Penggemar sepak bola dibuat geleng-geleng kepala, tak percaya dengan kabar dari arena pertandingan di Sierra Leone. Dua laga sepak bola di negara Afrika Barat itu berakhir dengan skor fantastis: masing-masing 91-1 dan 95-0.
Dua laga ini berlangsung Minggu (3/7/2022) pada divisi dua untuk kualikasi Liga Primer. Kahunla Rangers menggulung Lumbebu United 95-0, sedangkan Gulf FC menggelontor Koquima Lebanon 91-1. Dua laga itu digelar dalam waktu bersamaan. Kahunla dan Gulf FC punya poin sama—selisih gol jadi penentu—dan berebut posisi terakhir dari Wilayah Timur ke pentas Liga Super 10, babak kualifikasi terakhir menuju Liga Primer.
BBC melaporkan, belum terlihat hal aneh di babak pertama: Kahunla menang 2-0, Gulf FC 7-1. Di babak kedua, wasit laga Gulf FC-Koquima menolak melanjutkan memimpin laga dan diganti wasit cadangan. Di babak kedua itulah gol demi gol membanjiri gawang.
”Saya frustrasi dan beberapa kali meninggalkan lapangan dengan geram. Saya tak bisa lagi berkonsentrasi, dan (saking banyaknya gol), saya tak bisa menyebut lagi kami kemasukan berapa gol,” ujar Mohamed Jan Saeid Jalloh, General Manager Lumbebu, kepada BBC.
Namun, menurut Ketua Koquima, Mohamed Lanfia Tunkara, dirinya diberi tahu pemain dan ofisial klubnya bahwa dua laga itu dianggap tidak ada. ”Hanya laga pemain di komunitas, termasuk pemain Koquima, guna menghibur fans yang sudah beli tiket untuk menonton laga melawan Gulf FC,” kata Tunkara.
Kasus ini sedang diinvestigasi Asosiasi Sepak Bola Sierra Leone (SLFA). Melalui pernyataan tertulis, SLFA menegaskan, pihaknya tidak menoleransi manipulasi pertandingan dalam bentuk apa pun. ”Dipastikan bagi publik umum bahwa masalah ini akan diinvestigasi secara teliti, dan siapa pun yang bersalah akan diganjar hukuman sesuai aturan,” demikian pernyataan SLFA.
Jika benar terjadi dua pertandingan tersebut, hal itu akan menjadi salah satu pertandingan dengan skor tertinggi dalam sejarah sepak bola. Sejauh ini skor tertinggi tercatat pada laga di Madagaskar tahun 2002 saat tim AS Adema mengguyur SO l’Emyrne, 149-0.
Seolah panggung lelucon dan komedi, para pemain SO l’Emyrne berulang kali mencetak gol ke gawang sendiri sebagai bentuk protes terhadap cara wasit memimpin yang tidak mereka setujui. Sulit dipercaya, itu bisa terjadi.... (REUTERS)