Hari Terakhir Penghormatan untuk Ratu Elizabeth II, London Siaga Tinggi
Warga rela mengantre hingga 24 jam lebih untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah mendiang Ratu Elizabeth II sebelum pemakaman, Senin besok. Puluhan ribu polisi dari seluruh negeri dikerahkan ke London.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·7 menit baca
LONDON, SABTU — Para pemimpin dunia mulai berdatangan dan berkumpul di London, Inggris, Sabtu (17/9/2022), untuk menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9). Sementara para pelayat dari kalangan warga biasa juga terus berdatangan meski harus mengantre lebih dari 24 jam. Aparat keamanan di seluruh kota London dalam siaga tinggi memperketat penjagaan demi kelancaran penghormatan jenazah serta pemakaman.
Ratu Elizabeth II mangkat pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun setelah 70 tahun bertakhta di singgasana Kerajaan Inggris Raya. Sudah empat hari jenazah Ratu disemayamkan di gedung Westminster Hall. Upacara misa pemakaman Ratu di Westminster Abbey dijadwalkan pada Senin pukul 19.50 waktu setempat. Menurut buku tamu, sekitar 500 pejabat negara asing akan hadir.
Sejak hari pertama disemayamkan di Westminster Hall, puluhan ribu warga dari berbagai wilayah di Inggris Raya rela mengantre belasan jam hingga 20-an jam untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Ratu Elizabeth II. Di antara mereka adalah mantan bintang sepak bola David Beckham. Ia menghabiskan waktu 12 jam mengantre agar bisa mencapai peti jenazah di Westminster Hall.
”Ini begitu menyentuh perasaan. Keheningan dan perasaan di ruangan itu sangat sulit untuk dijelaskan,” kata Beckham kepada wartawan setelah melewati peti jenazah. ”Kami semua di sana untuk mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia karena beliau telah bersikap baik, peduli, dan telah (memerintah dengan meyakinkan) selama bertahun-tahun.”
Antrean pelayat terus mengular berkilo-kilometer di sepanjang Sungai Thames sejak Rabu (14/9). Hari itu peti jenazah dibawa dari Istana Buckingham ke kompleks Parlemen Inggris untuk disemayamkan. Sebelum itu, jenazah Ratu Elizabeth II, yang wafat di Puri Balmoral, Skotlandia, disemayamkan beberapa hari di Balmoral dan Edinburgh, Skotlandia.
Momen penghormatan
Banyak alasan mengapa warga rela mengantre belasan jam hingga 20-an jam untuk memberikan penghormatan di dekat peti jenazah Ratu yang hanya berlangsung beberapa menit atau detik. Alasan itu mulai dari ungkapan kecintaan kepada Ratu hingga hasrat menjadi bagian dalam momen bersejarah. Simon Hopkins, warga dari wilayah tengah Inggris, mengibaratkan momen itu seperti ”perjalanan ibadah suci”.
Warga yang berhasil masuk ke Westminster Hall bergerak dengan hening dalam dua jalur sebelum memberikan penghormatan di dekat peti jenazah. Mereka terus mengalir perlahan saat Jumat malam empat anak Ratu, yaitu Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward, dengan berseragam militer berdiri diam di empat sisi jenazah selama 15 menit. Hanya tangis bayi yang terdengar pada momen itu.
Putra bungsu Ratu, Edward, mengatakan, ”Kami telah diliputi gelombang perasaan yang dalam dan banyak orang telah berusaha keras untuk mengekspresikan cinta, kekaguman, dan rasa hormat mereka.”
Pada Sabtu (17/9), giliran delapan cucu Ratu, yaitu Pangeran William dan Pangeran Harry (anak Raja Charles), Zara Tindall dan Peter Philips (anak Putri Anne), Putri Beatrice dan Putri Eugenie (anak Pangeran Andrew), serta Lady Louise Windsor dan James Viscount Severn (anak Pangeran Edward), berdiri diam di tepi jenazah Ratu. Atas perintah Charles, Harry yang telah dicopot gelar militernya akan memakai seragam militer.
Sementara para pengantre tetap semakin banyak. Pejabat setempat sebelumnya memperingatkan, waktu antrean untuk mencapai peti jenazah lebih dari 25 jam. Warga mengantre selama itu di tengah suhu malam yang dingin hingga 6 derajat celsius. Para sukarelawan membagikan selimut dan gelas berisi teh panas kepada pengantre. Layanan Ambulans London menyebutkan, 435 orang dirawat karena cedera setelah pingsan dalam antrean.
Pemimpin dunia
Beberapa pemimpin dunia telah memberikan penghormatan terakhirnya, termasuk Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern pada Jumat (16/9). Dia membawa 10 tamu, termasuk Raja Maori Tūheitia Paki.
Tiga belas pemimpin Negara Persemakmuran lainnya sudah tiba di London, termasuk PM Australia Anthony Albanese. Gubernur Jenderal Australia David Hurley juga segera bergabung.
Keseluruhan 14 pemimpin Negara Persemakmuran itu, yang adalah bekas negara koloni Inggris, menggelar pertemuan diplomatik pertama dengan Raja Charles III, penerus Ratu Elizabeth II. Dari Australia dan Selandia Baru hingga Kanada, mereka secara resmi menyatakan bahwa Charles III sebagai kepala negara baru mereka.
