Semakin Banyak Hewan Piaraan di China Lebih Nyaman dengan Akupunktur
Kini, pengobatan untuk si manis tersayang punya pilihan terapi akupunktur yang tidak invasif. Hewan kesayangan tak perlu dibedah dan tak akan banyak menderita. Semakin banyak warga di China yang suka pengobatan cara itu.

Beijing
Metode pengobatan tradisional China, yakni akupunktur, sekarang tidak hanya populer di kalangan manusia. Di Beijing, China, hewan-hewan piaraan pun kini semakin banyak mendapat terapi tusuk jarum itu. Pengobatan ini dipercaya tidak seinvasif pengobatan dengan obat-obatan modern.
”Kalau memakai akupunktur, hewan yang sakit tidak perlu dibedah. Jadi, mereka tidak perlu mengalami penderitaan lebih banyak,” kata Zhai Chunyu (38), pemilik anjing jenis pudel yang tengah menjalani akupunktur.
Duniu, piaraan Zhai, menderita penyakit osteoatritis yang menyebabkan anjing itu susah berjalan dan kehilangan nafsu makan. Dokter hewan sebelumnya menyarankan agar Duniu dioperasi. Ada bagian tulang yang harus diambil. Namun, Zhai khawatir piaraannya menderita akibat luka pascaoperasi.
Baca Juga: Pengobatan Tradisional Berpotensi Dikembangkan
Seorang kawan menyarankan Zhai membawa Duniu ke dokter hewan pakar akupunktur. Setelah enam kali terapi, Duniu kini bisa berjalan, bahkan terkadang juga berlari-lari kecil.
Di China, praktik akupunktur hewan sudah berlangsung sejak berabad-abad silam. Dokter hewan praktisi akupunktur, Li Wen, menekankan bahwa akupunktur dan pengobatan tradisional lainnya tidak untuk menyaingi pengobatan modern. Dua metode pengobatan itu saling melengkapi. Dengan adanya dua metode pengobatan tersebut, dokter hewan bisa memberi lebih banyak pilihan pengobatan sesuai kebutuhan pasien.

Seekor anjing menjalani pengobatan akupunktur di sebuah klinik perawatan hewan di Beijing, China, 12 April 2022.
”Penyakit otot ataupun tulang bisa diterapi dengan akupunktur sehingga tidak perlu dibedah. Akan tetapi, ada juga penyakit yang memerlukan pengobatan lebih invasif,” tutur Li yang sudah membuka praktik akupunktur hewan sejak tahun 2016.
Sebelum pengobatan akupunktur dimulai, dokter hewan akan memeriksa tubuh hewan terlebih dahulu. Pandangan matanya diperiksa. Begitu pula warna lidahnya serta detak jantungnya. Dokter juga akan menanyakan beberapa hal terkait kondisi hewan kepada pemiliknya. Setelah itu, dokter akan menusukkan jarum ke sejumlah titik tubuh hewan piaraan, seperti anjing dan kucing.
Lihat Juga Video: Bukan Hewan Peliharaan Biasa
”Dari 10 hewan yang rata-rata saya tangani setiap hari, ada satu atau dua hewan yang meronta-ronta,” tutur Li.
”Anda harus mencoba berkomunikasi dengan hewan-hewan itu, perlakukan mereka dengan lembut, dan yakinkan bahwa Anda tidak ingin menyakiti mereka,” lanjut Li.

Seorang perempuan menggendong kucing piaraannya sebelum kucingnya menjalani pengobatan akupunktur di sebuah klinik hewan di Beijing, China, 23 Juli 2022,
Guna membantu hewan-hewan itu merasa rileks, Dokter Li memutar rekaman musik seruling bambu dan kicuan burung. Selama ini, ia banyak menangani kasus-kasus kelumpuhan, kelemahan pada lengan, epilepsi, nyeri otot, dan kesulitan buang air kecil pada hewan.
Akupunktur juga bisa digunakan untuk menangani penyakit-penyakit lainnya jika tak ada cara perawatannya. Ini terjadi pada Xiaomei, anjing labrador berusia 12 tahun yang menderita kompresi syaraf pada bagian punggung bawahnya.
”Bulan September lalu, setelah berenang, ia tidak dapat berdiri. Seorang dokter saat itu mengatakan kepada kami, (anjing) ini tidak mungkin dirawat dan bakal lumpuh,” tutur Ma Li (41), pemiliknya. ”Berkat akupunktur, meski masih mengalami kesulitan, ia sudah bisa berjalan normal dan bahkan bisa berlari.”
Baca Juga: Pandemi ”Lahirkan” Hewan-hewan Eksotis di Kuba
”Awalnya ia gemetar,” ujar Yang Lihua (65), pensiunan yang mengantarkan anjing pekingnya. Anjingnya menderita gangguan pada hernia. ”Kini, ia menyukai (akupunktur)! Setelah perawatan, ia begitu rileks sampai tertidur di mobil saat kami pulang.”

Seorang perempuan menenangkan anjingnya yang sedang menjalani perawatan akupunktur di sebuah klinik hewan di Beijing, China, 12 April 2022.
Menurut Dokter Li, pasar pengobatan akupunktur saat ini masih terbatas. ”Namun, sejak tahun 2016 mulai bertambah populer. Seiring dengan pendidikan yang meningkat, kondisi hidup yang membaik, dan penghasilan bertambah, semakin banyak orang yang menyadari manfaat cara pengobatan (akupunktur) ini,” tuturnya. (AFP)
--------
Serial lainnya Kilasan Kawat Sedunia:
Mengharukan, Perjuangan Mahasiswa Haiti Jadi Ayah dari Bayi yang Terbuang
Kebanggaan Warga Istanbul, Berenang antara Dua Benua dan Dua Lautan
Warga Birmingham Tak Ingin Kehilangan ”Sang Banteng”
Maling Gondol 20 Bongkah Daging Sapi Panggang Senilai Rp 53,4 Juta