Korsel, AS, dan Jepang Tingkatkan Kerja Sama Keamanan Hadapi Korut
Wakil menteri luar negeri ketiga negara mengecam uji coba rudal Korut dan menganggapnya provokatif. Mereka mendesak Korut kembali berunding soal penghentian program senjata nuklir.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
SEOUL, RABU — Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, Rabu (8/6/2022), sepakat untuk memajukan kerja sama keamanan trilateral guna merespons peningkatan ancaman Korea Utara. Tiga negara itu juga mendesak Pyongyang mematuhi sanksi internasional dan menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan atau mengacaukan keamanan kawasan.
Kesapakatan itu muncul dalam pertemuan tiga wakil menteri luar negeri (menlu), yaitu Wakil Menlu Korsel Cho Hyun-dong, Wakil Menlu AS Wendy Sherman, dan Wakil Menlu Jepang Takeo Mori di Seoul, Korsel. Mereka juga sepakat untuk bekerja sama pada isu global lainnya.
Pertemuan terjadi beberapa hari setelah Korut menembakkan delapan rudal balistik ke laut. Ini rekor peluncuran terbanyak dalam satu hari, tak lama setelah latihan gabungan kapal induk AS, USS Ronald Reagan, dengan militer Korsel di Laut Filipina berakhir, Sabtu (4/6/2022).
Cho, Sherman, dan Mori mengecam uji coba rudal itu sebagai tindakan provokasi dan pelanggaran hukum internasional yang serius. Mereka mengatakan, uji coba rudal terbaru Korut kemungkinan sebagai sinyal Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba nuklir, sejak uji coba pertama pada 2017. Mereka mendesak Pyongyang kembali duduk dan berdialog di meja perundingan.
Selain itu, ketiga pejabat tersebut mendesak Pyongyang terbuka menerima bantuan kemanusiaan demi mengatasi pandemi Covid-19. Pada pertengahan Mei 2022, Pyongyang menolak setiap bantuan dari negara-negara lain untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sedang merebak di Korut.
Korut untuk pertama kali mengonfirmasi wabah Covid-19 bulan lalu. Korsel dan AS sama-sama menawarkan bantuan untuk penanggulangan Covid-19 kepada Korut. Namun, Pyongyang sama sekali tidak menanggapi, yang membuat wabah sulit dikendalikan.
Pyongyang melaporkan, lebih dari 4,2 juta orang dari total populasi 25 juta orang bergejala demam. Namun, Korut tidak memiliki kemampuan dan fasilitas pendukung untuk pengujian Covid-19 dan belum mengatakan berapa banyak kasus aktif Covid-19 di sana.
Pertemuan trilateral diplomat senior itu yang pertama sejak November 2021, sekaligus yang pertama sejak Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menjabat pada Mei 2022. Mereka amat mencemaskan uji coba senjata sensitif Korut, tindakan yang dinilai mengancam keamanan dan perdamaian kawasan serta global.
Ketiga wakil menlu berjanji untuk lebih meningkatkan kerja sama keamanan. Sherman menegaskan kembali komitmen pertahanan AS, termasuk pencegahan yang diperluas. Dalam menghadapi situasi yang dinilai mengancam dari Korut, AS akan meningkatkan kemampuan militernya, khususnya kekuatan nuklir, untuk mencegah serangan terhadap sekutunya.
Korut setidaknya telah 18 kali menguji coba rudal balistik tahun ini. Hal itu menegaskan betapa sistem persenjataan nuklir dan rudalnya terus berkembang dan mungkin juga semakin canggih. Menanggapi uji coba terbaru itu, AS dan Korsel juga menembakkan delapan rudal permukaan ke permukaan, Senin.
Presiden Yoon dan Presiden AS Joe Biden berjanji pada pertemuan puncak baru-baru ini untuk mengerahkan lebih banyak aset militer strategis AS ke kawasan guna meningkatkan pencegahan. Yoon menyatakan keprihatinan serius terkait uji coba rudal Korut dan berjanji untuk menanggapi dengan tegas, sambil membiarkan pintu terbuka untuk dialog.
Dalam pembicaraan secara daring dengan Nguyen Phu Trong, Ketua Partai Komunis Vietnam, yang memiliki hubungan lama dengan Korut, Yoon meminta dia menjadi mediator. Wakil Penasihat Keamanan Nasional Presiden Yoon, Shin In-ho, mengatakan, Seoul akan membuat langkah-langkah mendasar yang secara praktis dapat melumpuhkan ancaman Korut.
Para pejabat Korsel mengatakan, Korut telah melakukan eksperimen dengan alat peledak dalam persiapan ledakan nuklir bawah tanah yang ketujuh. Sejak uji coba nuklir pertama pada 2017, Korut kemungkinan melakukan tes serupa paling cepat minggu depan, sebelum rapat pleno komite pusat Partai Buruh Korut. Uji coba sebelumnya juga dilakukan menjelang rapat tersebut.
Mori mengatakan, ketiga pihak sepakat berkoordinasi erat dalam meningkatkan upaya pencegahan di kawasan sekaligus melalui jalur diplomasi di PBB demi mencapai denuklirisasi penuh Korut. Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi mengatakan, ada indikasi salah satu bagian di situs pengujian Punggye-ri telah dibuka kembali. Langkah ini kemungkinan diambil dalam persiapan uji coba nuklir. (AFP/REUTERS/AP)