Presiden Joko Widodo mengunjungi Kyiv. Selain menyerahkan bantuan kemanusiaan, Presiden juga mendorong diwujudkannya perdamaian.
Oleh
KRIS MADA DAN HARRY SUSILO DARI SUMY, UKRAINA
·3 menit baca
KOMPAS/HARRY SUSILO
Presiden RI Joko Widodo bersama ibu negara Ny Iriana Widodo menyerahkan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan secara simbolis kepada Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko (kiri, mengenakan jas) dan Direktur Rumah Sakit Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina dr Oleksandr Tovkai (kedua dari kiri) di rumah sakit tersebut, di Kota Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022) siang waktu setempat.
Sinar matahari terik menyorot jalanan dan memantul di kubah Gereja St Michael yang berwarna emas saat Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana Joko Widodo memasuki mobil dari depan lokasi peristirahatan di pusat kota Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022) waktu setempat. Tak lama, mobil sedan Audi yang ditumpangi Presiden melesat diiringi mobil rombongan lain yang membelah kota Kyiv.
Iring-iringan mobil itu menuju kota Irpin, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 30 kilometer dari kota Kyiv, ibu kota Ukraina. Presiden Jokowi melihat runtuhan apartemen Lypky di Irpin yang menjadi salah satu bangunan yang hancur terkena rudal Rusia pada masa awal-awal perang.
Jalanan menuju apartemen Lypky diblokir dan dijaga ketat polisi. Mobil polisi diparkir melintang agar tidak ada satu pun kendaraan yang melintas masuk. Dari Irpin, rombongan bergeser kembali ke Kota Kyib untuk mendatangi Rumah Sakit Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ, dan Jaringan Endokrin Ukraina.
KOMPAS/KRIS MADA
Sisa kendaraan perang Rusia yang dihancurkan Ukraina dipajang di depan kompleks Istana Mariinsky, Kyiv pada Rabu (29/6/2022). Presiden Ukraina Volodymy Zelenskyy akan menerima Presiden RI Joko Widodo di istana pada Rabu sore waktu Kyiv. Presiden akan menyampaikan pesan perdamaian dalam pertemuan itu.
Di rumah sakit itu, Presiden Jokowi bertemu para dokter dan memberikan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan alat-alat kesehatan secara simbolis kepada Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko dan Direktur RS Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ, dan Jaringan Endokrin Ukraina dr Oleksandr Tovkai. Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana turut menemui korban perang dan dokter yang merawat mereka.
Setelah beristirahat sebentar, Presiden Jokowi dan rombongan kembali beriringan menggunakan mobil menuju Istana Kepresidenan Ukraina yang biasa disebut Istana Mariinsky untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi sebelum berangkat, pertemuan dengan Zelenskyy ini diharapkan dapat membuka jalan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
Saat rombongan Presiden Jokowi melintasi jalanan Kyiv, para polisi bersenjata laras panjang meminta para pengguna jalan meminggirkan kendaraan mereka. Jalanan disterilkan dengan penjagaan polisi serta badan keamanan nasional di sejumlah titik.
KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA
Presiden Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, memaparkan hasil pertemuan mereka di Istana Mariinsky, Kyiv pada Rabu (29/6/2022). Dalam pertemuan itu, Jokowi menawarkan menjadi pembawa pesan perdamaian dari Zelenskyy ke Presiden Rusia Vladimir Putin. Selepas bertemu Zelenskyy, Presiden Jokowi akan bertolak Ke Mokswa, Rusia dan menemui Putin.
Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana Joko Widodo tiba di Kyiv pada Rabu (29/6/2022) sekitar pukul 08.50 di Stasiun Central Kyiv setelah menaiki kereta luar biasa dengan kereta khusus selama 12 jam dari Stasiun Przemysl, Polandia. Turut serta dalam rombongan Presiden Jokowi adalah Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri, dan biro pers Istana RI, serta dikawal ketat Paspampres.
Setelah menemui Presiden Zelenskyy di Kyiv, Presiden Jokowi akan kembali bertolak ke Polandia dari Stasiun Central dengan menggunakan kereta serupa menuju Stasiun Przemysl.
Presiden Jokowi kemudian menuju bandara terdekat di Polandia untuk melanjutkan perjalanan ke Moskwa, bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, guna menuntaskan misi perdamaian demi menghentikan perang Ukraina-Rusia. Perang ini tak hanya berdampak pada hilangnya ribuan jiwa dan ribuan warga lainnya terluka, tetapi juga berdampak pada keamanan pangan global karena hasil gandum dari Ukraina tertahan tak bisa dipasok ke luar negeri.