Pakan Ganja untuk Ayam

Jagung, sekam, dan beras sudah biasa untuk pakan ayam. Di Thailand, ganja turut diberikan sebagai pengganti antibiotik.

SUPRIYANTO

ilustrasi

Baru-baru ini, Pemerintah Thailand mengizinkan jual beli ganja dengan syarat kandungan tetrahidrokanabinol (THC) maksimal 0,2 persen. Akan tetapi, sebuah peternakan ayam di Thailand memberi ayam-ayam kampung mereka pakan ganja dengan kandungan THC mencapai 0,4 persen.

Pemberian ganja sebagai pakan ini merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chompunut Lumsangkul dan kawan-kawan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Chiang Mai. Ganja ini dipakai sebagai pengganti antibiotik.

”Kami melakukan penelitian selama setahun terhadap 1.000 ekor ayam. Hasilnya, setelah diberi ganja, maksimal 10 persen ayam yang mati sejak Januari 2021,” kata Lumsangkul seperti dikutip oleh Insider. Biasanya, peternakan kehilangan hingga 25 persen ayam akibat berbagai penyakit.

Selain pakan reguler, ganja diberikan dengan cara dicampur dengan air minum serta jagung. Selama penelitian dilaksanakan, ayam tidak diberi obat-obatan ataupun antibiotik.

Harga ayam kampung ini pun meningkat dua kali lipat di pasaran, menjadi 3 dollar Amerika Serikat per kilogram. Hal ini diduga karena animo masyarakat mengonsumsi ayam yang mereka kategorikan organik dan tidak tersentuh senyawa kimiawi sintetis ini.

Menurut Lumsangkul, efek pasti ganja terhadap ayam masih diteliti lebih mendalam. Pastinya, dari pengamatan, metabolisme ayam lebih baik sehingga daya tahan tubuh mereka meningkat.