Harbin
Dua perempuan kembar di kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, China, ditangkap aparat penegak hukum setempat. Perihalnya, dua bersaudari ini kerap bertukar paspor dan bepergian ke luar negeri. Mereka kini sedang di bawah penyelidikan imigrasi.
Media Insider, mengutip surat kabar lokal, Harbin Ribao, melaporkan bahwa dua saudari kembar ini bermarga Zhou. Awalnya, Zhou Hong (nama samaran yang diberikan oleh polisi) ingin bepergian ke Jepang untuk bertemu suaminya. Akan tetapi, visa Jepangnya sudah kedaluwarsa. Sejumlah permohonannya mengurus visa baru juga ditolak karena berbagai sebab.
Hong kemudian meminjam paspor dan visa kembarannya, Wei (juga nama samaran), untuk bepergian ke Jepang. Wei kebetulan memiliki visa Jepang yang masih berlaku. Setelah itu, saling menukar paspor ini menjadi kebiasaan di antara keduanya.
Hong meminjam identitas Wei untuk bepergian ke Rusia. Adapun Wei memakai paspor Hong untuk berlibur, di antaranya, ke Thailand. Secara total, imigrasi China menemukan keduanya melakukan 30 perjalanan ke luar negeri memakai metode ini.
Reaksi warganet di dunia maya umumnya terhibur. Ada yang mengatakan bahwa dirinya selalu mengimpikan punya saudara kembar agar bisa bertukar tempat melakukan hal-hal yang tidak ia sukai. Misalnya, mengikuti ujian nasional atau hadir di rapat yang membosankan.
Banyak pula warganet yang menertawakan aparat penegak hukum. Apalagi, Pemerintah China sejak tahun 2018 selalu membanggakan pemakaian teknologi pemindai wajah dan retina melalui berbagai kamera pengawas yang disebar di tempat umum.
“Di zaman serba canggih seperti sekarang memangnya petugas imigrasi tidak memeriksa kesesuaian sidik jari?” tulis seorang warganet di media sosial Weibo.