Kapal Induk Vikrant, Tonggak Bersejarah Industri Pertahanan India
Keberhasilan India membuat kapal induk sendiri, INS Vikrant, menjadi tonggak bersejarah industri manufaktur pertahanan India yang kini terus tumbuh di tengah makin kuatnya pengaruh China di kawasan.

Tampak kapal induk buatan India, INS Vikrant, dalam peluncuran di galangan kapal Cochin, Kerala, India, Jumat (2/9/2022).
India kini tercatat sebagai salah satu dari segelintir negara yang mampu membangun kapal induk sendiri. Kapal induk ini, yakni INS Vikrant, telah diluncurkan Perdana Menteri Narendra Modi, 2 September lalu. Kerhasilan India membangun Vikrant, meski memakan waktu 17 tahun, membuat India kian diperhitungkan dan disegani di dunia. Vikrant jadi tonggak sejarah industri manufaktur pertahanan India yang tumbuh di tengah persaingan dengan China.
Dengan kehadiran Vikrant, India bisa mengambil peran lebih besar dalam latihan-latihan militer dengan mitra aliansi Quad (Amerika Serikat, Jepang, Australia) di Indo-Pasik. Quad berupaya membendung kebangkitan China. Bagi India, China juga saingan utama India di kawasan.
Saat peluncuran Vikrant, PM Modi mengatakan, keamanan Indo-Pasifik dan Samudra Hindia menjadi prioritas utama India. ”Tujuannya mungkin sulit. Tantangannya mungkin besar. Namun, saat India mengambil keputusan, tidak ada tujuan yang mustahil,” kata Modi, yang dikutip CNN, 2 September 2022.
Baca juga : India Luncurkan Kapal Induk Buatan Sendiri untuk Imbangi China
Vikrant dalam bahasa Sanskerta berarti ’berani’ atau ’menang’. Nama ini diambil dari nama kapal induk pertama India yang diperoleh dari Inggris pada 1961, INS Vikrant. Angkatan Laut India memiliki pengalaman 30 tahun mengoperasikan kapal induk pertama itu hingga kapal pensiun pada 1997.
India juga pernah mengoperasikan kapal induk kedua dari Inggris, INS Viraat, tetapi kapal itu kemudian tidak aktif lagi sejak tahun 2017. Sebelum Viraat pensiun, India membeli kapal induk INS Vikramaditya buatan Soviet dari Rusia pada 2004 untuk mempertahankan Samudra Hindia dan Teluk Benggala hingga kini.
Vikrant buatan India akan bergabung dengan Vikramaditya. Misi utamanya tetap untuk menjaga keamanan Indo-Pasifik. Vikrant akan resmi bertugas pada tahun 2023. Vikrant memiliki panjang 262,5 meter (m) dan lebar 61,6 m serta diawaki 1.600 pelaut.

Sejumlah perwira Angkatan Laut India berpose di depan jet tempur Mig 29 di dek kapal induk buatan India, INS Vikrant, saat peluncuran di galangan kapal Cochin, Kerala, India, Jumat (2/9/2022).
Sebagian besar komponen Vikrant berasal dari bahan produksi lokal. Menurut Global Security, baja untuk Vikrant berasal dari tambang di Jharkand dan Chattisgarh. Panel utama kapal dibuat di Mumbai dan Talegaon. Sistem pendingin dan udaranya dibuat di Pune. Sistem persneling raksasanya dipasok dari Gujarat.
Menurut media India dan CNN, pembangunan Vikrant tidak mudah. New Delhi menandatangani desain dan konstruksinya hampir dua dekade lalu, yakni pada 2003. Pembangunannya, yakni peletakan lunas di dasar kapal, dimulai sejak Februari 2009.
Setelah 2013, pembangunan kapal induk pertama India itu sempat terkendala. Ini setelah semua fiturnya didesain ulang. Ada pula kesulitan mengamankan peralatan penerbangan dari Rusia, pemasok utama persenjataan India. Namun, pelibatan enam industri besar dan lebih dari 100 pengusaha kecil melancarkan pembangunan Vikrant hingga diluncurkan ke publik.
Ketika beroperasi penuh mulai 2023, Vikrant akan bisa membawa 30 pesawat, khususnya jet tempur dan helikopter, termasuk MiG-29 K dan heli MH-60R. Pesawat akan lepas landas dari dek berbentuk ski-ramp. Kapal itu juga dilengkapi sistem pertahanan, termasuk rudal permukaan ke udara.
Baca juga : Modi Canangkan India Naik Kelas Jadi Negara Maju dalam 25 Tahun ke Depan
New Delhi berencana melengkapi INS Vikrant dengan lebih dari dua lusin jet tempur baru, termasuk Rafale-M dan Boeing F/A-18. ”Kapal induk jenis ini biasanya hanya dibuat negara maju. Dengan memiliki kapal induk buatan sendiri, India selangkah lagi menuju negara maju,” kata Modi.
Industri pertahanan
India telah menjadi negara ketiga, setelah Inggris dan China, yang meluncurkan kapal induk buatan lokal dalam tiga tahun ini. Sejauh ini, INS Vikrant diakui sebagai puncak manufaktur pertahanan India. ”Ini hari bersejarah dan pencapaian penting, bukti dorongan pemerintah menjadikan sektor pertahanan mandiri,” kata Modi.
”India mengirimkan pesan bahwa negeri ini memiliki kekuatan, memiliki kapal induk, dan dengan kapal itu kekuatan udara dapat meningkatkan jangkauannya lebih jauh lagi di Samudra Hindia,” kata Ajai Shukla, mantan perwira militer India yang menjadi analis pertahanan, kepada CNN.

