Indonesia dan Dunia Bantu Somalia di Pemerintahan Baru
Somalia baru saja melantik Presidennya yang ke-10 Hassan Sheikh Mohamud. Mohamud mendapat apresiasi banyak negara termasuk Indonesia yang bersedia menjadi mitra pembangunan Somalia.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Somalia mendapatkan perhatian dunia seusai pelantikan Hassan Sheikh Mohamud menjadi presiden negeri itu. Banyak lembaga dunia yang berniat berjuang bersama mencegah bencana kekeringan dan kelaparan yang mengancam Somalia. Indonesia termasuk salah satu negara yang siap menjadi mitra pembangunan.
Duta Besar Indonesia untuk Nairobi, merangkap Republik Federasi Somalia, Mohamad Hery Saripudin menjelaskan, saat ini Somalia mendapatkan perhatian lebih dari lembaga keuangan dan negara mitra. Hal itu dilihat dari euforia negara-negara tetangga yang mengapresiasi terpilihnya Hassan Sheikh Mohamud dalam pemilihan umum yang sempat tertunda selama setahun. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menurut Hery, juga memiliki kesan positif pada Somalia.
”Momen besar ini harus ditangkap Indonesia. Bahkan, mereka (Pemerintah Somalia) yang meminta agar Indonesia menjadi mitra pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas keamanan,” kata Hery saat dihubungi dari Jakarta, Senin (13/6/2022).
Hery mengatakan, pelantikan Mohamud pada Kamis (9/6) dihadiri sejumlah kepala negara, di antaranya presiden Kenya, Etiopia, dan Mesir. Sejumlah negara lain, seperti Arab Saudi, Turki, Uganda, Bahrain, Sudan Selatan, dan Burundi, mengirim perwakilan tingkat tinggi. Hery turut hadir mewakili Indonesia.
Saat pelantikan, Mohamud menyampaikan, Somalia menghadapi bencana kelaparan karena dampak dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan juga pemerintahan yang lemah. Untuk itu, ia akan membentuk lembaga khusus untuk menangani isu lingkungan dan sumber daya alam di Somalia.
Mohamud menjelaskan, lebih dari 200.000 warga Somalia kini kelaparan karena ladang mereka dihantam kekeringan. Kekeringan juga melanda negara tetangga Somalia, di antaranya Etiopia dan Kenya.
”Ada kekhawatiran bahwa kelaparan mungkin menyerang di beberapa daerah. Kondisi ini disebabkan oleh akumulasi masalah, mulai dari perubahan iklim, kehancuran sumber daya ekonomi, hingga kelemahan lembaga pemerintah kita,” katanya.
Selain persoalan kekeringan, Mohamud juga membahas situasi keamanan. Dalam beberapa hari terakhir, warga masih dihantui serangan pemberontak. Menyikapi itu, Mohamud berjanji akan membuat Somalia menjadi negara damai dengan menegakkan demokrasi dan merangkul semua pihak.
Diplomasi ekonomi
Melihat perkembangan dan potensi Somalia, dalam perbincangan dengan Kompas, Hery yang mendapat tugas mengembangkan kerja sama ekonomi terus menjalin dan membuka komunikasi dengan mitra di Somalia, khususnya terkait investasi.
Somalia merupakan salah satu tujuan ekspor Indonesia yang penting di kawasan Afrika. Nilai ekspor Indonesia ke Somalia pada tahun 2021 mencapai 91 juta dollar AS, lebih besar dari ekspor Indonesia ke Finlandia (85 juta dollar AS), Ceko (81 juta dollar AS), dan Norwegia (53 juta dollar AS).
”Semua yang diekspor ke sini merupakan produk jadi, mulai dari mi instan, minyak kayu putih atau produk herbal lainnya, dan yang paling terkenal adalah sarung,” ungkap Hery.
Di Somalia, sarung dari Indonesia merupakan produk favorit. Semua orang memakainya, bahkan saat mereka sedang menikmati kopi di kafe. ”Pengusaha Indonesia tak perlu khawatir untuk berinvestasi di sini karena saat ini kondisi keamanan jauh lebih baik,” ungkap Hery. (AFP)