Sebagian warga mengakui peringatan tersebut dapat membangun kewaspadaan, meskipun ada juga yang mengabaikan karena kerap kali berujung pembatalan. Aplikasi ini menjadi pemandu jika sewaktu-waktu terjadi serangan.
Oleh
KRIS MADA DAN HARRY SUSILO DARI KYIV, UKRAINA
·4 menit baca
Selasa (14/6/2022) pagi, rintik hujan membasahi jalan kota Kyiv, Ukraina, disertai hawa dingin yang menyusup ke pori-pori. Namun, pada pukul 09.25 waktu setempat, suara rintik gerimis itu buyar. Bunyi sirene meraung berkali-kali, menembus ruangan apartemen kami di lantai 4 yang tak jauh dari Lapangan Kemerdekaan Kyiv.
Bersamaan dengan raungan bunyi sirene tersebut, notifikasi muncul di telepon seluler dari aplikasi Kyiv Digital yang bertuliskan aksara Sirilik berbahasa Ukraina. ”Pemerintah Ukraina mengeluarkan peringatan adanya serangan udara. Segera cari tempat perlindungan”.
Lewat aplikasi tersebut, Pemerintah Ukraina juga menginformasikan, stasiun kereta bawah tanah Dnipro, Hydropark, Livoberezhna, Damytsia, dan Chernihivska dapat difungsikan sebagai tempat perlindungan warga kapan pun.
Bagi orang yang baru tiba maupun tinggal di Kyiv seperti kami, bunyi sirene tersebut mengagetkan sehingga kami pun mencari informasi. ”Tenang saja. Di lokasi ini sangat aman karena dekat dengan pusat pemerintahan,” kata Oksana, pengelola apartemen tempat kami menginap.
Hampir semua warga Kyiv mengunduh aplikasi Kyiv Digital di ponsel mereka. Namun, mereka tetap tenang dan tidak bergegas mencari tempat perlindungan setelah peringatan itu muncul. ”Ya, pasti akan ada pemberitahuan lanjutan dari otoritas jika memang kami harus pergi ke tempat perlindungan,” ucap Oksana.
Benar saja, setengah jam berselang dari peringatan serangan udara tersebut muncul notifikasi lagi dari aplikasi yang sama menyebutkan bahwa Pemerintah Ukraina membatalkan peringatan serangan udara.
Pada pukul 12.27, kembali terdengar sirene tanda peringatan serangan udara yang juga bersamaan dengan munculnya notifikasi di layar ponsel. Namun, sekitar 1 jam 50 menit kemudian peringatan itu kembali dibatalkan.
Selain aplikasi Kyiv Digital yang dikembangkan Pemerintah Ukraina, juga terdapat aplikasi peringatan serangan udara lain di Ukraina yang dikembangkan Google dan perusahaan keamanan Ajax. Kedua aplikasi ini hampir mirip cara kerjanya dengan memberikan notifikasi ketika ada peringatan serangan udara dari Pemerintah Ukraina.
Pemandu
Di dalam situasi perang seperti ini, aplikasi peringatan serangan udara tersebut menjadi pemandu jika sewaktu-waktu terjadi serangan rudal Rusia ke Ukraina. Kyiv setidaknya sudah tiga kali terkena serangan rudal Rusia.
Serangan rudal pertama menimpa bangunan apartemen di Lobanovsky Avenue pada 26 Februari 2022. Pabrik senjata yang berada tak jauh dari Bandara Internasional Kyiv dihantam rudal pada 15 April 2022. Kedua bangunan tersebut berada di sisi bantaran kanan kota Kyiv. Adapun serangan rudal Rusia yang terakhir mengenai bengkel gerbong kereta di Distrik Darnitskiy yang berada di bantaran kiri Kyiv.
Selain menyerang Kyiv lewat udara, pasukan Rusia juga sempat hendak memasuki kota Kyiv dengan menggunakan sejumlah tank. Namun, tentara dan warga Ukraina berhasil menghalau tank-tank berikut pasukan Rusia sebelum sampai masuk kota Kyiv. Adapun kota-kota lain yang masih masuk di Provinsi Kyiv, tetapi di luar kota Kyiv seperti Irpin dan Bucha bisa dimasuki Rusia.
Meskipun Kyiv baru beberapa kali terkena hantaman rudal Rusia, sirene peringatan serangan udara tersebut hampir setiap hari berbunyi dan kerap kali berujung pada pembatalan peringatan. Hal itu membuat warga tidak terlalu risau jika raungan sirene berbunyi dan bergema di penjuru kota Kyiv.
”Di Kyiv ini, kondisi sudah aman. Semuanya sudah berjalan normal. Saya yakin kota ini akan dijaga,” kata Sergei (26), warga Kyiv.
Tak dapat dimungkiri, Kyiv Digital maupun aplikasi lain yang serupa bertujuan untuk memberi peringatan dini jika sewaktu-waktu terjadi serangan udara. Sebagian warga mengakui munculnya peringatan tersebut dapat membangun kewaspadaan meskipun ada juga yang mengabaikan karena kerap kali berujung pembatalan.
Selain aplikasi peringatan serangan udara, aplikasi lain yang ada di hampir setiap ponsel warga Kyiv adalah aplikasi transportasi seperti Uber, Bolt, dan Uklon. Bolt dan Uklon lebih popular di Kyiv dibandingkan Uber. Aplikasi ini semacam Gojek di Indonesia.
Moda transportasi Uklon dan Bolt sangat membantu mobilitas warga dengan tarif yang hampir mirip dengan Grab atau Gojek di Indonesia. Sebagai gambaran, saat menaiki Uklon di Kyiv dengan jarak 4 kilometer bertarif 110 hryvna atau sekitar Rp 50.000.
Namun, transportasi yang tersedia dalam aplikasi ini hanya mobil, tidak ada sepeda motor seperti di Indonesia atau Vietnam. Hanya khusus untuk Bolt terdapat otoped yang dapat digunakan langsung oleh warga untuk pergi dalam jarak dekat. Cara kerjanya dengan memesan otoped lalu memindainya, otomatis dapat dinyalakan.
Bukan hanya transportasi, ada juga aplikasi pengantaran makanan dan barang belanjaan bernama Glovo. Aplikasi ini juga begitu popular di kalangan warga Kyiv. Mereka dapat memesan makanan dari restoran hingga bahan kebutuhan pokok dari pasar swalayan hanya lewat aplikasi ini.
Pada umumnya, mitra pengemudi aplikasi Glovo mengantarkan barang tersebut dengan sepeda motor atau sepeda. Tak heran, hampir di setiap sudut kota tampak lalu lalang para mitra Glovo di jalanan utama. Ada juga yang tampak di restoran, gerai makanan, hingga pasar swalayan. “Kalau butuh makanan, saya biasanya pesan dengan Glovo karena lebih praktis.” kata Oksana.
Teknologi digital berkembang dengan cepat dan memudahkan manusia untuk menunjang aktivitas mereka. Tak terkecuali pada masa perang seperti di Kyiv. Banyak warga merasa tertolong dengan adanya teknologi yang memudahkan mereka untuk berpindah tempat, bahkan kadang tidak harus keluar rumah dengan pertimbangan keamanan.