Kekeringan tidak hanya membawa berita duka. Saat air sungai menyusut dan permukaan air di waduk-waduk turun drastis, berbagai ”harta” terpendam muncul, termasuk kisah-kisah horor.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·5 menit baca
Dunia tengah mengalami musim kemarau. Ekstremnya perubahan iklim membuat kemarau beberapa tahun belakangan panjang. Di wilayah-wilayah lain yang selama ini relatif tidak pernah mengalami kekeringan, kini harus menghadapi berkurangnya pasokan air secara drastis. Akan tetapi, ternyata ada hal positif di balik kesusahan ini. Surutnya air mengungkapkan berbagai peninggalan bersejarah, mulai dari yang luar biasa sampai menyeramkan.
Di China kekurangan air mengakibatkan produktivitas masyarakat maupun industri turun. Sumber listrik utama di negara itu adalah air dari Sungai Yangtze yang merupakan sungai ketiga terpanjang di dunia setelah Sungai Nil di Afrika dan Amazon di Amerika Selatan. Kota-kota besar dan pusat industri mengalami kekurangan listrik sehingga produktivitas terpaksa dikurangi.
Di kota Chongqing, Provinsi Sichuan, air Sungai Yangtze turun sebanyak 4,85 meter. Ini adalah kesurutan terparah yang pernah terjadi di sungai tersebut. Pada saat yang sama, surutnya air memunculkan kembali tiga patung Buddha yang berusia 600 tahun.
Patung-patung itu menampilkan Buddha Siddharta Gautama duduk bersila dengan tangan bersedekap. Patung dipahat di bongkahan batu kali yang berada di tengah-tengah sungai. Berkat surutnya air, masyarakat setempat bisa berenang ataupun berjalan melintasi sungai yang kini dangkal untuk melihat patung dari jarak dekat.
Masih di Sichuan, surat kabar nasional China, Global Times mengabarkan bahwa patung Buddha raksasa setinggi 71 meter di Leshan juga kini tampak utuh. Sebelumnya, patung Buddha yang sedang berdiri ini terendam hingga sebetis. Patung ini dipahat di tebing yang berada di titik pertemuan Sungai Dadu, Sungai Qingyi, dan Sungai Minhe.
Air surut sebanyak 2 meter dan menampilkan Buddha secara utuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Fenomena ini ditanggapi dengan gembira oleh warganet China. Muncul berbagai topik yang jenaka, misalnya patung ini akhirnya mencerahkan pertanyaan publik mengenai jenis alas kaki yang disukai Sang Buddha. Jawabannya jika dilihat dari patung Leshan adalah Buddha lebih memilih bertelanjang kaki.
Peninggalan prasejarah
Di Amerika Serikat, menyusutnya aliran sungai memungkinkan jejak-jejak dinosaurus berusia 113 juta tahun terungkap. Hal ini terjadi di Taman Nasional Lembah Dinosaurus di Forth Worth, Negara Bagian Texas. Sungai Paluxy yang melintasi taman mengalami kekeringan parah. Di satu sisi, hal ini mengkhawatirkan para jagawana karena meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
Namun, di dasar sungai tampak dua set jejak dinosaurus pada dua lokasi berbeda. Di lokasi pertama adalah jejak Acrocanthosaurus. Di titik lain, ditemukan set jejak Sauroposeidon. “Ini jejak-jejak dinosaurus terpanjang yang pernah ditemukan di Amerika Utara,” kata kepala taman nasional itu, Jeff Davies kepada media ABC News.
Ia menjelaskan, fosil-fosil jejak itu selama ini awet berkat ditutupi aliran sungai. Endapan lumpur di dasar sungai bertindak sebagai lapisan pelindung sehingga fosil tidak habis dikikis air. Penemuan jejak ini merupakan kabar gembira bagi para peneliti, pecinta dinaosaurus, maupun wisatawan awam.
Menurut Davies, sebaiknya mereka mengunjungi taman ketika sudah masuk musim gugur. Cuaca musim tersebut lebih sejuk dan sinar matahari tidak terik. Dengan suhu 36 derajat celcius, bahkan pada hari-hari ekstrem mencapai 40 derajat celcius, pengunjung dikhawatirkan bisa pingsan akibat kepanasan.
