres Amin juga mengharapkan realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar dollar AS, penyelesaian proyek-proyek infrastruktur strategis, serta penyelesaian hambatan terhadap akses bagi ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.
Kerja sama keuangan syariah dan industri juga menjadi perhatian Wapres Amin. Wapres pun mendorong penguatan kerja sama potensial di bidang ekonomi syariah dan industri halal. Hal ini khususnya pada sektor unggulan, seperti makanan, kosmetik, mode, pariwisata, dan kawasan industri halal.
”Indonesia siap menjadi mitra utama dalam pengembangan bisnis halal di Jepang, antara lain melalui penyusunan standar pariwisata ramah Muslim pada destinasi wisata Jepang dan sertifikasi halal bagi produk Jepang,” kata Masduki.
Indonesia siap menjadi mitra utama dalam pengembangan bisnis halal di Jepang, antara lain melalui penyusunan standar pariwisata ramah Muslim pada destinasi wisata Jepang dan sertifikasi halal bagi produk Jepang.
Selanjutnya, terkait kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Wapres Amin mengapresiasi dukungan Jepang. Dukungan Jepang sebagai mitra pembangunan SDM Indonesia ditunjukkan melalui pemberian beasiswa dan pelatihan teknis.
Jepang pun diharapkan dapat terus mendukung perluasan pengajaran bahasa Jepang, pendidikan vokasi, dan penguatan masyarakat tanggap bencana. ”Selain itu, Wapres juga mengharapkan dukungan Jepang bagi penguatan ekosistem riset di Indonesia untuk semakin mendorong inovasi berkelanjutan,” kata Masduki.
Pada kesempatan tersebut, PM Jepang menyampaikan terima kasih atas kunjungan Wapres Amin di Tokyo untuk menghadiri upacara penghormatan kenegaraan atas wafatnya mantan PM Jepang Shinzo Abe. Selain itu, PM Kishida juga menyambut baik dan siap mendukung kepemimpinan Indonesia di G20.
PM Kishida juga menyampaikan bahwa pada tahun 2023 Jepang akan dipercaya memegang keketuaan G7 dan Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Dia pun berharap kedua negara dapat saling mendukung dalam forum tersebut.
”PM Jepang mengharapkan kiranya kepemimpinan Jepang dan Indonesia ini dapat berkontribusi pada tataran internasional dan regional. Untuk itu, Jepang akan memperkuat hubungan Jepang-ASEAN dan hubungan Jepang-Indonesia yang telah terjalin selama 60 tahun,” kata Masduki.
PM Jepang mengharapkan kiranya kepemimpinan Jepang dan Indonesia ini dapat berkontribusi pada tataran internasional dan regional. Untuk itu, Jepang akan memperkuat hubungan Jepang-ASEAN dan hubungan Jepang-Indonesia yang telah terjalin selama 60 tahun.
PM Jepang pun berkomitmen membahas poin-poin strategis dengan Pemerintah Indonesia agar penandatanganan IJEPA pada KTT G20 di Bali dapat terlaksana. ”PM Jepang (juga) akan menindaklanjuti kerja sama keuangan dan industri halal dengan Indonesia, melalui arahan khusus kepada Kedutaan Jepang di Indonesia, untuk mempersiapkan kerja sama keuangan syariah dan industri halal,” ujar Masduki.
Masduki menuturkan, PM Jepang juga menyampaikan keyakinannya bahwa hubungan yang terjalin baik antara Indonesia dan Jepang ke depan akan terus meningkat. ”Pertemuan ini semakin memperkuat kemitraan strategis Indonesia-Jepang, baik di tataran internasional dan regional,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menuturkan bahwa Jepang termasuk lima besar negara asal penanaman modal asing di Indonesia pada periode Januari-Juni 2022. Secara berurutan, negara itu adalah Singapura dengan nilai investasi 6,7 miliar dollar AS, China 3,6 miliar dollar AS, Hong Kong 2,9 miliar dollar AS, Jepang 1,7 miliar dollar AS, dan Amerika Serikat 1,4 miliar dollar AS.