Atas Perintah Presiden Tsai, Taiwan Pertama Kali Tembak Pesawat Nirawak China
Kamis (1/9/2022) pukul 12.03, Komando Pertahanan Kinmen melihat ada benda terbang mendekat ke Taiwan. Ternyata, itu pesawat nirawak yang dioperasikan pihak sipil China. Militer Taiwan menembaknya hingga jatuh dan hancur.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
TAIPEI, JUMAT — Pasukan Komando Pertahanan Kinmen di Taiwan pada hari Kamis (1/9/2022) untuk pertama kalinya menembak jatuh satu unit pesawat nirawak dari China. Taiwan mengklaim keberadaan pesawat nirawak itu adalah salah satu bentuk intrusi dari Beijing terhadap wilayah pertahanan udara mereka.
Kinmen merupakan kepulauan yang masuk wilayah Taiwan. Letaknya sangat dekat dengan China, hanya terpisahkan selat sempit berjarak 2 kilometer dari Xiamen, Provinsi Fujian. Kantor berita nasional Taiwan, China News Agency, melaporkan, pada Kamis (1/9/2022) pukul 12.03, Komando Pertahanan Kinmen melihat ada benda terbang yang mendekat.
Benda itu ternyata merupakan pesawat nirawak yang dioperasikan oleh pihak sipil China. Belum ada keterangan dari Taiwan maupun China pihal sipil itu berupa individu, organisasi, atau perusahaan. Berdasarkan keterangan Otoritas Taiwan, pasukan sudah memberi peringatan. Tidak digubris, mereka memberi tembakan peringatan.
Namun, pesawat nirawak itu terus terbang mendekat. Akhirnya, pasukan Taiwan melepaskan tembakan dengan peluru asli sehingga pesawat tersebut jatuh dan hancur. ”Kami sudah melakukan semua sesuai prosedur. Memasuki wilayah orang lain tanpa izin adalah kejahatan dan tentu Taiwan membela diri,” kata Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang.
”Mereka berulang kali mengabaikan peringatan kami. Kami tidak punya pilihan selain membela diri dan menembak. Ini reaksi paling tepat setelah berkali-kali kami menahan diri dan memberi peringatan,” jelas Su kepada wartawan.
Ia menambahkan, China harus menahan diri. ”Kami tidak akan memprovokasi dan kami akan melakukan hal yang paling tepat untuk melindungi tanah dan rakyat kami,” lanjut Su.
Media Taiwan mengutip respons Kantor Urusan Taiwan Pemerintah China atas tindakan Taiwan menembak jatuh pesawat nirawak dari China. Beijing menyebut upaya Taiwan ”menggelorakan konfrontasi antara kedua pihak sebagai tindakan yang sangat konyol”.
Menurut militer Taiwan, pesawat nirawak dari China itu ditembak setelah memasuki wilayah udara terlarang di dekat pulau kecil, Lion, dan jatuh ke laut.
Foto-video ejekan
Ekseksusi tembak ini muncul setelah publik Taiwan mengkritisi militer mereka sendiri. Sempat beberapa kali viral foto-foto tentara Taiwan di Kinmen yang diambil oleh pesawat nirawak sipil China. Masyarakat Taiwan maupun China mengejek lemahnya pertahanan Taiwan karena pesawat itu mudah sekali memasuki wilayah Taiwan. Akibatnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pekan lalu memerintahkan langkah tegas apabila intrusi pesawat nirawak ini terulang.
Sedikitnya dua video yang direkam melalui pesawat nirawak baru-baru ini beredar luar di media sosial di China. Salah satu video itu menayangkan tentara Taiwan melempari kapal dengan batu. PM Su menyebut video-video tersebut sebagai ”propaganda di negeri” China guna memantik kemarahan rakyat Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China, Senin (29/8/2022), menganggap enteng keberatan Taiwan terkait insiden pesawat nirawak tersebut. Beijing menyebut keluhan Taipei sebagai upaya memancing keributan saja.
Pertama kali Taiwan melepaskan tembakan peringatan pada pesawat nirawak, hari Selasa (30/8/2022). Hal itu dilakukan tidak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militernya untuk mengambil ”tindakan tegas” terhadap apa yang disebutnya sebagai provokasi China.
Hubungan China dan Taiwan masih tegang. China baru menyelesaikan latihan militer ketiga dalam satu bulan di Selat Taiwan. Latihan pertama sebagai reaksi kemarahan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. Latihan kedua dan ketiga sebagai protes kunjungan dua kelompok senator AS ke Taiwan dalam rentang dua pekan.
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah teritorialnya. Namun, Taipei telah memerintah secara mandiri dan demokratis sejak Pemerintah Republik China pimpinan Chiang Kai-shek mengungsi ke Taiwan setelah kalah dalam perang saudara dengan pasukan komunis pimpinan Mao Zedong tahun 1949.
Juru Bicara Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, Kolonel Shi Yi, mengatakan, semua latihan itu sebagai peringatan atas provokasi AS. Bahkan, awal pekan ini, AS menerjunkan dua kapal perang, yaitu USS Antietam dan USS Chancellorsville, untuk melintasi Selat Taiwan.
Dalam latihan tersebut, para pengamat militer internasional menyepakati bahwa AS dan sekutunya memang memiliki persenjataan terkuat di dunia. Akan tetapi, China juga mengalamai perkembangan pesat dalam kekuatan militernya dan sama sekali tidak bisa diremehkan. Mereka mampu mengoordinasi angkatan laut, darat, dan udara untuk operasi serentak.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengeluarkan rilis bahwa sepanjang tahun 2022, sudah ada 450 pesawat militer China yang masuk wilayah pertahanan udara Taiwan. Pada 1 September, ada 53 pesawat yang masuk dan 14 pesawat di antaranya melanggar garis median di Selat Taiwan.
”China benar-benar mengetes kemampuan pertahanan udara Taiwan. Apalagi, kali ini mereka memakai drone milik sipil,” kata Kitsch Liao Yen-fan, peneliti untuk konsultan keamanan Doublethink Lab di Taipei. (REUTERS/SAM)