Taiwan Kena "Lockdown" China, Rantai Pasok Global Terganggu
Blokade oleh China atas Taiwan berisiko mengganggu rantai pasok di Asia Timur. Persoalan ini merupakan buntut dari lawatan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei, 2-3 Agustus 2022.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
AFP/HECTOR RETAMAL
Tampak di kejauhan sebuah kapal perang China (kiri) berpatroli tak jauh dari Pulau Pingtan, salah satu pulau terluar China yang paling dekat dengan wilayah teritorial Taiwan, Jumat (5/8/2022). Latihan militer China di sekeliling wilayah perairan Taiwan dikhawatirkan berdampak pada perekonomian global. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
BEIJING, JUMAT -- Latihan militer China di sekeliling Taiwan semakin intens memasuki hari kedua, Jumat (5/8/2022). Langkah retaliasi Beijing atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei pada 2-3 Agustus itu berisiko mengganggu perdagangan dan perjalanan komersial, tidak hanya untuk kawasan Asia Timur, tetapi juga global.
Bagi Indonesia, menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani, kondisi itu tidak banyak berpengaruh sejauh ini. Alasannya, volume perdagangan antara Indonesia dan Taiwan relatif kecil.
”Jadi, kalaupun ada gangguan, kita bisa mencari substitusi ke sumber lain, baik ekspor maupun impor,” katanya saat dihubungi di Jakarta.
Jika ketegangan sampai menimbulkan gangguan rantai pasok yang berkepanjangan, Hariyadi belum bisa memperkirakan dampak yang akan dialami Indonesia. Namun, ia berharap persoalan di Taiwan cepat teratasi sehingga tidak sampai berkomplikasi pada perekonomian global, termasuk kegiatan usaha di Indonesia.
Di era politik internasional yang akan didominasi persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China, Hariyadi berharap Pemerintah Indonesia mampu memimpin semua pemangku kepentingan dalam negeri untuk memitigasi dan mengantisipasi risiko. Dengan demikian, jika terjadi letupan-letupan yang memengaruhi stabilitas kawasan, termasuk perekonomian nasional, Indonesia sudah siap.
( EUROVISION SOCIAL NEWSWIRE (ESN) PLATFORM VIA AFPTV / AFP)
Potongan video dari Komando Teater TImur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang diambil pada Kamis (4/8/2022) memperlihatkan rudal ditembakkan dan diduga mengarah ke Taiwan(Photo by various sources / AFP)
Sehari setelah Pelosi bertolak dari lawatannya di Taipei, China mengumumkan latihan perang selama empat hari, 4-7 Agustus, di sekeliling Taiwan. Latihan itu mencakup simulasi tempur melibatkan tembakan di perairan dan wilayah udara di sekitar Taiwan.
Militer China menyebut bahwa lebih dari 100 pesawat tempur dan 10 kapal perang ambil bagian dalam latihan militer itu. Kantor berita China, Xinhua, Jumat, menyebut, pesawat tempur, pengebom, kapal perusak, dan fregat digunakan dalam apa yang disebutnya operasi blokade bersama.
Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga menembakkan rudal versi baru yang dikatakan mengenai sasaran tak dikenal di Selat Taiwan dengan tingkat akurasi tinggi.
Data yang dikumpulkan Bloomberg memperlihatkan, hampir separuh kapal kontainer dan logistik global melewati Selat Taiwan selama tujuh bulan pertama tahun ini. Tiga dari enam area yang diblokade oleh militer China berada di atau dekat Selat Taiwan. Jalur ini penting bagi rantai pasok semikonduktor yang sangat vital bagi berbagai industri global dan peralatan elektronik yang diproduksi di Asia Timur ke pasar global.
Selat Taiwan adalah rute pelayaran utama bagi China dan Jepang, masing-masing ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, dengan Eropa. Selat Taiwan juga berfungsi sebagai rute perdagangan untuk pembangkit tenaga listrik teknologi Korea Selatan dan membawa barang-barang manufaktur dari pabrik-pabrik Asia ke banyak konsumen dunia.
AP PHOTO/CHIANG YING-YING
Seorang pelanggan tengah mendapat pelayanan di sebuah salon kecantikan di Taipei, Taiwan, sekaligus melihat tayangan berita di televisi tentang perkembangan situasi di Selat Taiwan, Kamis (4/8/2022). (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Rute gas alam
Rute tersebut juga menjadi arteri utama untuk pengiriman gas alam dunia yang tengah terdisrupsi akibat serangan Rusia di Ukraina. Selat Taiwan, arteri selebar 110 mil yang memisahkan pulau Taiwan dan Benua Asia, adalah rute perdagangan utama untuk kapal yang membawa barang antara ekonomi utama di Asia timur laut, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan, dengan seluruh dunia.
