Pelosi Persulit Semua Pihak, Pentagon Siapkan Skenario Pergerakan Militer ke Taiwan
Isu Taiwan selalu memicu ketegangan hubungan AS-China. Pemerintahan Biden tak ingin masalahnya bertambah gara-gara Ketua DPR AS Nancy Pelosi mewujudkan rencananya datang ke Taiwan. Stabilitas di kawasan jadi pertaruhan.
Oleh
KRIS MADA
·6 menit baca
AP/J SCOTT APPLEWHITE
Ketua DPR AS Nancy Pelosi berpidato di Capitol, Washington DC, AS, 21 Juli 2022. Presiden AS Joe Biden berencana berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, membahas berbagai isu hubungan bilateral dan internasional, termasuk rencana lawatan Pelosi ke Taiwan.
WASHINGTON, RABU — Rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi melawat ke Taiwan menyulitkan banyak pihak di AS, China, ataupun Taiwan. Meski tidak setuju, militer AS siap mengamankan lawatan yang belum pasti akan terjadi itu. Sejumlah pejabat AS malah dilaporkan berusaha membatalkan lawatan tersebut.
Hubungan AS-China makin menegang sejak rencana lawatan Pelosi ke Taiwan diungkap pada pertengahan Juli 2022. Sejak mengubah relasi dari Taipei ke Beijing pada 1979, Washington berhati-hati dalam menerapkan pengakuan terhadap hanya ”satu China” dengan tidak mengirim pejabat level tinggi ke Taiwan.
Dalam hierarki pemerintahan AS, ketua DPR adalah ”orang nomor tiga” setelah presiden dan wakil presiden. Jika presiden dan wakil presiden berhalangan dan tidak mampu bertugas, ketua DPR memegang kendali Washington. Ketua DPR AS terakhir yang berkunjung ke Taiwan adalah Newt Gingrich pada 1997. Namun, kala itu politisi Republik tersebut berasal dari pihak rival Gedung Putih. Reaksi Beijing saat itu juga relatif kalem. Kali ini Pelosi, politisi Demokrat, berasal dari kubu yang sama dengan Gedung Putih.
Di tengah ketegangan itu, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden akan kembali berbicara dengan Presiden China Xi Jinping. Telekonferensi mereka dijadwalkan pada Kamis (28/7/2022).
Sejak Biden dilantik pada Januari 2021, sudah empat kali ia berbicara dengan Xi. Pembicaraan terakhir dilakukan pada Maret 2022, salah satu bahasannya soal Taiwan. Isu Taiwan selalu memicu ketegangan hubungan AS-China. Pemerintahan Biden tidak ingin masalahnya bertambah gara-gara Pelosi berencana datang ke Taiwan.
AP PHOTO/SUSAN WALSH
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dalam telekonferensi pada November 2021. Biden dan Xi akan kembali berbicara lewat telekonferensi pada Kamis (28/7/2022).
Para pejabat keamanan AS dilaporkan berusaha meyakinkan Pelosi atas risiko tinggi dalam rencana lawatannya. Pekan lalu, Departemen Pertahanan dan sejumlah pejabat Gedung Putih memberi taklimat kepada Pelosi atas perkembangan terkait Taiwan. Bahkan, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley dan Panglima Komando Operasi Indo-Pasifik AS Laksamana John Aquilino dilaporkan telah memberikan pengarahan kepada Pelosi.
Rencana lawatan Pelosi ke Taiwan diungkap pekan lalu. Selain ke Taiwan, Pelosi dan rombongan direncanakan melawat pula ke Indonesia dan Singapura. Politisi Demokrat dan Republikan akan ikut dalam lawatan itu.
Analis senior RAND, Derek Grossman, menyebut rencana Pelosi menyulitkan semua pihak. China diperkirakan akan bertindak jika tidak mau kehilangan muka gara-gara Pelosi jadi bertandang ke Taiwan.
Posisi AS lebih sulit lagi. Jika lawatan batal, AS akan dianggap takluk pada tekanan China serta kehilangan penghormatan dari Taiwan. Namun, apabila lawatan Pelosi jadi, Washington harus bersiap pada tindakan keras Beijing.
Di sisi lain, Grossman mengingatkan bahwa upaya Beijing membatalkan lawatan Pelosi jangan dipandang dari satu sisi saja. Upaya Beijing harus disikapi Washington sebagai usaha melemahkan aneka capaian AS di kawasan selama ini. ”Dengan mengancam untuk mengacaukan lawatan Pelosi, China berusaha menghapus semua capaian AS,” kata peneliti lembaga kajian pertahanan AS itu.
Mantan Direktur China pada Dewan Keamanan Nasional AS Ivan Kanapathy mengatakan, pembatalan lawatan Pelosi akan melemahkan upaya AS memperkuat hubungan Taiwan dengan negara lain. Pembatalan itu juga akan makin menyulitkan Taiwan berperan di panggung internasional.
