Pembicaraan Lavrov-Blinken: Dari Gandum hingga Pertukaran Tahanan
Di tengah hubungan buruk Amerika Serikat dan Rusia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berbicara lewat telepon, Jumat (29/7/2022) malam.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengadakan pembicaraan lewat telepon pada Jumat (29/7/2022) malam. Pembicaraan yang berlangsung lebih kurang 25 menit itu merupakan yang pertama sejak perang Rusia-Ukraina meletus per 24 Februari 2022.
Ada sejumlah topik yang dibahas, yakni perang Rusia-Ukraina, pertukaran tahanan, dan pembukaan jalur perdagangan gandum di Laut Hitam. Pembicaraan digelar atas permintaan pihak AS.
Dalam hal perang Rusia-Ukraina, mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia, kedua diplomat berdiskusi tentang situasi mutakhir di Ukraina. Lavrov menyebutkan prinsip-prinsip pendekatan yang dilakukan Rusia atas operasi militer khusus di wilayah Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, dan Ukraina. Ia juga menekankan bahwa Rusia akan sepenuhnya mencapai target dan tujuan operasi militer khusus tersebut.
Pembicaraan yang berlangsung lebih kurang 25 menit itu merupakan yang pertama sejak perang Rusia-Ukraina meletus per 24 Februari 2022.
Selain itu, Lavrov menyinggung pasokan bantuan militer dari AS dan negara-negara NATO ke Ukraina. Hal itu disebutkan hanya akan memperpanjang penderitaan Kyiv, memperpanjang konflik, dan menambah korban.
Dalam melancarkan operasi militer khusus, menurut Lavrov, Rusia memperhatikan norma-norma hukum internasional. Kerja sistematis pun diupayakan untuk membebaskan wilayah-wilayah agar bisa kembali ke kehidupan masyarakat sipil normal.
Sementara Reuters melaporkan, Blinken dalam keterangan pers di Washington seusai pembicaraan dengan Lavrov mengatakan, dirinya memperingatkan Lavrov tentang rencana Rusia menganeksasi wilayah Ukraina secara lebih luas. ”Dunia tidak akan mengakui aneksasi. Kami akan menambahkan sanksi jika Rusia melanjutkan rencananya,” kata Blinken.
Gandum
Soal gandum Ukraina, Blinken, sebagaimana dilaporkan Reuters, menyatakan, dunia menunggu Rusia memenuhi komitmennya untuk tidak menghalangi ekspor gandum Ukraina. Kapal-kapal di Odesa sudah penuh dengan gandum dan siap untuk berlayar.
Persoalannya, mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia, adalah sanksi AS yang membuat situasi menjadi makin rumit. Janji Washington untuk memberikan pengecualian atas produk pangan pada kenyataannya tidak terjadi. Bahkan, terindikasi bahwa AS dan sekutunya memanfaatkan masalah ini untuk kepentingan geopolitiknya.
Dalam hal rantai pasok pangan global, Lavrov menginformasikan detail paket kesepakatan yang ditandatangani Rusia-Urkaina di Istanbul, Turki, 22 Juli 2022. Hal ini mencakup aspek transportasi gandum Ukraina dari pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam dan ekspor produk pangan dan pupuk dari Rusia.
Tahanan
Berkaitan dengan pertukaran tahanan, kembali mengutip Reuters, Blinken mengajukan proposal pembebasan dua warga negara AS yang ditahan di Rusia. ”Kami berbicara dengan jujur dan langsung. Saya mendesak Kremlin untuk menerima substansi proposal yang kami ajukan untuk pembebasan Paul Whelan dan Brittney Griner,” kata Blinken.
Dalam pembicaraan tentang pertukaran tahanan itu, CNN melaporkan, Rusia minta Vadim Krasikov dimasukkan dalam daftar tahanan warga Rusia yang masuk dalam pertukaran.
”Menahan dua warga Amerika yang tidak bersalah untuk pembebasan pembunuh yang ditahan di negara ketiga (Jerman) bukanlah tawaran balik yang serius. Ini adalah itikad buruk untuk menghindari kesepakatan,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson.
Seorang sumber mengatakan, Washington menawarkan pembebasan pedagang senjata Viktor Bout sebagai bagian dari tawaran.
Pemerintah AS pada pekan ini mengumumkan bahwa Washington memberikan tawaran kepada Rusia beberapa pekan silam untuk pembebasan dua warga negara AS yang ditahanan di Rusia. Namun, Washington tidak menjelaskan tawaran apa yang disampaikan kepada Rusia.
Seorang sumber mengatakan, Washington menawarkan pembebasan pedagang senjata Viktor Bout sebagai bagian dari tawaran. Pengadilan AS menghukum Bout dengan hukuman 25 tahun penjara.
Menanggapi tawaran itu, merujuk keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia, Lavrov menyatakan dengan tegas bahwa hal itu harus dikembalikan ke dialog profesional dan diplomasi sunyi tanpa informasi-informasi spekulatif.