Dunia internasional mulai memberikan bantuan berbagai kebutuhan untuk para korban gempa di Afghanistan. Gempa yang mengguncang Afghanistan itu menewaskan ribuan orang dan kemungkin jumlahnya masih akan terus bertambah.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
KABUL, KAMIS — Sejumlah negara mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Afghanistan. Di luar isu Taliban, persoalan kemanusiaan jadi perhatian utama saat Afghanistan diempas bencana. Setidaknya hingga saat ini lebih dari 1.000 orang dikabarkan tewas akibat gempa itu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kamis (23/6/2022), menyatakan akan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dollar AS atau lebih kurang Rp 14,8 miliar. Pemerintah Jepang juga bakal memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, pihaknya sedang mengoordinasikan langkah-langkah untuk memberikan dukungan kebutuhan segera ke Afghanistan. Jepang sedang mendiskusikan dan menganalisis kebutuhan lokal di lokasi bencana.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Program Pangan Dunia (WFP) mengirim makanan dan peralatan logistik ke daerah-daerah yang terkena dampak dengan tujuan awalnya mendukung 3.000 rumah tangga.
”Rakyat Afghanistan sudah menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul konflik selama beberapa dekade, kekeringan parah, dan perekonomian. Gempa bumi hanya akan menambah kebutuhan kemanusiaan yang sudah sangat besar yang mereka tanggung setiap hari,” kata Gordon Craig, Wakil Direktur Negara WFP di Afghanistan.
Amerika Serikat juga bergerak membantu melalui lembaga bantuan internasional mereka, USAID, dan entitas pemerintah federal lainnya. Jake Sullivan, salah satu penasihat keamanan nasional pemerintahan Presiden Joe Biden, mengungkapkan, AS berkomitmen untuk melanjutkan dukungannya kepada rakyat Afghanistan.
”Kami berkomitmen melanjutkan dukungan kami bagi kebutuhan rakyat Afghanistan saat kami berdiri bersama mereka selama dan setelah tragedi mengerikan ini,” kata Sullivan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih.
Bantuan
”Kami meminta dari Imarah Islam dan seluruh negeri untuk datang dan membantu kami. Kami tidak punya apa-apa, sama sekali tidak punya apa-apa, bahkan tenda untuk ditinggali,” kata salah satu korban bencana.
Ramiz Alakbaroz, wakil khusus PBB untuk Afghanistan, mengungkapkan, Taliban belum secara resmi meminta bantuan internasional atau meminta PBB untuk memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan internasional ataupun peralatan bantuan negara-negara tetangga. Namun, Taliban tetap memberikan akses penuh kepada PBB untuk menjangkau lokasi bencana.
Sejumlah pejabat lokal di Afghanistan disebutkan juga menggelar konferensi pers untuk meminta bantuan. Bahkan, melalui beberapa kanal media sosial, sejumlah pejabat Taliban juga meminta dukungan dari komunitas internasional.
Banyak pihak menilai bencana kali ini akan sangat sulit dihadapi warga Afghanistan. Sebab, pasca-Taliban mengambil alih Afghanistan, negara itu seolah terputus dari komunitas internasional. Akan tetapi, isu kemanusiaan tidak dapat diabaikan dan menjadi perhatian utama.
Untuk menembus hambatan politik dan keamanan, sejumlah negara, termasuk AS, menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan melalui PBB. Langkah itu diambil untuk menghindari dana bantuan jatuh ke tangan Taliban.
Seiring itu, bantuan dari sejumlah negara telah mengalir ke Afghanistan. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan, bantuan dari Pakistan tiba di Paktika yang berada di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Pakistan mengirim delapan truk berisi bahan makanan dan kebutuhan lain. Bantuan dari Iran dan Qatar telah tiba di lokasi bencana.
Sebagaimana diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang Afghanistan timur pada Rabu (22/6/2022). Pejabat setempat melaporkan setidaknya 1.000 orang tewas dalam kejadian itu dan lebih kurang 1.500 orang terluka. Pemerintah setempat memperkirakan jumlah korban tewas bisa terus bertambah seiring dengan penyisiran di pedesaan terpencil di empat distrik di Provinsi Paktika, yakni Distrik Gayan, Neka, Barmal, dan Zirok, serta Distrik Spiri di Provinsi Khost. (AP/REUTERS)