Jokowi Kunjungi MBZ, Indonesia-UAE CEPA Disepakati
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama. Selain kerja sama ekonomi komprehensif, juga disepakati kerja sama pertahanan.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah melakukan perundingan kurang dari satu tahun, akhirnya Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) ditandatangani, Jumat (1/7/2022). Perundingan kerja sama ekonomi dengan UEA itu merupakan yang tercepat dibandingkan negosiasi serupa yang dilakukan RI dengan negara mitra lain. Selain itu, kedua negara juga menyepakati kerja sama industri pertahanan.
Penandatanganan beberapa nota kesepahaman kerja sama RI-UEA dilakukan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed al-Nahyan (MBZ) di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, Jumat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan mengungkapkan bahwa perundingan dengan UEA ini merupakan yang tercepat dilakukan Indonesia dengan negara mitra. ”Kurang dari satu tahun waktu perundingan yang diperlukan,” ujarnya dalam keterangan kepada media melalui rekaman suara.
IUAE-CEPA ini diharapkan bisa membuka peluang kerja sama perdagangan baru antara kedua negara. Beberapa sektor yang disasar khususnya di industri jasa, industri halal, dan jasa keuangan syariah.
Selain IUAE-CEPA, Indonesia dan UEA juga memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Sebuah protokol kerja sama di bidang industri pertahanan ditandatangani menteri pertahanan kedua negara. Dalam protokol ini diatur kesepakatan kerja sama untuk mengembangkan industri pertahanan di berbagai bidang, seperti amunisi pintar, penelitian bersama, pengembangan investasi bersama, dan pemasaran.
Kesepakatan ketiga adalah peningkatan kerja sama terkait perubahan iklim, yaitu melalui pengembangan mangrove. Proyek bersama dalam pengembangan mangrove ditandatangani oleh menteri terkait dari kedua negara.
Baca juga : Bertemu MBZ, Presiden Jokowi Apresiasi Peningkatan Hubungan Indonesia-UEA
Implementasi kerja sama kedua negara diharapkan bisa segera terwujud melalui pembentukan Aliansi Mangrove untuk Iklim atau Mangrove Alliance for Climate yang akan diluncurkan di KTT G20, November mendatang. Selain itu, akan dibangun Mohamed bin Zayed International Mangrove Research Center dengan melakukan membuat percontohan bersama taman mangrove di lahan seluas 10.000 hektar di Indonesia.
Dalam pertemuan itu disepakati pula kerja sama pendidikan antara Universitas Nahdlatul Ulama dan Mohamed bin Zayed University for Humanities. Kerja sama ini untuk mempersiapkan School of Future Studies, sebuah lembaga pendidikan interdisiplin yang fokus pada kajian ilmu sosial dan teknologi yang diperlukan umat manusia di masa depan.
Kedua pemimpin negara juga menindaklanjuti pembahasan sebelumnya, yaitu kerja sama investasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Saat ini, menurut Retno, terus dibahas implementasi komitmen investasi UEA untuk pembangunan IKN. Beberapa tindak lanjut yang akan dilakukan adalah pembentukan pendanaan pembangunan IKN berupa IKN Fund oleh Indonesia Investment Fund Authority (INA) dengan pihak UEA. Selain itu, akan disiapkan paket investasi oleh Indonesia dan dalam hal ini pemerintah sedang menggodok RUU terkait investasi di IKN.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan, INA sedang memproses realisasi berbagai proyek dengan komitmen UEA yang sudah ada sebelumnya, yakni 10 miliar dollar AS.
Beberapa proyek yang terus dibahas dan ditindaklanjuti adalah Komodo Fund untuk start up digital, pembangunan jalan tol, pengembangan terminal kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, dan pengembangan cargo village di Bandara Soekarno-Hatta.
Secara keseluruhan, kerja sama yang dihasilkan dalam kunjungan ini antara lain lima kerja sama antara pemerintah dan pemerintah (G to G). Selain IUAE CEPA, kerja sama ini meliputi pengembangan mangrove, kerja sama di bidang kelautan perikanan, kerja sama industri pertahanan, serta kerja sama obat-obatan dan pengendalian vaksin.
