Penyelidikan atas Presiden atau Mantan Presiden AS, dari Nixon hingga Trump
Dari sembilan presiden AS sejak 1959, hanya Barack Obama tak diselidiki FBI. Sementara delapan lainnya diselidiki dalam berbagai kasus. Penyadapan lawan politik hingga perselingkuhan jadi penyebab penyelidikan tersebut.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
Warga Amerika Serikat, terutama pendukung Partai Republik, terkejut pada Senin (8/8/2022). Penyidik Biro Investigasi Federal AS didampingi kepolisian setempat menggeledah kediaman Donald Trump di Florida, AS. Status Trump sebagai mantan presiden negara itu jadi alasan penggeledahan itu. Bukan kali ini saja presiden dan mantan presiden AS diselidiki aparat meski baru pertama kali ini aparat menggeledah rumah mantan presiden AS.
Penggeledahan terhadap kediaman Trump diduga bertujuan mencari dokumen rahasia. Sampai Kamis (11/8/2022), Biro Investigasi Federal AS (FBI) belum bersuara atas penggeledahan itu. Hal yang jelas, penggeledahan ini membuat tradisi pemeriksaan presiden atau mantan presiden AS oleh FBI terus berlanjut.
Dari sembilan presiden AS sejak 1959, hanya Barack Obama yang tidak diselidiki FBI. Sementara delapan lain diselidiki dalam berbagai kasus. Richard Nixon dan Gerald Ford diselidiki gara-gara skandal yang dikenal sebagai Watergate. Skandal yang bermula dari penyadapan atas lawan politik itu membuat Nixon mengundurkan diri. Adapun Ford tidak dikenai dakwaan apa pun.
Ford juga bebas dari dakwaan dalam kasus yang dikenal sebagai Rockefeller Commission. Komisi yang dipimpin Wakil Presiden AS Nelson Rockefeller itu masih terkait skandal Watergate. Skandal itu menguak lembaga-lembaga keamanan AS, termasuk FBI, menyadap warga AS dan luar AS secara ilegal selama puluhan tahun. Badan Pusat Intelijen AS (CIA) malah mengembangkan obat bius yang dikenal sebagai LSD.
Penyelidikan gara-gara kecurangan pada lawan politik juga dilakukan Ronald Reagan. Korban kecurangannya bukan main-main: Presiden ke-39 AS Jimmy Carter. Reagan mencuri materi debat yang dipersiapkan tim Carter. Berbekal materi curian itu, Reagan bisa menekan Carter selama debat calon presiden AS dalam Pemilu 1980. Kekalahan dalam debat itu membuat Carter gagal menang pemilu.
Bukan hanya kalah debat dan pemilu, Carter juga dibebani penyelidikan dugaan penyalahgunaan pinjaman. Kredit untuk pertanian kacang milik keluarganya malah digunakan untuk mendanai kampanye presiden dalam Pemilu 1976. Seperti dua presiden sebelum dia, Carter juga tidak didakwa meski telah diselidiki.
Reagan juga tidak didakwa meski dua kali selidiki. Selain pada kasus Debate Gate, ia juga diselidiki dalam kasus yang dikenal sebagai Iran-Contra. Di masa jabatan kedua, Reagan diduga mengetahui penjualan senjata ke Iran. Padahal, AS mengenakan embargo senjata terhadap Iran.
Uang dari penjualan senjata ke Iran diduga dipakai untuk menyokong pemberontak yang dikenal sebagai Contra. Kelompok sayap kanan ini berusaha melawan pemerintahan sayap kiri di Nikaragua. Penyelidikan lebih mendalam menemukan masalah lebih serius: CIA diduga mengetahui penyelundupan narkotika yang memanfaatkan jalur pasokan senjata ke Contra. Penyeludupan itu melibatkan salah satu bandar obat bius terbesar, Pablo Escobar.
Meski kasusnya amat serius, Reagan akhirnya tetap bebas dari semua dakwaan. Ia dianggap tidak mengetahui secara langsung soal Iran-Contra.
Pengganti Reagan, George HW Bush, juga terkena skandal yang terkait Iran. Dalam perang Irak-Iran, Washington diam-diam membantu Baghdad menghadapi Teheran. Modusnya, menyediakan pinjaman melalui bank di Italia. Padahal, seperti Iran, Irak juga dikenai sanksi AS. Setelah penyelidikan panjang, disimpulkan bahwa Bush senior tidak terkait dengan kasus itu.
Anaknya, George W Bush atau Bush yunior, tersangkut kasus pembocoran identitas agen CIA. Seorang pejabat pemerintahan Bush yunior, Scooter Libby, didakwa memberi informasi tidak tepat pada penyelidik. Adapun Bush yunior dan pihak lain tidak didakwa dalam kasus itu.
Sementara Presiden AS di antara Bush senior dan Bush yunior, Bill Clinton, tersangkut tiga kasus. Ia terseret White Water Gate, Lewinsky Affair, dan Travel Gate.
White Water Gate soal dugaan Clinton dan istrinya, Hillary, diduga menekan perbankan di Arkansas untuk memberi pinjaman kepada rekan bisnis mereka, Jim McDougal. Sementara Travel Gate terkait berkas informasi rahasia FBI soal aktivitas para politisi Partai Republik. Clinton diduga mendapat berkas itu secara ilegal.
Di antara tiga kasus itu, Lewinsky Affair paling mendapat perhatian. Clinton diduga berselingkuh dengan seorang pegawai Gedung Putih, Monica Lewinsky. (AFP/REUTERS)