Nota Kesepahaman Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Eswatini Ditandatangani
Penguatan kerja sama Indonesia-Eswatini semakin konkret. Presiden Jokowi sekaligus mengenalkan para pelaku usaha Indonesia kepada Raja Eswatini Mswati III.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Nota kesepahaman penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Eswatini, negara di Afrika bagian selatan, ditandatangani di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Penandatanganan ini akan membuka kerja sama perdagangan, investasi, pertambangan, energi, dan berbagai sektor lain.
Raja Eswatini Mswati III hadir untuk menyaksikan penandatanganan ini bersama Presiden Joko Widodo. Sehari sebelumnya, Raja Mswati III mengunjungi Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Saat itu, Presiden Jokowi berbicara mengenai bagaimana swasta dan BUMN kedua negara dapat didekatkan lebih dekat lagi.
Nota kesepahaman (MOU) penguatan kerja sama ekonomi ini ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla.
”MOU ini sangat penting artinya untuk membuka atau sebagai pembuka pintu upaya peningkatan kerja sama, terutama kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Eswatini,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya selepas acara.
Di dalam MOU itu disebutkan, beberapa bidang kerja sama akan menjadi prioritas kedua negara. Antara lain perdagangan, investasi, pertambangan, energi, ekonomi hijau, pertanian, infrastruktur dan pembangunan, pariwisata, hingga hal-hal yang terkait dengan kesehatan.
”Nantinya dari waktu ke waktu kita akan lakukan pertemuan untuk menindaklanjuti sampai di mana kerja sama-kerja sama itu dilakukan,” kata Retno.
Dalam pertemuan Presiden Jokowi dan Raja Mswati III sebelum penandatanganan MOU, Presiden juga memperkenalkan Ketua Kadin Arsyad Rasyid serta pengusaha Indonesia Garibaldi Thohir dan Hilmi Panigoro. Hadir pula dalam pertemuan ini, selain Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir beserta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Setelah penandatanganan MOU, Raja Eswatini juga akan menerima para pelaku usaha swasta dari Indonesia bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Pertemuan ini diselenggarakan untuk membahas lebih lanjut kerja sama yang dapat dilakukan menindaklanjuti MOU yang telah ditandatangani.
Sejauh ini, investasi yang sudah dilakukan pengusaha Indonesia di Eswatini adalah perusahaan di bidang ”wellness” spa. Kerja sama ini juga membuka jalan untuk kerja sama lainnya.
Dalam pertemuan Rabu, Raja Mswati III mengatakan, dari perusahaan ”wellness” yang berada di Eswatini saat ini, menurut rencana, Eswatini akan mengimpor kosmetik-kosmetik produk Indonesia.
Raja Mswati III juga sudah beberapa kali ke Indonesia. Sebelumnya, Raja Mswati III pernah mengunjungi Indonesia pada 2002, 2003, 2007, 2008, dan 2015. Bahkan, tahun 2019, Raja Mswati III hadir dalam pelantikan Presiden Joko Widodo untuk periode kedua. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, seperti dalam kunjungannya tahun 2015, ditawarkan potensi investasi tambang di negara yang sebelum 2018 bernama Swaziland ini.