Bencana terus melanda sejumlah negara. Mulai dari banjir di Australia, badai tropis Bonnie di Mexico, dan angin Topan Chaba di China
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
SIDNEY, SENIN - Bencana terus menghantam sejumlah negara dalam beberapa kurun waktu terakhir. Mulai dari badai tropis Bonnie di Mexico, banjir di Australia, dan angin Topan Chaba di China.
Hujan menerus menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Australia. Debit air sungai naik dengan cepat, dan membanjiri petak-petak lahan saat hujan deras melanda Sydney pada hari Senin. Hal itu memaksa ribuan orang mengungsi.
Pada hari ketiga hujan deras di pantai timur, relawan mengatakan, mereka telah menyelamatkan lebih dari 80 orang sejak malam sebelumnya. Banyak orang terjebak di mobil karena mencoba menyeberangi jalan yang dilanda banjir, atau tidak dapat meninggalkan rumah yang dikepung air.
Australia berada dalam kondisi ekstrem perubahan iklim, dengan kekeringan, kebakaran hutan yang mematikan, pemutihan terumbu karang di Great Barrier Reef dan banjir. Fenomena alam ekstrim menjadi lebih sering terjadi, seiring perubahan pola cuaca global.
Departemen layanan darurat mengatakan, sekitar 32.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dari sejumlah wilayah di New South Wales. Otoritas setempat juga mengerahkan 100 personel militer untuk membantu.
"Tanahnya jenuh, sungai-sungai mengalir deras, bendungan-bendungan meluap," kata Komisaris Layanan Darurat, Carlene York. "Ini sangat berbahaya di luar sana," katanya pada konferensi pers.
Air sungai yang berwarna coklat lumpur mengubah daratan di pinggiran barat daya Sydney, Camden, menjadi danau luas, jalan dan rumah pun tenggelam. Air meluap dari Bendungan Warragamba, yang tak lagi mampu menampung air sejak Minggu. Bendungan beton besar terletak di pinggiran barat Sydney itu, sehari-hari berfungsi sebagai sumber sebagian besar air minum Sydney.
Sebelumnya, cuaca ekstrem juga memicu drama di lepas pantai Sydney, saat tim penyelamat berjuang untuk membantu kapal kargo Portland Bay sepanjang 150 meter dengan 21 awak. Kapal saat itu kehilangan daya saat mengarungi laut lepas. Rencana untuk mengevakuasi anak buah kapal dengan dua helikopter, telah ditunda karena masalah keamanan.
Pantai timur Australia telah mengalami banjir berulang dalam 18 bulan terakhir. Lebih dari 20 orang tewas, hanya pada bulan Maret ini saja. Itu karena banjir setinggi atap rumah dan arus deras menyapu mobil dari jalan.
Menurut seorang ahli di Univertas Monash, Kimberley Reid mengtakan, sistem cuaca saat ini di atas Sydney ditunjang oleh udara hangat dan basah dari dekat khatulistiwa. Ia mengatakan, curah hujan di Australia timur sangat bervariasi, sehingga sulit untuk mengaitkan peristiwa ini dengan perubahan iklim.
"Namun, penelitian kami tentang banjir Sydney Maret 2021 menemukan bahwa peristiwa serupa di Sydney, kemungkinan akan terjadi 80 persen lebih sering pada akhir abad ke-21."
Menteri Utama New South Wales Dominic Perrottet mengatakan, Australia harus bersiap untuk peristiwa banjir yang berulang. "Tidak diragukan lagi peristiwa ini menjadi lebih biasa. Pemerintah perlu menyesuaikan dan memastikan bahwa kita merespons perubahan lingkungan yang kita alami," katanya.
Saat Australia berjuang melawan banjir, badai tropis Bonnie menyapu Meksiko. Terjangan Bonnie di El Salvador dan Nikaragua, menurut National Hurricane Center (Pusat Badai Nasional) Amerika Serikat menewaskan tiga orang.
Di Meksiko badai Bonnie terjadi untuk ketiga kalinya pada ketiga pada musim ini. Bonnie diiringi oleh angin berkecepatan hingga 125 kilometer per jam.
"Inti Bonnie diperkirakan akan tetap berada di selatan, tetapi bergerak sejajar dengan, pantai selatan dan barat daya Meksiko selama beberapa hari ke depan," kata Pusat Badai Nasional AS.
Sebelum bergerak menuju Meksiko, badai tersebut menyebabkan kerusakan properti di negara-negara Amerika Tengah di El Salvador dan Nikaragua, merobohkan pohon dan membanjiri sungai, jalan, serta rumah sakit.
Seorang wanita berusia 24 tahun meninggal di El Salvador, kata layanan darurat. Menurut pihak militer, di Nikaragua seorang pria berusia 40 tahun hanyut saat mencoba menyeberangi sungai serta seorang pria berusia 38 tahun meninggal saat mencoba menyelamatkan penumpang dari sebuah bis.
Badan Perlindungan Sipil mengatakan, tim penyelamat di El Salvador masih mencari seorang pria hilang pada Minggu malam dan upaya pencarian akan dilanjutkan pada Senin.
"Bonnie menyebabkan hujan lebat dan badai petir di daerah pesisir, pegunungan, dan wilayah metropolitan San Salvador, dengan angin kencang dan hujan es di beberapa daerah," kata Kementerian Lingkungan.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan semua sekolah ditutup. Lebih lanjut, menurut Pusat Badai Nasional AS, Bonnie yang menerjang Nikaragua pada Jumat malam hingga Sabtu, diperkirakan akan membasahi Meksiko selatan dengan hujan lebat.
Gelombang besar yang disebabkan oleh badai akan menyebabkan ombak yang berbahaya. Badan Meteorologi Meksiko mengingatkan bahwa badai dapat mengakibatkan hujan lebat, tanah longsor, banjir, embusan angin kencang, dan gelombang laut hingga setinggi lima meter di sepanjang pantai Pasifik di selatan negara itu.
Sebelumnya, angin topan juga melanda China. Puluhan orang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian, setelah kapal yang mereka tumpangi dihantam topan Chaba di Laut China Selatan. (REUTERS/AFP)