Selain mereka, ratusan pemimpin dan tokoh dunia lainnya, mulai dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden hingga Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako, telah mengonfirmasi kehadiran mereka pada upacara pemakaman Ratu. Media Inggris, The Telegraph, Sabtu (17/9), melaporkan, para raja dan ratu dari seluruh dunia telah mengonfirmasi kehadiran mereka.
Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol dikonfirmasi hadir. Mantan Raja Spanyol Juan Carlos dan Ratu Sofia turut diundang. Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima, Raja Norwegia Harald V dan Ratu Sonja, serta Pangeran Albert II dan Putri Charlene dari Monako juga akan hadir. Begitu juga raja-raja Eropa lain, termasuk dari Swedia, Denmark, Belgia, Yunani, Luksemburg, dan Liechtenstein.
Sejumlah pangeran, raja, dan sultan dari Asia dan Afrika lainnya pun telah mengonfirmasi kehadiran mereka. Misalnya, Putra Mahkota Bahrain, Raja Bhutan, Sultan Brunei, Raja Jordania, Putra Mahkota Kuwait, Raja Lesotho, Raja Malaysia, Pangeran Monako, Putra Mahkota Maroko, Sultan Oman, Emir Qatar, Raja Arab Saudi, Raja Tonga, dan dari Uni Emirat Arab.
Perwakilan negara anggota Kelompok Tujuh (G7) juga mengonfirmasi kehadiran mereka. Selain Biden dan Naruhito, hadir pula Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Presiden Italia Sergio Mattarella, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Gedung Putih mengatakan, mantan Presiden Donald Trump dan Barack Obama tidak hadir.
Menurut The Telegraph, masih banyak pemimpin dunia, baik dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika, telah memastikan kehadiran mereka. Di antara mereka, misalnya Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Olena Zelensky, istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, akan mewakili suaminya yang tetap tinggal di negaranya di tengah perang melawan Rusia.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga akan hadir. Presiden Israel Isaac Herzog akan hadir tanpa PM Naftali Bennett. BBC mengatakan, Iran akan diwakili duta besarnya di London. Pemimpin Rusia, Belarus, dan Myanmar tidak diundang terkait invasi ke Ukraina dan konflik di negara mereka. Pemimpin Venezuela dan Suriah juga tidak diundang karena Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik penuh dengan mereka. Tak ada juga perwakilan Afghanistan yang diundang karena situasi politik di negara tersebut.
Ajang diplomatik
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan hadir jika memungkinkan. Upacara pemakaman Ratu tak ubahnya semacam ajang pertemuan diplomatik internasional.
Beijing, yang selama ini juga menjadi sasaran kritik parlemen Inggris karena dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang, China barat, mengonfirmasi bahwa Wakil Presiden China Wang Qishan akan menghadiri upafara pemakaman Ratu Elizabeth II di Gereja Westminster Abey.
Menurut BBC, Jumat (16/9), delegasi China yang akan menghadiri upcara pemakaman Ratu Elizabeth pada Senin besok tidak diizinkan melihat jenazah saat disemayamkan di gedung Westminster Hall. Beberapa anggota parlemen memprotes undangan untuk China setelah mereka masuk daftar hitam Beijing karena mengkritik dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.
Juru bicara Kemenlu China Mao Ning mengatakan, dia belum tahu soal larangan memberikan penghormatan terakhir Westmister Hall. Namun, menurut dia, upacara pemakaman Ratu Elizabeth II adalah peristiwa penting bagi Inggris.
”Delegasi asing yang berpartisipasi dalam acara atas undangan Inggris adalah tanda penghormatan kepada Ratu dan pentingnya (hubungan dengan) Inggris,” kata Mao.
Untuk keamanan dan kelancaran penghormatan jenazah hingga pemakaman Ratu, Senin besok, dan pengamanan para pemimpin dunia, polisi menyiapkan operasi keamanan terbesar. Puluhan ribu polisi dari seluruh negeri dikerahkan ke London. Saat upacara pemakaman di Westmisnter Abbey, dilaporkan ada ada sekitar 2.000 tamu hadir di dalam gereja dan di sekitarnya di luar gereja.
Setelah kebaktian di gereja Westminster Abbey, peti jenazah mendiang Ratu akan dibawa melewati jantung kota London dengan kereta yang ditarik kuda. Kemudian, peti jenazah akan dibawa dengan mobil jenazah ke Windsor. Di tempat ini Ratu akan dimakamkan bersama mendiang suaminya, Pangeran Philip, yang meninggal tahun lalu.
Pemakaman Ratu Elizabeth II dilaporkan akan menjadi pemakaman kenegaraan pertama terbesar yang diadakan di Inggris sejak pemakaman Winston Churchill pada 1965. Kedatangan para pemimpin dunia membuat tingkat hunian hotel di London mencapai 95 pesen, tertinggi sepanjang masa, menurut platform pemesanan yang berbasis di London, Hotelplanner.com. (AFP/AP/REUTERS)