Perampokan Permata di Pameran Seni bak Adegan Film ”Peaky Blinders”
Ungkapan ”Peaky Blinders” menjadi tren di media sosial di Belanda setelah perampokan itu lantaran topi yang dikenakan para tersangka mirip dengan yang dikenakan para aktor di drama kriminal Inggris tersebut.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
Sekelompok perampok bertopi pet merampok sebuah pameran seni internasional di TEFAF Art Fair di Maastricht, Belanda, pada Selasa (28/6/2022) siang bolong. Aksi berani di hadapan banyak orang tersebut bak drama serial Inggris berjudul Peaky Blinders.
Para pelaku datang terang-terangan, mengancam orang, dan menghancurkan kaca etalase perhiasan yang dipamerkan dengan memukulkan palu godam berkali-kali. Pengunjung hanya bisa menyaksikan dengan ketakutan.
Polisi mengatakan, mereka menghentikan sebuah mobil dan menangkap dua warga Belgia berusia 20 tahun yang diduga terlibat dalam kejadian itu. Pelaku perampokan perhiasan tersebut berjumlah empat orang dengan berpakaian rapi, berkacamata, dan bertopi pet.
Gambar-gambar dramatis di media sosial menunjukkan para perampok mengancam orang-orang dengan benda mirip pistol sebelum melarikan diri membawa barang jarahan yang jumlahnya dirahasiakan polisi. Penampilan mereka oleh banyak orang Belanda disebut-sebut mirip dalam film Peaky Blinders, sebuah drama kriminal Inggris.
Lokasi pameran itu sempat dievakuasi, tetapi pengunjung akhirnya diizinkan kembali ke pameran seni terbesar di Belanda tersebut. Pameran itu telah menarik puluhan ribu pengunjung. ”Tidak ada yang terluka,” kata polisi.
”Sebuah kios digerebek, mereka melarikan diri dan kami memulai pencarian,” kata Wim Coenen, juru bicara kepolisian Provinsi Limburg. ”Ada empat tersangka, dua ditangkap,” katanya.
Media Belanda mengatakan, etalase kaca berisi perhiasan berlian dan barang-barang lainnya dari toko perhiasan London Symbolic and Chase. Etalase perhiasan itu diincar oleh satu orang sejak awal. Ia memukulkan palu berkali-kali hingga kaca hancur dan alarm pencurian berbunyi. Setelah memecahkan kaca, pelaku mengambil sesuatu, dan memasukkannya ke dalam tas. Hingga kini tidak ada komentar dari perusahaan.
Selama perampokan, ada pengunjung yang berusaha menghentikan pelaku dengan mengangkat sebuah vas besar. Namun, dua di antara pelaku menodongkan senjata padanya sehingga pengunjung itu mundur.
Pengunjung pameran lain, Jos Stassen, mengatakan kepada radio Belanda NOS, ia pergi ke pameran untuk melihat seni dengan tenang. ”Tiba-tiba saya mendengar banyak suara dan saya berbalik lalu tiba-tiba melihat orang-orang itu. Satu pelaku mulai memukuli dan yang lain menjauhkan orang, menakuti semua orang. Saya juga melihat senjata,” katanya.
Seusai kejadian, kepolisian Belanda langsung melakukan pencarian besar-besaran melibatkan helikopter dan anjing pelacak. Mereka menangkap seorang pria berusia 22 tahun dan seorang pria berusia 26 tahun di dekatnya, keduanya dari Belgia, tak lama setelah perampokan itu.
”Kedua orang ini mengendarai kendaraan abu-abu dengan nomor registrasi Belgia. Mobil ini telah dipaksa berhenti. Kemungkinan keterlibatan mereka dalam kejadian ini masih dalam penyelidikan,” sebut kepolisian Belanda.
Pameran TEFAF merupakan salah satu pameran terbesar di Eropa. Dalam acara itu ditampilkan ratusan karya, termasuk lukisan abad ke-17 oleh seorang pelukis senior Belanda yang dijual seharga 1 juta euro.
Kantor berita Belanda, ANP, melaporkan, manajer umum pameran Bart Drenth mengatakan, pemilik stan yang hancur itu sangat terkejut. Dia mengatakan, protokol keamanan pameran berjalan baik meskipun faktanya perampok bersenjata bisa masuk. ”Polisi berada di tempat kejadian dalam beberapa menit,” kata Drenth.
Seorang juru bicara TEFAF menambahkan, tim keamanan bekerja dengan cepat untuk melucuti senjata pelaku. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Ungkapan Peaky Blinders menjadi tren di media sosial di Belanda setelah perampokan itu lantaran topi yang dikenakan para tersangka mirip dengan yang dikenakan para aktor di drama kriminal Inggris itu.
Perampokan dalam pameran benda seni bernilai tinggi seperti ini bukan pertama kalinya. Pada tahun 2011, sebuah cincin dan kalung berlian senilai 860.000 euro milik seorang kolektor asal London juga dicuri saat pameran. Belanda juga telah mengalami serangkaian pencurian karya seni, misalnya lukisan karya Van Gogh dan Frans Hals yang diambil dalam perampokan pada tahun 2020. (AFP)