Hujan deras yang mengguyur London sejak pagi tidak mengurangi niat warga untuk memberikan penghormatan terakhir. Warga berdiri dengan teman dan keluarga dalam suasana duka.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE DARI LONDON, INGGRIS
·3 menit baca
Suasana duka menyelimuti Istana Buckingham, London, Jumat (9/9/2022). Ribuan warga berkumpul di Istana Buckingham untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II yang wafat kemarin.
Berbeda dengan biasanya, suasana di Istana Buckingham begitu hening. Ribuan warga London berkumpul, tetapi tidak banyak yang berbicara. Warga berdiri dengan teman dan keluarga dalam suasana duka. Biasanya warga berkumpul di Buckingham untuk melakukan berbagai aktivitas seperti berwisata.
Di Istana Buckingham, warga datang dengan membawa karangan bunga, kartu ucapan, foto Ratu Elizabeth II, serta berbagai karya seni seperti lukisan dan puisi untuk diletakkan di depan Istana. Warga juga terlihat memenuhi St James Park, Green Park, The Mall, dan Hyde Park.
Petugas dengan sabar mengarahkan warga agar bisa bergantian meletakkan karangan bunga di sekitar Istana Buckingham. Meski ramai, warga tetap tertib mengikuti arahan dari petugas. Hujan deras yang mengguyur London sejak pagi tidak mengurangi niat warga untuk memberikan penghormatan terakhir.
Adrian Brown (71), bersama istrinya, Sandra (70), tiba di Istana Buckingham pada pukul 10.30. Mereka menempuh perjalanan selama 40 menit dengan kereta dari tempat tinggal di Epsom, Surrey.
Brown mengatakan, ia sedang berada di kebun ketika mendengar kabar kesehatan Ratu Elizabeth II menurun, Kamis sore. Ia langsung bergegas kembali ke rumah karena ingin tahu kabar selanjutnya. ”Begitu tahu Ratu wafat, saya sangat sedih. Baru saja dua hari lalu Ratu bertemu dengan Perdana Menteri, jadi ini sangat mengejutkan,” ujarnya.
Sandra juga mengatakan ia merasa sedih dan terkejut dengan wafatnya Ratu Elizabeth II. ”Wafatnya Ratu sangat mengejutkan. Kami bangun pada pagi hari tanpa tahu apa yang terjadi siang harinya, Sang Ratu wafat,” ujarnya.
Menurut Sandra, Ratu Elizabeth II adalah sosok yang dihormati dan dicintai warga. ”Saya terkesan bagaimana Ratu bisa menyatukan warga dari berbagai latar belakang. Dia punya selera humor yang baik, ramah, dan juga selalu independen dalam mengambil keputusan,” ujarnya.
Sementara itu, Roger Partridge (52) datang dari Oxford Street untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II sekaligus untuk menyaksikan suasana di Buckingham Palace. ”Saya ingin melihat apa yang terjadi. Ini menjadi sejarah bagi masyarakat Inggris,” katanya.
Dengan wafatnya Ratu Elizabeth II, perannya diteruskan oleh anak pertamanya, Charles yang sekarang menjadi Raja Charles III. Warga Inggris menantikan sepak terjang penerus Ratu Elizabeth. Mereka juga menuturkan harus membiasakan diri dengan Raja Charles III.
”Kami harus membiasakan diri dengan penerusnya, Raja Charles III. Setelah dipimpin selama 70 tahun oleh Ratu Elizabeth, pasti tidak mudah untuk menggantikan perannya,” kata Sandra.
Seorang warga Inggris yang tinggal di Luton menuturkan, Raja atau Ratu Inggris adalah simbol Kerajaan Inggris. Siapa pun orang yang menempati posisi tidak akan terlalu berpengaruh bagi kehidupan masyarakat.
Namun, ia tetap berharap Raja Charles III bisa menjalankan tugas dengan lebih baik. ”Mungkin harapan saya agar ia bisa lebih blak-blakan menyuarakan kepentingan orang-orang yang terkena dampak dari kehidupan biasa. Kami masyarakat membayar pajak untuk menyokong kehidupan keluarga kerajaan dan mereka menyembunyikan uang mereka di surga pajak,” ujarnya.
Pada pukul 13.00 tepat waktu London, petugas menyalakan tembakan penghormatan sebanyak 96 kali, menandakan rentang usia Ratu Elizabeth II sebelum wafat. Setiap tembakan, dinyalakan dari arah Hyde Park, yang berjarak 500 meter dari Istana Buckingham. Warga mendengarkan suara tembakan ini dalam suasana hening.