Kurang dari sepekan setelah kunjungan ke Timur Tengah atau dalam 10 hari terakhir, Presiden AS Joe Biden dua kali kali positif Covid-19. Kamis (28/7/2022), ia bertemu dengan para CEO di dalam ruangan dan melepas masker.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
WASHINGTON, MINGGU — Presiden Amerika Serikat Joe Biden (79) kembali mengumumkan dirinya terinfeksi Covid-19. Pengumuman Biden menunjukkan fenomena infeksi ulang Covid-19 terus terjadi dan penyebaran covid-19 belum berhenti.
Biden mengumumkan status kesehatan pada Minggu (31/7/2022) dini hari WIB. ”Teman-teman, hari ini saya positif Covid lagi. Ini terjadi pada amat sedikit orang. Saya tidak bergejala, walakin saya akan menjalani isolasi mandiri demi keselamatan orang-orang di sekitar saya. Saya tetap bekerja dan akan segera berkeliling lagi,” tulisnya di media sosial.
Gedung Putih mengumumkan sedang mengadakan pelacakan terhadap orang-orang yang berdekatan dengan Biden selama beberapa waktu terakhir. Kurang dari sepekan setelah kunjungan ke Timur Tengah, yakni pada 21 Juli 2022, Biden dinyatakan terinfeksi Covid-19. Ia diumumkan negatif pada 26 Juli 2022 dan menghadiri beberapa kegiatan.
Beberapa hari kemudian, Biden kembali dinyatakan positif. Ibu Negara AS Jill Biden berada di rumah keluarga Biden di Delaware sejak Biden diumumkan positif. Dalam 10 hari terakhir, sudah dua kali Biden dinyatakan positif Covid-19.
Setelah dinyatakan negatif pada 26 Juli 2022, Biden kembali mengadakan pertemuan tatap muka di ruang tertutup dan menggelar pertemuan-pertemuan dengan para staf di Gedung Putih. Disebutkan, sesuai panduan dan protokol Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Biden selalu mengenakan masker dalam pertemuan-pertemuan itu.
Namun, saat menyampaikan pidato, Kamis (28/7/2022), dan menghadiri pertemuan dengan para CEO di kompleks Gedung Putih, ia melepaskan masker. Ketika ditanya mengapa Biden terlihat tidak mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan CDC, Jubir Gedung Putih Karine Jean-Pierre menjawab, ”Mereka sudah melakukan jarak sosial. Mereka sudah cukup jauh satu sama lain. Jadi, kami menyatakan aman bagi mereka berkumpul, berada dalam tempat itu.”
Dokter Kepresidenan AS Kevin O’Connor mengatakan, tim dokter menduga ada ”pantulan” status positif yang juga terjadi pada beberapa orang lain. Kasus-kasus pantulan terjadi pada pasien yang diobati dengan Paxlovid.
O’Connor merujuk pada pil penyembuh Covid buatan Pfizer. Badan Pengawas Obat AS, FDA, mengesahkan penggunaan pil itu pada Desember 2021. Sebelum diumumkan positif Covid-19 dan diobati dengan Paxlovid, Biden telah empat kali menerima vaksin Covid-19 buatan Pfizer. Vaksinasi terakhir diterimanya pada Maret 2022.
O’Connor mengatakan, saat ini tim dokter hanya memantau kondisi kesehatan Biden. Dokter belum akan memberikan Paxlovid kepada Covid. Biden diduga terinfeksi ulang oleh galur BA.5. Galur itu masih berdekatan dengan Omicron, galur yang paling menular dan paling banyak ditemui di AS beberapa waktu terakhir.
Penularan
Dokter pada Pusat Perawatan Kesehatan Veteran AS di Boston, Michael Charness, menyebut bahwa orang yang terinfeksi ulang tetap berisiko menularkan kepada orang lain. Meski tidak menunjukkan gejala, orang yang kembali dinyatakan positif dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri.
Dalam risetnya, ia sudah menemukan dua kasus penularan dari orang yang terinfeksi ulang. Salah satu kasus ditemukan kepada seorang lansia yang menulari bayi berusia 3 bulan. Penularan diduga terjadi selama mereka berinteraksi 30 menit. Tim dokter memastikan bahwa bayi itu dan keluarganya tidak berinteraksi dengan orang lain yang terinfeksi. ”Hal ini menunjukkan penularan tetap dapat terjadi walau tanpa gejala,” kata Charness.
Dalam pernyataan pekan lalu, FDA meminta pasien tetap berhati-hati setelah dirawat dengan Paxlovid. Sebab, ada peluang orang-orang kembali positif Covid-19 beberapa hari setelah dinyatakan sembuh selepas dirawat dengan Paxlovid.
Charness dan rekannya menemukan jumlah virus di tubuh pasien naik lagi pada periode 9 hari hingga 12 hari selepas dinyatakan negatif.
Sejumlah epidemolog AS telah meminta pemerintah lebih serius menelaah kasus-kasus infeksi ulang secara lebih sistematis. Lewat telah itu diharapkan ada pemahaman lebih mendalam tentang infeksi ulang, khususnya soal siapa yang paling berisiko dan berapa lama sebaiknya perawatan dilakukan. ”Banyak hal belum diketahui soal infeksi ulang,” kata Direktur Penelitian Penyakit Menular pada University of Minnesota Michael Osterholm.
Biden bukan satu-satunya orang yang terinfeksi ulang meski telah menerima dua dosis vaksin penguat dan dinyatakan negatif. Ketua Tim Penasihat Medis Kepresidenan AS Anthony Fauci juga pernah terinfeksi ulang. Bahkan, Fauci menunjukkan gejala lebih serius dari Biden. Fauci dilaporkan kembali merasakan demam dan nyeri tenggorokan.
Dalam pernyataan terpisah, Pfizer menyebut infeksi ulang di antara penerima Paxlovid amat jarang. Pfizer mengklaim kasus-kasus infeksi ulang hanya terjadi pada kelompok plasebo. Kelompok itu adalah orang-orang yang tidak diberi tahu bahwa mereka tidak menerima obat yang sedang diuji. Mereka hanya tahu sedang terlibat dalam uji coba obat baru. (AFP/REUTERS/AP)