Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan sembilan negara mitra di Bali, Kamis (7/7/2022). Sehari sebelumnya, Retno menggelar tiga pertemuan bilateral.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menggelar sembilan pertemuan bilateral secara maraton di Nusa Dua, Kaupaten Badung, Bali, Kamis (7/7/2022). Sehari sebelumnya di tempat yang sama, Retno menggelar tiga pertemuan bilateral.
Pertemuan bilateral tersebut digelar menjelang Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, 8 Juli 2022. Para menteri luar negeri G20 satu per satu tiba di Bali sejak Rabu (6/7).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah, menjawab pertanyaan Kompas, Kamis (7/7/2022), menyatakan, Pemerintah Indonesia menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa negara. Pada Kamis, terdapat sembilan pertemuan bilateral.
Pertemuan itu meliputi bilateral dengan Afrika Selatan, China, India, Australia, Brazil, Inggris, Korea Selatan, Kanada, dan Fiji. Indonesia juga akan menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia).
Sehari sebelumnya, Retno telah menggelar tiga pertemuan bilateral, masing-masing dengan Uni Eropa, Argentina, dan Senegal. Pada pertemuan bilateral dengan Argentina dan Senegal, nota kesepahaman tentang kerja sama di bidang tertentu ditandatangani.
Mengutip laman Kementerian Luar Negeri, Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 mengangkat tema, “Membangun Dunia yang Lebih Damai, Stabil, dan Sejahtera Bersama". Acara terdiri dari dua sesi. Sesi pertama, mengenai penguatan multilateralisme, akan membahas langkah bersama bagi penguatan kolaborasi global dan membangun rasa saling percaya antarnegara sehingga menjadi lingkungan yang mendorong stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dunia.
Sesi ini akan menghadirkan dua pembicara, yaitu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan ekonom dari Universitas Columbia Jeffrey Sachs. Mereka akan memberikan pandangan mengenai penguatan prinsip-prinsip dan forum multilateral dalam situasi geopolitik saat ini.
Sesi kedua, mengenai krisis pangan dan energi, akan membahas langkah-langkah strategis untuk menanggulangi krisis kerawanan pangan, kekurangan pupuk, dan kenaikan harga komoditas global.
Sesi ini akan menghadirkan tiga pembicara, yakni Direktur Eksekutif World Food Program David Beasley, Perwakilan Khusus Sekjen PBB Untuk Energi Berkelanjutan Bagi Semua dan Co-Chair UN-Energy Damilola Ogunbiyi, dan Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Pangestu. Mereka akan memberikan pandangan mengenai dampak konflik atas ekonomi dan pembangunan dunia.
Di sela-sela Pertemuan Para Menlu G20, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri, baik negara anggota G20 maupun negara lain yang diundang. Rangkaian pertemuan G20 di bawah Presidensi Indonesia telah dimulai pada 1 Desember 2021 dan akan berpuncak pada KTT Bali pada tanggal 15-16 November 2022.