Perwira dan tamu undangan Angkatan Laut India berkumpul di geladak kapal induk buatan India, INS Vikrant, saat peluncuran di galangan kapal Cochin, Kerala, India, Jumat (2/9/2022).
Sebelum berhasil membuat Vikrant, manufaktur pertahanan India sukses memproduksi sendiri kapal perang, jet tempur, tank, rudal, dan amunisi senjata. India juga berhasil membangun kapal perusak buatan sendiri, INS Visakhapatnam, yang dibangun di Mumbai dan bertugas pada November 2021.
Menurut dokumen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) India yang diterima Kompas dari Perwakilan India untuk ASEAN, Angkatan Laut India juga memiliki dua kapal perusak berpeluru kendali dan enam kapal selam kelas Scorpene, seperti INS Khalavari dan INS Khanderi. Semuanya buatan dalam negeri India. India juga punya beberapa kapal fregat siluman buatan lokal, termasuk yang terbaru diluncurkan, Mei 2022, yakni Udaygiri.
Para analis mengatakan, kapal induk baru, kapal perusak, dan kapal fregat pada akhirnya akan membentuk gugus tempur dan memberi India jangkauan lebih luas. Carl Schuster, mantan kapten AL AS yang kini mengajar di Hawaii Pacific University, menyebut India dapat memengaruhi dan mengoordinasikan solusi keamanan untuk masalah regional.
Baca juga : Quad Berkomitmen Jaga Stabilitas dan Kemakmuran Indo-Pasifik
”India tidak perlu bergabung dalam respons multilateral; dapat melakukannya sendiri, atau jika mau, membentuk kehadiran independen yang terpisah,” kata Schuster.
India juga telah memproduksi sendiri 118 tank Arjun (MK-1A) di Chenai untuk digunakan angkatan daratnya. Senjata serbu AK-203 untuk AD diproduksi besar-besaran di Amethi. India sudah menguji coba dua rudal jarak menengah permukaan ke udara dan rudal antitank Helina, April 2022. Uji coba itu dilaporkan sukses.
Angkatan udara juga telah dilengkapi dua skuadron jet tempur ringan (LCA) Tejas produksi lokal India. Kemenhan India, awal Agustus 2022, mengatakan, pihaknya telah menawarkan 18 unit Tejas ke Malaysia. Jet itu diklaim juga diminati Indonesia, Argentina, Australia, Mesir, AS, dan Filipina. Petugas penjaga pantai dilengkapi helikopter dan kapal patroli produksi lokal.

Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara dalam peluncuran kapal induk buatan lokal India, INS Vikrant, di Cochin, Kerala, India, 2 September 2022.
Tidak ingin terus menjadi salah satu dari lima pembelanja militer teratas di dunia, India ingin mandiri dan kini menjadi salah satu pusat manufaktur pertahanan baru di dunia. India menargetkan produksi pertahanan 25 miliar dollar AS pada 2025. Semua aset pertahanan buatan lokal dibuat lewat kampanye Aatmanirbhar Bharat (India Mandiri) dengan skema ”Make in India”.
”Jika kita mengimpor, prosesnya sangat lama. Senjatanya sudah usang ketika tiba di tangan aparat keamanan kita. Solusinya terletak pada kampanye ’make inIndia’. Kepercayaan diri dan kebanggaan pasukan pertahanan kita akan semakin tinggi jika mereka memiliki peralatan buatan sendiri,” kata Modi dalam seminar manufaktur pertahanan di New Delhi, seperti dikutip dokumen Kemenhan India.
Dengan skema ”make inIndia”, industri pertahanan india mengalami perubahan cepat dan menjadi salah pusat manufaktur pertahanan dunia. Anggaran pemerintah pusat pada 2021-2022 mengalokasikan 49,55 miliar dollar AS untuk pertahanan dan departemen lain di bawah Kemenhan India. Pemerintah mendorong kerja sama seperti joint venture dan kemitraan untuk mengurangi ketergantungan kepada asing.
Baca juga : India Curigai China Kirim Kapal Mata-mata ke Pelabuhan Sri Lanka
Untuk meningkatkan kapasitas manufaktur pertahanan dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada asing, India membangun dua Koridor Industri Pertahanan (DIC) di Negara Bagian Uttar Pradesh dan Tamil Nadu tahun 2018-2019. Keduanya adalah jalur lalu lintas alutsista produksi lokal guna meningkatkan kemampuan operasional pertahanan negara.
India mengeluarkan insentif dan subsidi kepada investor untuk memulai industri manufaktur pertahanan. Lapangan kerja jadi lebih banyak, kesempatan kerja pun terbuka. Sejumlah besar industri, termasuk UMKM dan start up dari sektor non-pertahanan di kawasan, berintegrasi dalam ekosistem manufaktur pertahanan.

Konvoi tentara India bergerak di jalan raya Srinagar-Ladakh di Gagangeer, timur laut Srinagar, Kashmir, yang dikuasai India, 9 September 2020.
Sektor utama
Pertahanan diletakkan sebagai salah satu sektor utama dalam perekonomian India. Keragaman geografis dan topografi, terutama perbatasan sepanjang 15.000 km antara India dan tujuh negara tetangga, menghadirkan tantangan unik bagi pertahanan India. Perbatasan darat India-Pakistan dan India-China adalah yang paling rawan.
Selain itu, India memiliki 12 negara bagian pesisir dengan panjang garis pantai total 8.129 km, termasuk kepulauan Lakshadweep di Laut Arab dan Kepulauan Andaman dan Nikobar di Teluk Benggala. Laut Arab dan Teluk Benggala bertepian dengan Samudra Hindia, wilayah yang mencakup sekitar 20 persen dari total luas lautan dunia.
Walau tidak sepanjang garis pantai Indonesia (95.181 km), yang ingin menjadi poros maritim dunia, India adalah negara maritim yang ingin unggul. Tentu saja India, yang merasa sebagai ”penjaga lama” kawasan, memperkuat armadanya setelah China ”menyeberang” ke Samudra Hindia untuk mengamankan kepentingannya di Maladewa, Sri Lanka, dan Djibouti.
Baca juga : China Perkuat Kuku di Samudra Hindia
Kini AL India dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membangun kapal induk kedua buatan dalam negeri. Proposalnya masih berupa konsep, tetapi ada spekulasi bahwa setiap kapal induk baru bisa berbobot sekitar 65.000 ton, seukuran HMS Queen Elizabeth, Inggris, atau kapal induk kedua China, Shandong.
China dipandang sebagai pesaing utama AL India di kawasan. Dengan tiga kapal yang dimiliki, termasuk kapal induk Fujian yang jauh lebih maju dan diluncurkan pada 2021, China lebih unggul secara numerik dan teknologi. Namun, analis mengatakan, India unggul dalam pengalaman karena telah mengoperasikan kapal induk sejak tahun 1961.
”Di atas kertas, kapal induk baru China memiliki kemampuan lebih dalam hal muatan dan teknologi daripada Vikrant. Namun, India memiliki pengalaman puluhan tahun dalam mengoperasikan pasukan tempur dari kapal induk, sementara China masih belajar,” kata John Bradford, peneliti senior di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura.

Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) bersama para pemimpin aliansi Quad berada di Kantei, Tokyo, Jepang, 24 Mei 2022, untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi. Mereka berbicara tentang kebangkitan China di Indo-Pasifik.
Bradford mengatakan bahwa komitmen India terhadap kapal Vikrant mencerminkan visi jangka panjangnya untuk mempertahankan kapal kelas dunia.
Al Jazeera melaporkan, India sedang bekerja keras untuk mengembangkan AL-nya sendiri duna menangkis ekspansi China. Ketegangan dua negara itu meningkat, baik di Himalaya, Indo-Pasifik, maupun Samudra Hindia.
Sambil mengawasi Pakistan, fokus strategis India semakin tertuju pada China dan ekspansi militernya yang dramatis. Al Jazeera mengatakan, ahli strategi India semakin fokus pada apa yang diperlukan untuk mengalahkan China jika terjadi konflik AL di masa depan. (AFP/AP/REUTERS)