Presiden Zelenskyy ”Sapu Bersih” Dua Lembaga Negara Terkait Mata-mata
Pemerintah Ukraina memproses 651 kasus mata-mata dan pengkhianatan terhadap negara yang dilakukan oleh dua pejabat negara serta anak buah mereka. Jatuhnya Donetsk dan Kherson dengan mudah menjadi landasan kecurigaan.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
AP/EFREM LUKATSKY
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan jumpa pers di stasiun kereta bawah tanah di Kyiv pada 23 April 2022.
KYIV, SENIN — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecat kepala Badan Keamanan Nasional atau SBU dan jaksa agung. Sebanyak 61 pejabat dan pegawai di kedua lembaga negara itu terbukti bekerja sebagai mata-mata untuk Rusia.
Pemecatan itu diumumkan Zelenskyy dalam pidato hariannya di berbagai kanal media sosial pada Minggu (17/7/2022) malam. Dua pejabat yang dipecat itu adalah Kepala SBU Ivan Bakanov yang merupakan teman masa kecil Zelenskyy dan Jaksa Agung Iryna Venediktova. Zelenskyy menunjuk Oleg Symonenko sebagai jaksa agung yang baru.
”Banyak sekali pertanyaan yang muncul sejak invasi dimulai. Semua pertanyaan dan permasalahan ini harus dipertanggungjawabkan,” kata Zelenskyy.
Selain Bakanov dan Venediktova, Zelenskyy juga memecat 61 pejabat dan pegawai dari kedua lembaga negara itu. Di samping itu, Pemerintah Ukraina memproses 651 kasus mata-mata dan pengkhianatan terhadap negara yang dilakukan oleh Bakanov, Venediktova, serta anak buah mereka.
Mereka berdua akan diselidiki sejauh mana keterlibatan dengan tuduhan spionase. Bagaimana mungkin pemimpin lembaga tidak mengetahui banyak anak buah mereka bekerja untuk Rusia.
Bakanov sebagai kepala SBU bertanggung jawab memantau wilayah Ukraina bagian Timur, salah satunya Donetsk. Zelenskyy mengungkapkan, ia sudah curiga ketika wilayah ini dengan mudah jatuh ke tangan Rusia. Walaupun sebagian warganya pro-Rusia karena menganggap ada kedekatan budaya, semestinya Donetsk tidak bisa diokupasi semudah itu.
Zelenskyy kemudian melakukan penyelidikan internal dan menemukan bukti-bukti bahwa Bakanov terlibat dengan Rusia. Ia mengatakan, keputusan memecat teman masa kecilnya dan juga salah satu pendukung terkuatnya dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2018 tepat dan diambil tanpa penyesalan. Sementara itu, Venediktova sebagai jaksa agung bertanggung jawab melayangkan gugatan kejahatan perang terhadap Rusia.
”Mereka berdua akan diselidiki sejauh mana keterlibatan dengan tuduhan spionase. Bagaimana mungkin pemimpin lembaga tidak mengetahui banyak anak buah mereka bekerja untuk Rusia,” kata Zelenskyy, dikutip dari Interfax Ukraine.
Dilansir dari Politico edisi Juni 2022, yang memuat wawancara dengan seorang pejabat Ukraina yang tidak disebut identitasnya, SBU memiliki 30.000 agen. Semestinya dengan kekuatan sebesar ini mereka bisa memperoleh informasi intelijen mengenai rencana invasi Rusia. Apalagi, ketika pasukan Rusia sudah masuk ke Ukraina, seharusnya pergerakan mereka bisa dipetakan.
Seorang tentara Rusia berjaga-jaga di Monumen Pahlawan di kota Kherson, Ukraina, Jumat (20/5/2022). Kherson jatuh ke tangan Rusia pada 3 Maret 2022.
Kecurigaan muncul ketika kota Kherson hendak dievakuasi pada akhir Februari lalu. Kepala SBU Kherson Jenderal Serhiy Kryvoruchko diberi perintah langsung oleh Zelenskyy untuk mengosongkan kota. Akan tetapi, wakilnya, Kolonel Ihor Sadokhin, ternyata bekerja untuk Rusia.
Sadokhin membocorkan rencana evakuasi Kherson kepada militer Rusia di Crimea. Ia memberi tahu mereka mengenai titik-titik aman yang tidak dipasangi ranjau ataupun pertahanan lainnya. SBU semestinya juga meledakkan Jembatan Antonovskiy agar pasukan Rusia tidak bisa lewat, tetapi hal itu tidak dilakukan. Akibatnya, kota itu berhasil diduduki Rusia pada 3 Maret. Kherson adalah kota pertama dan sejauh ini kota besar satu-satunya yang diokupasi Rusia.
Belum ada tanggapan dari Bakanov dan Venediktova terkait pemecatan mereka. Ukraina terus berusaha bertahan dan balas menyerang pasukan Rusia yang mengokupasi wilayah mereka. Militer Ukraina mengatakan, sejak Februari, Rusia sudah menembakkan 4.000 rudal.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan militer meningkatkan intensitas operasi mereka di wilayah Ukraina yang telah diokupasi. Di Donetsk, ada kota Sloviansk yang masih dipertahankan oleh Ukraina. Kabarnya, kota ini merupakan target Rusia untuk penyerangan berikutnya. (REUTERS)