Di tengah riuh rumor kudeta, kota Beijing sibuk bersolek. Suasana Beijing berjalan normal tanpa ketegangan seperti yang ramai dibicarakan di media sosial.
Oleh
LUKI AULIA, DARI BEIJING, CHINA
·4 menit baca
"Kudeta sedang terjadi di China". Begitu kabar yang ramai wira-wiri di perbincangan dunia media sosial, Sabtu lalu, dan berlanjut menjadi trending di Twitter sampai sekarang, Senin (26/9/2022). Kabar kabur kudeta itu rupanya berawal dari data ribuan perjalanan penerbangan masuk dan keluar China yang batal atau dibatalkan. Informasi pembatalan serupa juga konon terjadi pada jadwal perjalanan bis dan kereta.
Dari situ lalu berkembang spekulasi dan rumor bahwa telah terjadi kudeta oleh Tentara Pembebasan Rakyat atau PLA. Presiden China, Xi Jinping, dikabarkan sudah digulingkan dan sedang dalam tahanan rumah. Padahal Xi baru-baru ini terlihat hadir di pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai bersama Presiden Rusia, Vladamir Putin.
Semua informasi serba tidak jelas dan tanpa bukti.
Rumor yang berkembang adalah pucuk pimpinan PLA sudah mengambil alih kota Beijing. Li Qiaoming, pejabat senior di militer China yang berpangkat jenderal, dikabarkan akan memimpin China menggantikan Xi. Lalu foto-foto dan video konvoi kendaraan militer dan pasukan keamanan menuju ke Beijing juga berseliweran di medsos.
Unggahan itu diikuti unggahan bantahan pihak lain yang menyebutkan foto dan video itu berasal dari 2015. Ada juga rumor yang menyebutkan ada konvoi kendaraan militer hingga sepanjang 80 kilometer. Namun ini juga tidak jelas kapan dan dimana. Semua informasi serba tidak jelas dan tanpa bukti.
Tidak mudah memverifikasi rumor-rumor semacam ini, apalagi di China yang serba tertutup pada media massa, terutama media asing. Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi dari pihak Partai Komunis China (PKC) atau pemerintahan Xi terkait rumor kudeta ini.
Di media-media China pun tak ditemukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya terkait isu ini. Jika dicari dengan mesin pencari Google, informasi yang muncul bukan dari media yang tepercaya.
Sementara dinamika yang terjadi pada penerbangan, sulit menjadi indikator adanya kudeta. Sebab, rute penerbangan internasional China memang belum pulih sepenuhnya akibat kebijakan "nihil penyebaran Covid-19" yang diberlakukan sejak dua tahun lalu itu.
Di tengah riuh dan ricuhnya rumor kudeta, pusat kota Beijing justru tengah bersolek dengan lampion merah meriah dan taman-taman di setiap perempatan jalan-jalan protokol.
Pintu China bagi warga asing belum dibuka sepenuhnya. Hanya kalangan pebisnis dan pelajar atau mahasiswa asing saja yang sudah boleh masuk. Itu pun masih dalam jumlah terbatas.
Di tengah riuh dan ricuhnya rumor kudeta, pusat kota Beijing justru tengah bersolek dengan lampion merah meriah dan taman-taman di setiap perempatan jalan-jalan protokol. Seperti di sepanjang jalan protokol sekitar Tiananmen, misalnya, banyak pekerja tampak tengah mengerjakan taman-taman dengan aneka bunga dan tanaman di setiap perempatan jalan, Minggu (25/9/2022) malam pukul 23.00 waktu setempat.
Setiap taman yang terang-benderang karena disorot banyak lampu itu memiliki tema yang berbeda-beda. Di antaranya adalah tema olahraga, teknologi, seni budaya, dan infrastruktur.
Persiapan ini barangkali untuk menyambut kongres PKC ke-20 yang akan diselenggarakan 16 Oktober mendatang di Beijing. Atau mungkin juga untuk menyambut Hari Nasional China yang memeringati proklamasi berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949.
Selain taman, lampion berwarna merah terang juga menerangi sepanjang jalan. Begitu pula dengan hiasan-hiasan dekoratif jalanan lain. Secara umum, suasana di Beijing, sejak Sabtu pagi hingga Minggu tengah malam, sama seperti hari-hari biasa. Macet masih terjadi di jalan-jalan tertentu.
Ketika berkeliling kota dengan sepeda, tidak juga terasa suasana tegang dan tidak terlihat penjagaan ketat tentara atau polisi di jalanan.
Tempat-tempat wisata seperti hutong atau gang kuno, danau, dan taman tetap padat pengunjung yang hendak menghilangkan penat di akhir pekan bersama keluarga. Ini misalnya terlihat di Hutong Nanluoguxiang dan Hutong Yandaixie yang sangat padat di malam Minggu hingga harus jalan pelan-pelan karena berdesak-desakan.
Ketika berkeliling kota dengan sepeda, tidak juga terasa suasana tegang dan tidak terlihat penjagaan ketat tentara atau polisi di jalanan. Polisi dan tentara terlihat berjaga di tempat-tempat yang memang dijaga ketat setiap hari, seperti di sekitar kawasan Tiananmen dan kediaman Xi.
Ketika bersepeda sejak Sabtu siang hingga Minggu dini hari pukul 02.00 waktu setempat lalu berlanjut dengan Minggu malam pukul 22.00 hingga 00.30, suasana kota tetap normal. Kawasan pusat pertokoan atau mal tetap padat pengunjung, apalagi saat ini, menjelang hari libur nasional 1 Oktober, banyak toko atau produk bermerek yang memberikan banyak diskon hingga 50 persen.
"Saya saja belum pernah keluar jalan-jalan keliling kota pakai sepeda jam 2 pagi. Seperti apa suasananya jam-jam segitu? Saya yakin pasti aman karena banyak kamera CCTV dimana-mana," kata Cindy, salah satu asisten dalam program pelatihan bagi media asing yang diadakan China Asia-Pacific Press Center (CAPPC).
Saya kira kudeta tidak akan betul-betul terjadi. Tetapi saya menduga sedang ada masalah serius di pucuk pimpinan PKC dan militer China.
Pakar China dan penulis buku The Coming Collapse of China, Gordon Chang, sebut majalah Newsweek, 24 September 2022, mengunggah cuitan yang mengatakan bahwa rumor kudeta itu kemungkinan besar tidak benar karena tidak ada informasi yang akurat tepercaya dari pihak berwenang China.
Meski demikian, tak akan ada asap apabila tak ada api. Ia menduga sedang terjadi sesuatu di dalam tubuh militer China atau kepemimpinan PKC. "Saya kira kudeta tidak akan betul-betul terjadi. Tetapi, saya menduga sedang ada masalah serius di pucuk pimpinan PKC dan militer China," tulisnya.