Industri pertahanan
Pertemuan bilateral RI-UEA juga menghasilkan sejumlah kerja sama di bidang pertahanan. Untuk kepentingan itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah lebih dulu berada di UEA.
Prabowo menyambut Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana saat tiba di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Jumat sekitar pukul 02.15 waktu setempat. Perwakilan UEA yang menjemput Presiden Jokowi adalah Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed al-Mazroei.
Dalam kunjungan itu, Prabowo membawa beberapa industri pertahanan, seperti PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT LEN, dan PT Pindad. Dalam pertemuan dengan Menhan UEA Mohammed Ahmed al-Bowardi, ditandatangani beberapa kerja sama.
”Kerja sama di bidang pertahanan, khususnya industri pertahanan, sangat penting bagi kedua negara, terutama untuk pengembangan industri pertahanan di masa depan,” ujar Prabowo.
Prabowo dan Menhan UEA Bowardi juga menandatangani protokol kerja sama pengembangan industri pertahanan antara kedua negara. Diharapkan, industri pertahanan kedua negara bisa saling mengembangkan. Beberapa aspek dalam protokol itu adalah merumuskan strategi untuk meningkatkan keselarasan perencanaan dan penelitian serta pengembangan.
PT DI menandatangani perjanjian kerja sama dengan Calidus LLC, sebuah perusahaan manufaktur di Abu Dhabi. Kerja sama itu mencakup marketing untuk CN235 dan N219. Selain itu juga ada kerja sama untuk mengembangkan pesawat nir awak MALE Elang Hitam dan N219.
Presiden melakukan tukar pikiran mengenai situasi di Ukraina, termasuk hasil kunjungan ke Kyiv dan Moskwa. Presiden kembali menekankan bahwa walau situasi masih sangat sulit, spirit perdamaian tidak boleh runtuh
Kerja sama dalam bentuk nota kesepahaman (MOU) itu ditandatangani Dirut PT DI Gita Amperiawan dan Dirut Calidus Farid al-Mazroeui. Gita mengatakan, dengan kesepakatan ini, PT DI tidak saja berkembang dalam kemampuan teknologinya. ”Kita harap jadi ada akselerasi pasar kita di Timur Tengah dan Asia Tenggara,” kata Gita.
Terkait isu global, Presiden melakukan tukar pikiran mengenai situasi di Ukraina, termasuk hasil kunjungan ke Kyiv dan Moskwa. Presiden kembali menekankan bahwa walau situasi masih sangat sulit, spirit perdamaian tidak boleh runtuh. Presiden Jokowi juga mengingatkan, semua perlu ikut andil agar rantai pasok pangan dan pupuk dapat segera dipulihkan.
Akrab
Kunjungan Presiden Jokowi ke UEA ini dilangsungkan setelah lawatan maraton dari Jerman, Ukraina, dan Rusia. Di Abu Dhabi, Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Jumat bersama MBZ di Sheikh Zayed Grand Mosque.
Baca juga : Kedekatan Jokowi-MBZ, Senyawa Poros Baru Hubungan Indonesia-UEA
Presiden berkunjung di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, sekitar jam 13.30 waktu setempat dan langsung melaksanakan sesi foto bersama. Selain sesi pertemuan bilateral antara dua delegasi, ada pula sesi pertemuan empat mata antara kedua pemimpin negara.
Dalam sambutan pengantarnya, Presiden Jokowi mengapresiasi Presiden MBZ atas hubungan persahabatan antara Indonesia dan UEA yang terus meningkat di tengah situasi penuh tantangan sekarang ini.
”Terima kasih telah menerima kami, di tengah situasi menantang seperti sekarang ini kita terus bekerja sama meningkatkan hubungan antara kedua negara,” kata Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi disertai, antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, Ketua INA Ridha Wirakusumah, dan Duta Besar RI untuk Abu Dhabi Husin Bagis.
Retno menyebut pertemuan kedua presiden berlangsung hangat dan bersahabat. Setelah serangkaian kegiatan di Abu Dhabi, Presiden Jokowi dan rombongan kembali terbang ke Indonesia. Diperkirakan, Presiden akan tiba di Tanah Air pada Sabtu (2/7/2022) pagi.