Netflix Kehilangan 970.000 Pelanggan di Triwulan II-2022
Bahkan sektor usaha yang sedang meledak sekalipun tetap menghadapi tantangan. Netflix, misalnya, kehilangan hampir 1 juta pelanggan pada triwulan II-2022.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·4 menit baca
Netflix kehilangan 970.000 pelanggannya pada triwulan II-2022. Pada triwulan I-2022, Netflix kehilangan 200.000 pelanggan. Dengan demikian, perusahaan layanan streaming itu telah kehilangan 1.170.000 pelanggan selama semester I-2022.
Kini, Netflix mempunyai hampir 221 juta pelanggan. Dengan jumlah ini, perusahaan jasa streaming itu masih mendominasi usaha layanan streaming secara global.
Hilangnya 970.000 pelanggan di triwulan II-2022 itu di bawah perkiraan awal 2 juta pelanggan. Namun, tetap saja pelanggan Netflix berkurang.
”Berat dalam beberapa hal, kehilangan sejuta pelanggan dan untuk mengatakannya sebagai sukses. Namun, kami benar-benar menyiapkan diri dengan sangat lebih baik pada tahun depan,” kata Co-chief and pendiri Netflix, Reed Hastings, dalam paparannya.
Dalam paparan pendapatan perusahaan, Netflix memperkirakan akan mendapatkan 1 juta pelanggan baru pada triwulan III-2022. Saham Netflix sedikit naik setelah pengumuman hilangnya 970.000 pelanggan tersebut. Ini mengindikasikan para investor tetap yakin pada prospek usaha Netflix.
Sejumlah analis menyatakan, sekalipun tak seburuk perkiraan, berkurangnya jumlah pelanggan pada triwulan II-2022 tetap saja menjadi tantangan bagi Netflix. ”Berkurangnya pelanggan Nerflix sudah diperkirakan, tetapi tetap menjadi masalah bagi perusahaan yang mengandalkan pendapatan sepenuhnya pada model bisnis berlangganan,” kata analis, Ross Benes.
Benes berpendapat, Netflix mesti menemukan cara untuk mengembangkan bisnis waralaba secara global. Jika tidak, Netflix akan makin kesulitan untuk tetap menjaga posisinya yang selama ini konsisten di depan daripada para pesaingnya.
Para pimpinan Netflix mengatakan, makin banyaknya pelanggan yang membagikan login dan passwords menjadi tantangan yang kian besar bagi perusahaan. Sebab, peluang pendapatan menjadi hilang.
"Adalah menyenangkan bahwa para pelanggan kami sangat suka pada film-film dan program TV Netflix sehingga mereka ingin membagikannya secara lebih luas. Namun akun yang dibagikan antar keluarga menganggu kemampuan jangka Panjang kami untuk berinvestasi dan mengembangkan layanan kami," kata Direktur Inovasi Produk Netflix, Chengyi Long, Senin (18/7/2022) dalam blognya.
Guna menghindari hilangnya potensi pendapatan sekaligus untuk menangkap peluang bisnis itu, Netflix sedang melakukan uji-coba fitur "add a home", model berlangganan yang bisa dibagikan. Program mulai berlaku per Maret ini diuji-cobakan di Chile, Costa Rica, and Peru. Program lantas akan diperluas ke Argentina, Republik Dominika, Honduras, El Salvador, dan Guatemala. Baru mulai tahun depan, fitur itu akan diterapkan secara luas.
Sementara itu, Netflix sedang bekerja sama dengan Microsoft untuk meluncurkan rencana berlangganan dengan tarif lebih murah, Fitur ini mengakomodasi iklan. The New York Times melaporkan, fitur ini akan diluncurkan pada akhir tahun ini.
Langkah ini merupakan usaha Netflix untuk kembali menambah pelanggan setelah untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir perusahaan mencatatkan kehilangan pelanggan pada triwulan I-2022. Selama ini, Netflix juga menghindari untuk menambah pendapatan dari iklan.
Dalam kerja sama dengan Netflix, Microsoft akan mendesain dan mengelola platform untuk para pengiklan yang berminat memasang iklannya di Netflix. ”Hasil pendapatan dari iklan ini akan memberikan Netflix waktu, dan Netflix perlu waktu untuk fokus menghentikan pendarahan. Netflix menghadapi persaingan yang luar biasa besar. Bagaimana mereka bertahan sebaik sekarang menunjukkan betapa tangguhnya perusahaan itu. Namun bukan berarti Netflix tak tersentuh,” kata analis dari Enderle Group Rob Enderle.
Netflix telah berinvestasi terutama pada konten orisinil seperti "Squid Game" dan "Stranger Things" untuk membendung pesaing besar seperti Disney dengan Marvel dan Star Wars. Rilis "Stranger Things" musim ke-4 membukukan 1,3 miliar jam tayang hanya dalam empat pekan di Netflix. Ini menjadikannya pertunjukan televisi yang paling banyak ditonton di Netflix.
"Kemampuan Netflix memproduksi konten yang sangat populer tidak diragukan lagi. Namun dengan hilangnya hampir 1 juta pelanggan sejak triwulan I-2022, mengonversikan konten-konten hit menjadi sukses komersial semakin jadi tantangan,” kata Direktur Pelaksana GlobalData, Neil Saunders.
Tantangan yang dihadapi Netflix, Saunders menambahkan, termasuk juga perubahan perilaku konsumen. Bagi yang mulai berlangganan Netflix pada puncak pandemi, mereka mulai mengevaluasi paket langganan mereka. Kini seiring kehidupan yang berangsur-angsur kembali normal, banyak di antaranya yang kembali ke gaya hidup sebelum pandemi.
"Di samping pertumbuhan yang melambat, Netflix tidak sedang dalam masalah. Namun untuk kembali ke tingkat pertumbuhan yang tinggi seperti sebelumnya, Netflix perlu berubah tapi perubahan itu akan berlangsung seperti evolusi ketimbang revolusi" kata Saunders. (AFP)