Korsel meramaikan misi eksplorasi yang telah dijalankan sejumlah negara untuk mengeksplorasi Bulan. Para ilmuwan akan mengumpulkan data geologis dari orbit rendah, terutama untuk menemukan lokasi pendaratan.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
Pada Jumat (5/8/2022) pukul 08.08 waktu Florida, roket Falcon 9 meluncur dari Cape Canaveral dan sukses meluncurkan Danuri, pengorbit Bulan pertama milik Korea Selatan. Danuri dalam misi selama setahun untuk mengobservasi Bulan.
Peluncuran Danuri turut meramaikan misi yang telah dijalankan sejumlah negara untuk mengeksplorasi satelit Bumi. ”Danuri akan menjadi langkah pertama menuju Bulan dan semesta yang lebih jauh,” sebut pernyataan Kementerian Ilmu Pengetahuan Korea Selatan dalam unggahan di Twitter.
Unggahan itu disertai video yang memperlihatkan roket meluncur ke angkasa, meninggalkan kolom besar asap dan api. SpaceX, perusahaan milik milarder Elon Musk, yang meluncurkan Danuri, turut merayakan kesuksesan peluncuran itu. ”Peluncuran Korea Pathfinder Lunar Orbiter (KPLO) dikonfirmasi,” katanya.
Danuri akan bergabung dengan wahana luar angkasa milik Amerika Serikat dan India yang sudah beroperasi di sekitar Bulan. Wahana penjelajah milik China juga sudah berada di Bulan untuk mengeksplorasi sisi lainnya. India, Rusia, dan Jepang juga memiliki misi baru ke Bulan yang akan diluncurkan tahun ini atau tahun depan. Begitu pula Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) menjadi pemain berikutnya dengan debut roket raksasa ke Bulan pada akhir Agustus mendatang.
Misi senilai 180 juta dollar AS itu menampilkan sebuah satelit kotak dengan tenaga surya yang didesain untuk mengorbit hanya 100 kilometer di atas permukaan Bulan. Para ilmuwan akan mengumpulkan data geologis dan data lain dari titik tersebut.
Selama misinya, Danuri akan menggunakan enam instrumen berbeda, termasuk kamera dengan sensitivitas tinggi yang disediakan NASA, untuk melakukan riset untuk menemukan lokasi pendaratan yang potensial di permukaan Bulan. Satu instrumen akan mengevaluasi komunikasi luar angkasa berbasis jaringan yang tahan gangguan. Menurut Kementerian Ilmu Pengetahuan Korsel, sistem itu akan menjadi yang pertama di dunia.
Danuri juga akan mengembangkan internet nirkabel untuk menghubungkan satelit atau wahana eksplorasi luar angkasa. Sebagai tes jaringan nirkabel, pengorbit Bulan ini akan menyiarkan lagu grup pop BTS, ”Dynamite”.
Instrumen lain yang melengkapi Danuri, ShadowCam, akan merekam gambar-gambar wilayah Bulan yang selalu gelap di sekitar kutub-kutubnya karena tidak dijangkau sinar matahari. Para ilmuwan berharap Danuri akan menemukan sumber air dan es yang tersembunyi di beberapa wilayah Bulan.
”Ini lompatan signifikan dalam sejarah eksplorasi luar angkasa Korsel,” kata Lee Sang-ryool, Kepala Institut Riset Antariksa Korsel.
”Danuri hanya awal. Dan, jika kami lebih bertekad dan berkomitmen pada pengembangan teknologi untuk perjalanan luar angkasa, kami mungkin akan bisa mencapai Mars, asteroid, dan lain-lain di masa depan,” imbuhnya.
Danuri, gabungan dua kata dalam bahasa Korea yang artinya Bulan dan menikmati, dibuat selama tujuh tahun. Wahana ini akan membuka jalan bagi tujuan Korsel yang lebih ambisius untuk mendarat di Bulan tahun 2030. ”Korea Selatan akan menjadi negara ketujuh di dunia yang meluncurkan wahana tak berawak ke Bulan. Kami berharap bisa terus berkontribusi pada pemahaman global atas Bulan dengan temuan Danuri nantinya,” kata pejabat Institut Riset Antariksa Korsel.
Danuri memang diluncurkan oleh SpaceX. Namun, Korsel merupakan satu dari segelintir negara yang sukses meluncurkan muatan wahana luar angkasa menggunakan roket milik sendiri. Hanya enam pekan sebelumnya, pada bulan Juni, Korsel berhasil meluncurkan roket produksi dalam negeri, Nuri, yang sukses membawa satelit untuk mengorbit Bumi. Upaya peluncuran awal pada Oktober 2021 itu gagal mencapai orbit.
Keberhasilan dua peluncuran ini membantu Korsel semakin dekat pada ambisi luar angkasa. Korsel telah bergabung dalam misi koalisi yang dipimpin NASA untuk mengeksplorasi Bulan dengan membawa astronot dalam tahun-tahun mendatang. (AP/AFP)