“Kami juga akan memilih lokasi jejak yang cukup kuat untuk dipamerkan. Sisanya akan ditimbun dengan sedimentasi buatan guna melindungi peninggalan prasejarah ini,” tutur Davies.
Kegembiraan arkeolog juga terjadi di Provinsi Caceres, Spanyol. Waduk Valdecanas yang dibangun di masa kediktatoran Francisco Franco surut. Di tengahnya muncul Dolmen Guadalperal yang sudah ada sejak 5.000 tahun sebelum masehi.
Monumen yang kerap disebut “Stonehenge dari Spanyol” ini ditemukan pada tahun 1926 oleh arkeolog Jerman Hugo Obermaier. Pada tahun 1964, atas perintah Franco, wilayah tersebut digenangi air guna membangun Waduk Valdecanas.
“Tentu saja kami semua bergembira. Ini kesempatan emas dan banyak arkeolog berebut mengurus izin penelitian sebelum musim hujan tiba dan dolmen terendam lagi,” kata arkeolong Universitas Complutense Enrique Cedillo.
Horor
Selain kemunculan peninggalan-peninggalan yang luar biasa, surutnya air juga menyibak tabir menyeramkan. Peristiwa ini terjadi di Danau Mead yang berlokasi 39 kilometer dari kota Las Vegas, Nevada, AS. Danau ini sebenarnya waduk yang dibangun untuk menampung aliran Sungai Colorado yang dibendung oleh Bendungan Hoover. Bendungan dan waduk terbesar di AS itu selesai dibangun pada tahun 1935.
Berdasarkan laporan media lokal KTNV, kemarau mengakibatkan volume air di Waduk Mead hanya tinggal 27 persen dari kapasitas asli. Kedangkalan ini membawa satu penemuan menyeramkan ke penemuan yang lain. Pertama kali adalah pada bulan Mei 2022, petugas pemeliharaan waduk menemukan sebuah tong baja terdampar di pinggir waduk. Ketika dibuka, isinya adalah jasad manusia.
Jasad beserta tong segera diserahkan ke Kepolisian Las Vegas. Penyelidikan sejauh ini mengungkapkan, jasad itu berasal dari tahun 1970-1980an. Ia memiliki luka tembak di kepala. “Kemungkinan, orang itu anggota mafia dan dibunuh oleh kelompok saingan. Di tahun 1970an, Las Vegas dikuasai sindikat kejahatan terorganisir karena mereka banyak memakai hotel dan kasino sebagai tempat pencucian uang,” kata Wakil Kepala Museum Mafia Las Vegas Geoff Schumacher.
Setelah itu, hingga awal Agustus, petugas waduk menemukan empat jasad lagi di lokasi berbeda-beda. Semuanya masih diselidiki identitas dan penyebab kematiannya. Berdasarkan catatan kependudukan Las Vegas, pada periode 2007-2021 ada 101 orang yang tewas akibat tenggelam di Waduk Mead dan tidak semua jasad bisa dievakuasi. Angka ini lebih besar apabila dihitung sejak tahun 1935. Selain jasad manusia, juga banyak ditemukan bangkai kapal karam.
“Saya jadi takut pergi memancing ke Waduk Mead. Ternyata penemuannya horor sekali,” kata Freddy Ramos, seorang warga dari luar kota Las Vegas yang selama ini kerap bertamasya di waduk tersebut.
Sementara itu, di Serbia, musim kemarau juga memperlihatkan kembali sosok-sosok ”seram” masa lalu. Saat air Sungai Danube menyusut, tampak lebih dari 20 bangkai kapal dari Armada Laut Hitam Nazi, Jerman. Kapal-kapal perang itu ditenggelamkan saat mereka mundur dari kejaran pasukan Soviet.
Tahun ini, di Eropa dan Asia musim kemarau telah ”menulis” kisahnya sendiri, kisah tentang masa lalu yang tiba-tiba muncul kembali.