Barter Bir dengan Minyak Bunga Matahari. Siapa mau?
Dalam kondisi kekurangan, manusia bisa menjadi lebih kreatif. Hal ini yang terjadi ketika sebuah pub di Jerman kekurangan minyak goreng.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
Minyak yang berasal dari biji bunga matahari adalah salah satu produk yang langka ketika Ukraina dilanda perang. Rak-rak di supermarket di seantero Jerman yang biasa dipenuhi berbagai produk minyak asal Ukraina, termasuk minyak bunga matahari, kosong. Para pemilik kedai atau restoran di Jerman kelimpungan dengan kondisi ini.
Situasi ini dimanfaatkan dengan cerdas oleh manajemen Giesinger Brewery, tempat penyulingan bir dan juga sebuah pub/bar. Mereka menerapkan sistem perdagangan yang sudah berabad-abad dikenal, yaitu barter. Mereka menawarkan barter produk mereka, segelas bir, dengan satu liter minyak bunga matahari.
"Semuanya muncul karena kami kehabisan minyak di dapur dan itulah mengapa kami harus mencari ide baru untuk mendapatkannya. Jika Anda membutuhkan 30 liter seminggu dan hanya mendapatkan 15 liter, pada titik tertentu Anda tidak akan bisa menggoreng schnitzel lagi," kata manajer pub, Erik Hoffmann.
Di berbagai tempat minum di Jerman, satu liter bir dihargai sekitar 7 Euro atau sekitar Rp 106.296. Sementara, satu liter minyak biji bungan matahari dijual seharga 4,5 Euro. Harga ini menggiurkan para pelanggan tetap Giesinger Brewery.
Moritz Baller, seorang pelanggan, menukar 80 liter minyak biji bunga matahari dengan delapan peti bir untuk pesta ulang tahunnya. Dia mendapatkan banyak minyak biji bunga matahari itu ketika mengantar bantuan kemanusiaan dari Jerman ke Ukraina.
“Kampanyenya keren. Kami bisa mendapatkan bir dengan murah. Dan, ya, Giesinger Brewery juga terbantu,” kata Baller.
Sejauh ini, kata Hoffman, mereka telah berhasil mengumpulkan sekitar 400 liter minyak biji bunga matahari untuk menggoreng berbagai camilan yang pas buat teman minum bir. Setidaknya, dengan jumlah itu, selama dua hingga tiga bulan ke depan, pasokan minyak goreng mereka aman. (REUTERS/MHD)