”Mengingat sebagian besar armada peti kemas dunia melewati jalur air itu, pasti akan ada gangguan pada rantai pasok global karena perubahan rute tersebut,” kata James Char, rekan peneliti di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam, Singapura.
Konsultan pelayaran yang berbasis di London, VesselsValue, mengatakan, ketika latihan militer China akan digelar, terdapat 256 kapal kontainer dan kapal lain di perairan teritorial Taiwan. Sebanyak 60 kapal di antaranya diperkirakan tiba di tujuan antara Kamis dan Minggu.
”Ada potensi gangguan serius terhadap perdagangan di kawasan itu,” kata Peter Williams, analis arus perdagangan di VesselsValue, Jumat (5/8), dikutip dari laman CNN.
Nick Marro, analis utama pada Economist Intelligence Unit, dalam catatannya mengatakan, ”latihan” militer China di sekitar wilayah Taiwan juga memiliki konsekuensi terhadap perdagangan di Korea Selatan dan Jepang. Dia mengingatkan bahwa gangguan dalam rantai pasok global yang telah berlangsung selama pandemi Covid-19 dan berlanjut dengan agresi Rusia di Ukraina akan berlanjut dengan ketegangan di Taiwan.
AP PHOTO/JOHNSON LAI
Beberapa pesawat tempur Mirage milik Angkatan Udara Taiwan bersiap di runway Pangkalan Udara Militer Hsinchu, Taiwan, Jumat (5/8/2022). (AP Photo/Johnson Lai)
Semikonduktor
Taiwan memiliki posisi yang penting dalam industri semikonduktor global. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, dikutip dari laman Financial Times, menyumbang 90 persen kapasitas semikonduktor dunia. Sementara industri elektronik hilir, seperti Foxconn, memproduksi komponen dan merakit produk, mulai dari gawai pintar hingga peladen, bagi beberapa perusahaan teknologi terbesar dunia. Salah satunya Apple.
Dampak terhadap perekonomian Taiwan sendiri akan sangat besar. Menurut Capital Economics, 40 persen wilayah tujuan ekspor Taiwan adalah Hong Kong dan China. ”Jika terjadi bencana yang benar-benar menutup Taiwan untuk jangka waktu tertentu, saya benar-benar tidak tahu bagaimana rantai pasok global untuk industri teknologi dapat bertahan,” kata Dan Nystedt, Wakil Presiden TriOrient Investments.
Paul Tsui, Direktur Pelaksana Janel Group, perusahaan jasa logistik yang berbasis di Hong Kong dan melayani perusahaan besar, seperti General Electric, mengatakan, beberapa klien telah menyampaikan kekhawatiran tentang gangguan bisnis akibat kunjungan Pelosi ke Taiwan. ”Jika ketegangan di Selat Taiwan meningkat, biaya dan waktu transit akan meningkat secara signifikan dan bisa lebih buruk daripada gangguan Covid-19,” ujar Tsui.
Ketidakpastian menyeret turun Indeks Pengiriman dan Transportasi Taiwan, Taiex. Saham pengiriman dan maskapai penerbangan utama turun 1,05 persen pada Kamis. Indeks turun 4,6 persen sejak awal pekan.
AP PHOTO/JOHNSON LAI
Dua orang warga Taiwan tengah berenang di Keelung, Taiwan, Kamis (4/8/2022) meski di laut lepas di belakang mereka militer China tengah melakukan latihan militer. (AP Photo/Johnson Lai)
Ketegangan di Selat Taiwan berdampak pula pada China, terutama wilayah yang dekat dengan kawasan yang tengah memanas. Selama dua hari terakhir, lebih dari 400 penerbangan dari dan menuju bandara utama di Fujian, provinsi China yang paling dekat dengan Taiwan, dibatalkan. Hal itu menandakan bahwa wilayah udara digunakan oleh militer.
Sementara di Taiwan, latihan militer China mengganggu 18 rute penerbangan internasional yang melintasi wilayah informasi penerbangan (FIR) Taiwan.
Pemerintah China sebagai retaliasinya terhadap lawatan Pelosi ke Taipei juga mengambil sejumlah langkah lain, mulai dari menjatuhkan sanksi bagi politisi Partai Demokrat itu hingga membatalkan beberapa agenda dialog dan kerja sama China-AS.
Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya menyebutkan, dialog antara komandan regional dan kepala Departemen Pertahanan AS dengan China akan dibatalkan. Demikian pula dengan rencana pembicaraan tentang keselamatan maritim kedua negara. Kerja sama mengembalikan imigran ilegal, investigasi kriminal, penanganan kejahatan transnasional, dan kerja sama perubahan iklim pun ditangguhkan. (AP/AFP/MHD/LAS)