Kerusakan kota-kota di wilayah timur Ukraina makin parah. Rudal dan roket Rusia menyasar beragam bangunan, termasuk gedung sekolah dan peternakan warga.
Oleh
KRIS MADA DAN HARRY SUSILO, DARI KHARKIV, UKRAINA
·5 menit baca
KHARKIV, KOMPAS - Serangan Rusia ke Ukraina timur makin gencar. Kecuali Sumy, semua provinsi di Ukraina timur melaporkan serangan sejak Kamis (7/7/2022) dini hari. Sementara di pesisir Laut Hitam, Ukraina menyerang beberapa fasilitas Rusia.
Pada Kamis pukul 01.00, dua roket meledak di dekat asrama untuk pelajar sekolah luar biasa di distrik Nemyshlyansky, Kharkiv. Hingga Kamis sore, tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan itu. Penyelidik menutup area ledakan bagi khalayak. Sebab, ada kekhawatiran sebagian peledak yang ada dalam roket belum meledak.
Penguasa Darurat Militer Kharkiv Oleg Synegubov menyesali fakta sekolah-sekolah di Kharkiv terus menjadi sasaran serangan Rusia. Layanan pendidikan di Kharkiv akan sangat terdampak akibat serangan itu.
Padahal, seperti di provinsi lain di Ukraina, Kharkiv juga berencana memulai kelas pada 1 September 2022. Rencana itu masih dimatangkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Selain banyak sekolah dan kampus rusak, pemerintah dan pengelola lembaga pendidikan juga mempertimbangkan fakta banyak siswa yang belum kembali dari pengungsian.
Jutaan warga Ukraina hingga saat ini masih bertahan di pengungsian. Mereka belum berani kembali ke rumah karena masih rawan menjadi sasaran pengeboman atau belum dipulihkan.
Sasaran serangan amat serampangan. Salah satu buktinya, peternakan bekicot di Kalynove Zolochivska terkena roket pada Kamis dini hari. Kebakaran hebat melanda peternakan tersebut selepas roket meledak. Synegubov marah dengan fakta tempat usaha sipil pun bisa menjadi sasaran serangan.
Ia juga memperingatkan warga untuk terus berhati-hati pada ranjau darat atau bagian roket serta rudal yang belum meledak. Warga diharapkan tak menerobos pembatas daerah yang dilarang untuk khalayak.
Ranjau menjadi masalah besar bagi Ukraina. Badan Tanggap Darurat Ukraina menaksir hingga 300.000 kilometer persegi atau hampir setara separuh luas total Ukraina perlu dibersihkan dari ranjau atau peledak yang gagal meledak.
Korban
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, meminta komunitas internasional memperhatikan warga sipil di Luhanks-Donetsk dan Kherson yang menjadi sasaran serangan Ukraina. Moskwa memandang komunitas internasional mengabaikan fakta sebagian penduduk tiga provinsi itu juga menjadi korban serangan pasukan atau kelompok pendukung pemerintah Ukraina.
Di Kherson telah berkali-kali dilaporkan penduduk sipil menjadi korban bom mobil. Korban disebut penyokong Rusia. Selain bom mobil, dilaporkan pula penembakan oleh kelompok tidak dikenal terhadap orang-orang yang tidak mendukung Ukraina.
Di Donetsk pada Selasa dan Rabu lalu, setidaknya tujuh warga sipil tewas selepas artileri dan roket Ukraina menyasar sejumlah posisi pasukan dan persenjataan Rusia. Laporan soal korban sipil akibat serangan Ukraina ke markas Rusia juga tersiar dari Kherson.
Dalam pernyataan pada Kamis, Kantor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina membenarkan ada sejumlah serangan ke beberapa posisi pasukan dan gudang persenjataan Rusia di Kherson. Sasarannya termasuk gedung peluru yang baru menerima pasokan dari Semenanjung Crimea.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut, pasukan di selatan sudah menunjukkan kesuksesan menyerang balik berbagai posisi Rusia. Penggunaan persenjataan dari AS dan sekutu serta mitranya menjadi salah satu faktor kesuksesan serangan di selatan. ”Pasukan Ukraina membuat kemajuan taktis di sejumlah palagan, khususnya di selatan, di kawasan Kherson dan Zaporizhia,” ujarnya.
Kini, hingga 90 persen Kherson dan setidaknya 50 persen Zaporizhia diduduki Rusia. Di wilayah yang diduduki Rusia, menurut Zelenskyy, ada pembatasan akses informasi. Karena itu, ia mengajak warga Ukraina agar mengabarkan ke kerabat dan kenalan di sana soal kemajuan pasukan Ukraina. ”Ingatkan bahwa perjuangan demi mereka terus dilakukan,” ujarnya.
Sasaran pasukan Ukraina di Kherson termasuk pangkalan udara dan darat pasukan Rusia. Gudang peluru dan garasi kendaraan perang Rusia juga berkali-kali disasar oleh Ukraina. Angkatan Udara Ukraina berkali-kali menyebarkan cuplikan video dari pesawat yang merekam serangan-serangan itu.
Fokus Donetsk
Penguasa Darurat Militer Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan, setidaknya 23.000 warga sipil masih tertahan di Slovyansk. Bersama Kramatorsk dan Bahkmut, Slovyanks kini sedang jadi fokus serangan Rusia sejak beberapa hari lalu.
Daerah di sekitar tiga kota itu juga menjadi sasaran. Di Toretsk, satu keluarga yang terdiri atas tiga orang tewas karena rumah mereka terkena roket. Salah satu roket itu tidak meledak ketika mencapai sasaran. Tim penjinak bahan peledak masih berusaha mencegah roket itu meledak.
Sementara Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Honcharenko mengatakan, rudal Rusia menyasar pusat kota pada Kamis siang. Jumlah korban tewas dan cedera dalam serangan itu masih diverifikasi.
Sejak praktis menguasai hampir seluruh Luhanks yang bersebelahan dengan Donetsk, Rusia terus memusatkan perhatian ke Donetsk di timur dan Kherson-Zaporizhia di selatan. Rusia menggerakkan meriam-meriamnya mendekati kota-kota di Donetsk.
Angkatan Bersenjata Ukraina menyebut, Rusia tidak berani mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ke kota-kota Ukraina. Moskwa lebih memilih menghujani kota-kota itu dengan artileri, rudal, dan roket. Lysychansk-Sievierodonetsk di Luhansk menjadi tempat pengujian taktik itu. Pasukan Ukraina terpaksa ditarik dari sana karena bombardir ribuan kali setiap jam oleh Rusia.
Sementara di Kherson dan Zaporizhia, Rusia diduga masih mempersiapkan serangan. Moskwa memindahkan 17 gerbong amunisi dari Semenanjung Crimea ke Kherson. Selain itu, ada empat kapal penjelajah yang dilengkapi rudal permukaan ke darat di Laut Hitam.
Markas Komando Operasi Selatan Ukraina terus memantau kapal-kapal itu. Mereka juga terus memantau jet-jet Rusia di Laut Selatan. Pada Kamis, salah satu jet Rusia menghancurkan dermaga di Pulau Ular. Sejak meninggalkan pulau itu pada 30 Juni 2022, Rusia sudah dua kali menyerang Pulau Ular. Serangan pertama menggunakan dua bom pada 3 Juli 2022. Serangan kedua dilancarkan pada 7 Juli 2022.