Harus hati-hati
Mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS Elbridge Colby mengatakan, situasi terkait Taiwan makin memanas. Washington harus sangat berhati-hati memilih pesan yang dikirimkan terkait Taipei. ”China makin mendekati kondisi siap menyerang pulau itu (Taiwan). Dalam situasi sekarang, lebih baik fokus mempercepat penguatan pertahanan. Tidak perlu sibuk bermain simbol,” katanya.
Sementara peneliti senior Brookings Institution, Ryan Hass, menyebut, sebaiknya lawatan itu dipertimbangkan lagi. China akan memperingati hari jadi angkatan bersenjata dan menggelar pertemuan para petinggi partai komunis pada awal Agustus. Jika Pelosi bertandang pada periode itu, China akan bereaksi sangat keras.
”Pelosi tetap ketua DPR sampai 3 Januari 2023. Dia bisa berkunjung nanti pada akhir tahun, periode yang mungkin lebih kecil potensi risikonya,” katanya.
TAIWAN PRESIDENTIAL OFFICE
Dalam foto yang dirilis Kantor Kepresidenan Taiwan, personel Angkatan Laut Taiwan mengerjakan peta selama latihan tahunan Han Kuang di Taiwan, Selasa (26/7/2022).
Hass mengingatkan, AS senantiasa berusaha menjaga kestabilan di Selat Taiwan sejak dasawarsa 1950-an. Jika AS mau meningkatkan hubungan dan dukungan pada Taiwan, harus dipastikan tujuan itu tidak dimaksudkan untuk menantang Beijing.
Pendapat senada disampaikan pengamat politik AS, Josh Rogin. Jadi atau tidak, kunjungan Pelosi akan membebani pemerintahan Biden. Jika jadi, lawatan itu meningkatkan risiko salah paham AS-China. Jika lawatan batal, AS dipandang lemah dan China bisa dianggap mendikte agenda politik AS.
Skenario militer AS
Biden telah mengatakan, militer memandang lawatan Pelosi bukan hal baik. Meski demikian, militer AS terikat pada kewajiban untuk mengamankan Pelosi jika ia jadi melawat. Pengamanan itu terutama terkait kedudukannya.
Sebagai ketua DPR AS, Pelosi otomatis masuk daftar pengganti presiden AS jika presiden dan wakil presiden tidak mampu bertugas. Karena itu, militer akan berusaha memastikan jangan sampai orang dalam daftar pengganti presiden AS tidak mampu bertugas.
Sejumlah pejabat AS yang menolak namanya diungkap menyebut, militer sedang menelaah berbagai skenario terkait lawatan itu. Aset dan pergerakan militer AS di Indo-Pasifik akan ditingkatkan demi melindungi Pelosi. “Jika ada keputusan bahwa Ketua Pelosi atau siapa pun akan melawat dan mereka meminta sokongan militer, kami akan melakukan hal yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Milley.
Pentagon sedang memilah kapal induk dan kapal perang mana yang bisa didekatkan ke Taiwan apabila Pelosi jadi datang. Pentagon juga akan mempersiapkan jet-jet tempur untuk mengawal pesawat yang ditumpangi Pelosi. Lawatan itu diduga akan menggunakan pesawat angkut militer AS. Militer akan membuat zona penyangga di sekitar pesawat Pelosi.
AFP/ SAM YEH
Angkatan Laut Taiwan meluncurkan rudal Standar buatan AS dari kapal fregat selama latihan tahunan Han Kuang di laut dekat Pangkalan Angkatan Laut di Suao, Yilan, Taiwan, Selasa (26/7/2022).
Saat ini, AS punya cukup aset militer di kawasan. Meski demikian, Pentagon belum memandang perlu untuk menambah kapal induk, kapal perang, atau jet tempur terkait kunjungan Pelosi.
Gugus Tempur Laut Ronald Reagan kini sedang beroperasi di Pasifik Barat. Gugus itu diperkuat jet F/A-18, dua kapal perang, dan sejumlah pesawat intai. AS juga punya kapal perusak USS Benfold yang sedang patroli di Laut China Selatan.
Reaksi China
Sejak rencana kunjungan Pelosi diungkap, Beijing sudah bereaksi keras. ”China meminta AS bertindak nyata memenuhi komitmen untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dan tidak mengatur lawatan Pelosi ke Taiwan,” kata Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan China.
”Jika AS berkeras menjalankan kemauan sendiri, militer China tidak akan tinggal diam dan jelas akan bersikap keras menggagalkan setiap upaya intervensi asing maupun upaya separatis kemerdekaan Taiwan. Militer akan teguh mempertahankan kedaulatan dan keutuhan teritorial,” tegas Tan.
Mantan diplomat AS, Susan Shirk, mengatakan, situasi politik domestik saat ini membuat China bersikap amat keras. Lawatan Pelosi akan dipandang upaya mempermalukan Xi secara pribadi. Jika lawatan itu jadi, Xi akan dipandang lemah di dalam negeri. ”Lebih baik menunda (kunjungan) daripada berisiko memicu perang,” katanya kepada The Washington Post.
Pengajar pada Renmin University, Shi Yinhong, meyakini reaksi militer pasti ada jika lawatan Pelosi diwujudkan. Walakin, ia tidak yakin, respons Beijing akan sampai memicu perang. (AFP/REUTERS/AP)
