Maaf, Tidak Ada Pesawat Pribadi Masuk Inggris untuk Pemakaman Ratu
Pemakaman Ratu Elizabeth II merupakan ajang internasional. Akan tetapi, demi kelancaran arus transportasi, para kepala negara yang akan melayat diminta naik bus.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
LONDON, SENIN – Para kepala negara yang akan datang menghadiri pemakaman ratu Inggris, Elizabeth II, diminta untuk tidak membawa pesawat pribadi, helikopter, ataupun mobil dari kedutaan masing-masing. Mereka akan diangkut dengan bus yang disediakan khusus oleh Pemerintah Inggris.
Demikian dikatakan dalam dokumen tata laksana pemakaman Ratu Elizabeth yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris. Dokumen itu disebarluaskan oleh media Politico pada hari Senin (12/9/2022). Dijelaskan bahwa Pemerintah Inggris memperkirakan lalu lintas di darat dan udara akan sangat pada pada hari pemakaman Sri Ratu yang jatuh pada tanggal 19 September.
“Harap para kepala negara yang datang ke Inggris agar tidak memakai pesawat pribadi. Kami merekomendasikan agar terbang ke Inggris menggunakan pesawat komersial. Bandara Heathrow tidak akan menerima kedatangan pesawat-pesawat non-komersil,” kata dokumen tersebut.
Meskipun begitu, dokumen itu mengatakan masih ada keleluasaan bagi kepala negara yang memang hendak memakai pesawat tersendiri. Akan tetapi, mereka hanya bisa mendarat di bandara-bandara lain di luar kota London. Setelah itu, mereka tidak diperkenankan terbang ke London memakai helikopter. Mereka harus menggunakan mobil untuk ke kedutaan besar masing-masing.
Pada hari Senin tanggal 19 September, para kepala negara akan naik mobil kedutaan ke sebuah daerah di barat London. Dari sana, mereka diangkut memakai bus menuju Westminster Abbey, tempat upacara pemakaman dilaksanakan. Raja Charles III akan memimpin prosesi tersebut bersama dengan Uskup Canterbury.
Upacara pemakaman Ratu Elizabeth II merupakan acara duka cita internasional. Sebelumnya, dunia mengalami hal serupa ketika Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang merupakan tokoh perlawanan politik apartheid wafat pada tahun 2013.
Seusai upacara, para tamu kehormatan ini diminta berjalan kaki ke gedung Dean’s Yard yang berada di dalam kompleks Westminster. Di tempat itu akan ada acara jamuan yang dipandu oleh Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly. Baru ketika semua kegiatan selesai, presiden maupun raja dan ratu tersebut kembali naik bus ke barat London, tempat mobil-mobil dari kedutaan menanti.
“Merepotkan sekali. Memangnya terbayang (Presiden Amerika Serikat Joe) Biden mau naik bus beramai-ramai?” keluh seorang diplomat di grup media sosial Whatsapp. AS terkenal dengan pesawat khusus kepresidenan yang disebut Airforce One.
Dilansir dari Sky News, Kemenlu Inggris menjelaskan bahwa seluruh wilayah London akan dipadati oleh pelayat. Oleh sebab itu, sangat tidak efisien apabila setiap kepala negara mengendarai mobil kedutaan besar masing-masing lengkap dengan konvoi voorijder.
Selain aturan ketat mengenai transportasi, Kemenlu Inggris juga hanya mengizinkan setiap kepala negara membawa satu pendamping. Orang tersebut bisa suami ataupun istri. Jika tidak membawa pasangan, bisa diganti dengan pejabat senior negara tersebut. Kepala negara yang tidak hadir bisa diwakili oleh kepala pemerintahan ataupun menteri yang dianggap senior.
Sejumlah negara telah mengumumkan kepastian kepala negara mereka akan hadir. Gedung Putih mengabarkan bahwa Presiden Joe Biden dan istrinya, Jill, akan datang. Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dan Perdana Menteri Italia Sergio Mattarella juga datang.
Dari pihak kerajaan ada Kaisar Jepang Naruhito dan Raja Spanyol Felipe VI. Tidak diketahui apabila mereka semua akan menaiki bus yang sama.
“Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol rencananya tiba di Inggris tanggal 18 September. Setelah menghadiri pemakaman Sri Ratu, beliau akan terbang ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beliau akan memberi pidato kunci di sidang,” kata Penasihat Keamanan untuk Presiden Korsel, Kim Sung-han.
Sementara itu, Kremlin mengeluarkan keterangan pers bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan datang ke upacara pemakaman. Ia mengirimkan ucapan duka cita yang mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II disayangi dan dihormati rakyat Inggris Raya sekaligus memiliki kewibawaan di panggung global. Rusia menghormati kebijaksanaan Sri Ratu.
Mantan Presiden AS Donald Trump, dilansir dari Vanity Fair, dikabarkan menunggu undangan untuk menghadiri upacara pemakaman. Trump masih di dalam penyelidikan Biro Penyidikan Federal AS (FBI) terkait kasus pengambilan berkas-berkas rahasia negara.
Trump bertemu dengan Ratu Elizabeth II pada tahun 2019. Ketika itu, ia membuat banyak kesalahan, yaitu datang 12 menit terlambat dari jadwal, langsung berjalan ke hadapan Ratu, dan tidak mengancingkan jasnya. Meskipun begitu, di media sosial besutannya, Truth Social, Trump mengaku bahwa Ratu terhibur ketika bertemu dengannya.
Jenazah Ratu Elizabeth II masih disemayamkan di Edinburgh, Skotlandia. Pada Senin sore, peti matinya dibawa dari Istana Holyroodhouse ke Gereja St Giles.
Keempat anak Ratu Elizabeth II, yaitu Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Edward, dan juga Pangeran Andrew yang selama ini menghindari publik akibat skandal seksnya berjalan beriringan di belakang peti mati ibunda. Putra Mahkota Pangeran William dan adiknya, Pangeran Harry, tidak mengikuti prosesi. (REUTERS)