Kasus Covid-19 Melonjak, Hotel di Makau Kembali Jadi Fasilitas Medis
Langkah itu ditempuh ketika Makau mencatat 88 kasus baru pada Jumat sehingga total menjadi 1.303 kasus sejak pertengahan Juni. Lebih dari 17.000 orang dikarantina.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MAKAU, JUMAT — Otoritas Makau menambahkan dua hotel di resor kasino populer untuk digunakan sebagai fasilitas medis penanganan Covid-19 mulai Jumat (8/7/2022). Hal itu dilakukan seiring lonjakan infeksi Covid-19 di pusat perjudian terbesar di dunia itu.
Dua hotel tersebut adalah Grand Lisboa Palace milik SJM Holdings dan Grand Hyatt milik Melco Resorts. Keduanya total akan menyediakan hampir 800 kamar untuk penanganan Covid-19.
Sebelumnya, Hotel Sheraton Sands China dan resor Londoner telah digunakan sebagai fasilitas karantina. Langkah itu ditempuh ketika Makau mencatat 88 kasus baru pada Jumat sehingga total menjadi 1.303 kasus sejak pertengahan Juni. Lebih dari 17.000 orang dikarantina.
Pihak berwenang telah memberlakukan karantina total (lockdown) atas 22 bangunan tempat tinggal di seluruh Makau. Makau tengah melakukan pengujian massal putaran keenam di seluruh kota untuk semua penduduk. Bangunan ditutup termasuk hotel Grand Lisboa yang terkenal di Semenanjung Makau. Lebih dari 500 orang dikarantina di dalam hotel, setidaknya selama lima hari sejak Selasa, setelah kasus infeksi ditemukan di sana.
Bekas jajahan Portugis itu hanya memiliki satu rumah sakit umum untuk melayani lebih dari 600.000 penduduk. Sistem kesehatan sudah diperluas sebelum wabah virus korona. Pihak berwenang mendirikan rumah sakit darurat di sebuah sarana olahraga di dekat jalur Cotai dan memiliki sekitar 600 pekerja medis.
Lebih dari 90 persen penduduk Makau telah mendapatkan vaksinasi penuh, tetapi ini pertama kalinya kota itu bergulat dengan varian virus Omicron yang menyebar dengan cepat.
Makau mematuhi kebijakan ”nol-Covid” yang diberlakukan China dengan tujuan untuk mengekang wabah. Kebijakan itu bertentangan dengan tren global yang mencoba hidup berdampingan dengan virus. Makau secara efektif ditutup dengan sebagian besar fasilitas dihentikan. Warga telah diminta untuk tinggal di rumah, transportasi umum dibatasi, dan restoran hanya menyediakan pesanan untuk dibawa pulang.
Ketakutan
Warga memadati pasar makanan dan toko kelontong pada Kamis lantaran ketakutan kota itu akan dikunci sepenuhnya. Radio lokal TDM menyebut, pemerintah membantah desas-desus itu dan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menimbun makanan.
Pusat keuangan global tetangga Makau, Hong Kong, mengalami kekacauan serupa setelah desas-desus penguncian berulang kali muncul. Pihak berwenang Hong Kong tidak pernah memberlakukan penguncian penuh dan mulai melonggarkan pembatasan Covid-19, bahkan ketika kasus mencapai 3.000 kasus setiap hari.
Frustrasi memuncak di kalangan warga atas penanganan wabah yang dilakukan Pemerintah Makau. Beberapa warga harus mengantre lebih dari 20 jam untuk mengakses fasilitas kesehatan dan banyak yang putus asa untuk kembali bekerja. ”Ada begitu banyak kemarahan di masyarakat,” kata seorang eksekutif kasino yang menolak disebutkan namanya karena kebijakan perusahaan.
Kasino diizinkan tetap buka untuk melindungi pekerjaan. Namun, para eksekutif mengatakan, tidak masuk akal tetap mempekerjakan staf saat tidak ada bisnis.
Industri perjudian menyumbang lebih dari 80 persen pendapatan pemerintah. Sebagian besar pegawai dipekerjakan secara langsung atau tidak langsung oleh resor kasino. (REUTERS)