Pasukan dan Warga Sipil Ukraina di Sievierodonetsk Terkepung Rusia
Ratusan warga sipil, tentara, dan kombatan Ukraina di area pabrik kimia Azot di kota Sievierodonetsk, Provinsi Luhansk, Donbas, Ukraina timur, dilaporkan terkepung pasukan Rusia.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
KYIV, MINGGU — Ratusan warga sipil, tentara, dan kombatan Ukraina di area pabrik kimia Azot di kota Sievierodonetsk, Provinsi Luhansk, Donbas, Ukraina timur, dilaporkan terkepung pasukan Rusia. Pertempuran semakin sengit di jalan-jalan dekat pabrik itu. Namun, Rusia tidak memblokade Azot.
Gubernur Luhansk, Serhiy Gaiday, di televisi Ukraina, Minggu (12/6/2022), mengatakan, Rusia telah menguasai sebagian besar Sievierodonetsk. Situasinya sangat sulit setelah tentara Rusia menghancurkan jembatan kedua di kota itu.
Meski demikian, kawasan industri dan pabrik kimia Azot masih dikendalikan Ukraina. ”Azot tidak diblokir. Pertempuran terjadi di jalan-jalan di sebelah pabrik,” katanya.
Menurut Gaiday, pasukan Rusia kemungkinan menggunakan seluruh kekuatannya untuk mencoba merebut kota itu, entah hari Minggu atau mungkin Senin (13/6/2022). Dia mengatakan, tembakan artileri Rusia menyebabkan kebakaran setelah terjadi kebocoran minyak, tetapi dia tidak merinci.
Sekitar 800 warga sipil dilaporkan bersembunyi di bungker perlindungan bom pabrik Azot, termasuk pekerja pabrik dan warga kota. ”Tidak ada yang bisa mengatakan apakah dan berapa banyak korban terjadi dalam 24 jam terakhir di Sievierodonetsk,” ujar Gaiday di Telegram, Minggu.
”Ya, orang-orang terus meringkuk di tempat penampungan. Rusia menembaki daerah permukiman selama berjam-jam, menggunakan artileri berkaliber besar,” katanya. ”Semua orang ingin mengungsi sekarang, mungkin, tetapi sejauh ini tidak ada kemungkinan seperti itu,” katanya lagi.
Ratusan tentara dan kombatan pro-Ukraina terus berusaha mempertahankan kawasan industri dan pabrik Azot itu. Jumlah mereka kalah jauh dari pasukan Rusia dan separatis loyalis Moskwa yang telah menguasai sebagian Donbas, yang meliputi Luhansk dan Donetsk, sejak 2014.
Warga sipil yang bersembunyi di bunker perlindungan bom serta pasukan dan petempur Ukraina yang terlibat baku tembak dengan pasukan Rusia dalam posisi terkepung. Kubu separatis dukungan Moskwa mengklaim 300-400 pejuang Ukraina terjebak di pabrik Azot.
Kota Sievierodonetsk telah menjadi pusat pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Pertempuran selama berminggu-minggu telah menghancurkan banyak kota dan telah menjadi pertempuran paling berdarah dan mematikan sejak Moskwa memulai invasinya ke Ukraina, 24 Februari 2022.
Di Lysychansk, kota tetangga Sievierodonetsk, seorang perempuan tewas akibat serangan Rusia. Empat rumah dan satu pusat perbelanjaan hancur. Menurut Staf Umum Militer Ukraina, Rusia menembaki permukiman penduduk di selatan dan barat Sievierodonetsk dengan mortir dan artileri berat.
Sementara itu, di Provinsi Donetsk, menurut kantor berita Rusia, RIA, awan asap pekat membubung setelah ledakan di kota Avdiivka. Di kota itu terdapat pabrik kimia lainnya. Wartawan tidak dapat memverifikasi laporan media Rusia itu karena medan yang sulit dijangkau.
Dengan persenjataan yang buruk, Ukraina telah menyerukan Barat untuk mengirim bantuan senjata berat yang lebih cepat, termasuk sistem rudal. Hanya dengan senjata yang lebih canggih, Ukraina dapat melawan serangan Rusia walau Rusia juga mulai mengandalkan senjata era Soviet.
Pasukan Ukraina telah terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan. Pavlo Kyrylenko, Gubernur Donetsk, mengatakan, dua warga sipil tewas akibat serangan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji ketangguhan pasukannya, Rusia tak mudah menaklukkan Ukraina.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menembakkan rudal jelajah untuk menghancurkan depot senjata Barat di Chortkiv, wilayah Ternopil, Ukraina barat. Serangan menghancurkan ”depot besar sistem rudal antitank, sistem pertahanan udara portabel, dan peluru yang disediakan untuk rezim Kyiv oleh AS dan negara-negara Eropa”.
Gubernur Ternobil, Volodymyr Trush, mengonfirmasi bahwa empat rudal yang ditembakkan dari Laut Hitam telah menghancurkan sebagian instalasi militer di Chortkiv, sekitar 140 kilometer dari perbatasan dengan Romania, Sabtu malam. Bangunan tertinggi di kota itu rusak, 22 orang terluka.
Pesawat Rusia tidak menyerang daerah itu sejak awal April. Wali Kota Chortkiv mendesak semua warga untuk tetap berada di tempat penampungan.
Sementara itu, berbicara pada konferensi keamanan Asia Pasifik di Singapura, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mendesak semua pihak untuk melakukan negosiasi damai. China berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai.
”China mendukung pembicaraan antara Rusia dan Ukraina. Kami juga berharap AS dan NATO akan melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk menciptakan kondisi bagi gencatan senjata,” kata Wei. (AFP/AP/REUTERS)