Pakistan dikenal sebagai salah satu importir teh terbesar di dunia. Minum teh sangat populer di kalangan warga Pakistan. Dalam sehari, rata-rata setiap orang minum hingga tiga cangkir teh.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·2 menit baca
Islamabad
Pertanyaan ”apa yang bisa kau perbuat untuk negaramu” inilah yang barangkali terlintas di benak seorang menteri di Pakistan. Menteri yang baru saja dilantik ini meminta rakyat Pakistan untuk mengurangi minum teh demi membantu menghemat impor di tengah krisis ekonomi yang mendera negara itu.
Pakistan dikenal sebagai salah satu importir teh terbesar di dunia. Minum teh sangat populer di kalangan warga Pakistan. Dalam sehari, rata-rata setiap orang minum hingga tiga cangkir teh. Diperkirakan Pemerintah Pakistan mengeluarkan dana hingga 600 juta dollar AS untuk mengimpor teh setiap tahun. Dananya diambil dari cadangan devisa bank sentral Pakistan.
”Saya meminta masyarakat untuk mengurangi minum teh, sehari cukup satu atau dua cangkir karena kita juga meminjam uang untuk teh yang diimpor itu,” kata Menteri Perencanaan Ahsan Iqbal, dalam konferensi pers, Selasa (14/6/2022).
Seruan itu langsung memicu kritik dari masyarakat. ”Hari ini Ahsan Iqbal meminta kita mengurangi minum teh. Besok mereka minta kita mengurangi makan. Apakah ini solusi?” kata Dil Sher, pemilik kedai teh tepi jalan di pinggiran kota Islamabad.
Sejauh ini, warga Pakistan sudah mengalami kenaikan harga bahan bakar, gas, dan listrik hingga 45 persen. Harga-harga bahan pangan pun ikut naik. Pemerintahan baru yang dipimpin Perdana Menteri Shahbaz Sharif berjanji untuk memperbaiki perekonomian yang merosot.
Harga-harga barang sudah naik, masyarakat meminta setidaknya teh yang menjadi minuman penghibur tetap bisa mereka nikmati dengan tenang. (AP)