Dubes Inggris: Agresi Rusia ke Ukraina Menyulitkan Presidensi Indonesia di G20
Duta Besar Inggris Owen Jenkins menyatakan, serangan Rusia ke Ukraina ikut berdampak pada Presidensi Indonesia di G20. Jenkins juga menyebut, serangan itu membuat semua pihak sulit fokus membahas isu-isu penting.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyatakan, serangan Rusia ke Ukraina ikut berdampak pada Presidensi G20 yang saat ini dipegang Indonesia. Jenkins juga menyebut, serangan brutal Rusia membuat semua pihak sulit untuk fokus membahas isu-isu penting.
”Kami sangat menyesalkan bahwa agresi Rusia yang ilegal dan tidak beralasan terhadap Ukraina telah membuat agenda Presidensi G20 menjadi sangat sulit,” kata Jenkins sesudah bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (21/6/2022), di Yogyakarta.
Pada Senin (20/6/2022), Jenkins ikut hadir dalam Pertemuan Menteri Kesehatan G20 yang digelar di Yogyakarta. Kunjungan Jenkins ke Yogyakarta itu merupakan kunjungan resmi pertamanya sebagai Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste.
Oleh karena itu, selain menghadiri Pertemuan Menteri Kesehatan G20, Jenkins juga bertemu Sultan HB X untuk membahas kerja sama Inggris dan DIY.
Jenkins mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menentukan agenda-agenda yang sangat penting untuk dibahas dalam pertemuan G20.
Beberapa agenda yang telah ditetapkan Indonesia itu berkaitan dengan bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.
”Saya pikir, Indonesia dan Presiden Jokowi telah menentukan agenda-agenda penting G20 yang dibutuhkan oleh dunia, seperti kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi,” ujarnya.
Akan tetapi, Jenkins mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina telah menyulitkan berbagai pihak untuk fokus pada isu-isu yang sangat penting.
Apalagi, ia menyebut, Rusia juga menyerang warga sipil di Ukraina serta fasilitas kesehatan di sana.
”Dalam kenyataannya, serangan brutal bertubi-tubi Rusia terhadap warga sipil Ukraina, termasuk serangan terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan yang juga didiskusikan di G20, telah membuat semuanya sangat sulit untuk kita semua bisa fokus pada isu-isu yang sangat penting bagi kita dan masyarakat kita,” ujarnya.
Selain itu, Jenkins juga menyebut Rusia telah menyebarkan disinformasi mengenai serangan mereka ke Ukraina. ”Disinformasi dan kebohongan yang disebarkan Rusia tentang invasi brutal mereka di Ukraina membuat semuanya sangat sulit,” katanya.
Saya pikir, Indonesia dan Presiden Jokowi telah menentukan agenda-agenda penting G20 yang dibutuhkan oleh dunia, seperti kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. (Owen Jenkins)
Meski begitu, Jenkins menyatakan, Inggris akan terus mendukung Presidensi Indonesia di G20. Dukungan tersebut diharapkan membuat negara-negara G20 bisa mencapai tujuan dari sejumlah agenda yang telah ditetapkan.
”Kami akan terus mendukung Presidensi Indonesia di G20 dalam mencapai tujuan dari agenda-agenda penting G20. Namun, kami juga menyadari bahwa hal ini tidak bisa dijalankan seperti biasa, terutama dalam menghadapi Rusia, selama mereka masih menginvasi Ukraina sebagai negara yang berdaulat,” kata Jenkins.
Menjadi sorotan
Sebelumnya, dalam Pertemuan Menteri Kesehatan G20 di Yogyakarta pada Senin lalu, kehadiran delegasi Rusia menjadi sorotan. Sejumlah wartawan sempat bertanya kepada pejabat Kementerian Kesehatan mengenai kehadiran delegasi Rusia dalam pertemuan tersebut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, perwakilan seluruh negara anggota G20 menghadiri Pertemuan Menteri Kesehatan G20 itu. Budi menyebut, kehadiran tersebut menunjukkan penghargaan negara-negara anggota G20 terhadap Presidensi Indonesia di G20.
”Kami sangat berterima kasih kepada semua negara anggota G20 atas penghargaan terhadap Presidensi Indonesia di G20,” ujar Budi.
Sementara itu, Reuters memberitakan, dalam Pertemuan Menteri Kesehatan G20 di Yogyakarta, delegasi Rusia menuduh sejumlah negara anggota G20 telah memolitisasi pertemuan tersebut. Adapun sejumlah negara lain mengecam Rusia karena invasi negara tersebut dianggap telah membuat sistem kesehatan di Ukraina jatuh pada kekacauan.
”Kami meminta rekan-rekan kami untuk tidak memolitisasi platform kesehatan G20 dan tetap dalam mandat kita dan mendiskusikan perawatan kesehatan,” kata pejabat Kementerian Kesehatan Rusia, Oleg Salagay, dalam Pertemuan Menteri Kesehatan G20, seperti diberitakan Reuters.