Taiwan Laporkan Pelanggaran Udara Besar-besaran Lagi oleh China
Aktivitas itu memberi tekanan kepada Angkatan Udara Taiwan sampai-sampai terjadi serangkaian kecelakaan fatal. Namun, tidak satu pun kecelakaan terkait dengan pencegatan pesawat China tersebut.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
TAIPEI, SELASA – Taiwan melaporkan sedikitnya 30 jet tempur milik China masuk ke zona identifikasi pertahanan udara. Ini penyusupan besar-besaran kedua yang dilakukan China ke wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan Taiwan, Senin (30/5/2022) malam, menyebutkan, Taipei mengerahkan pesawat tempur dan sistem rudal pertahanan udara untuk memonitor aktivitas China. Penyusupan pesawat militer China ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan itu yang terbesar sejak aktivitas yang sama pada 23 Januari 2022. Ketika itu, 39 pesawat China masuk ke dalam ADIZ Taiwan.
ADIZ tidak sama dengan wilayah udara Taiwan. Zona ini meliputi area yang lebih luas dan tumpang tindih dengan sebagian AIDZ China. Bahkan, ADIZ Taiwan meliputi sejumlah wilayah di daratan China. Dalam peta penerbangan yang diterbitkan Kementerian Pertahanan Taiwan terlihat pesawat-pesawat milik China memasuki sudut barat daya ADIZ Taiwan sebelum terbang memutar dan keluar.
Tahun 2021, Taiwan mencatat 969 penyusupan udara oleh pesawat tempur China ke ADIZ Taiwan. Jumlahnya naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2020. Jumlah terbanyak pesawat China yang dikerahkan ke ADIZ Taiwan dalam sehari adalah 56 unit, pada 4 Oktober 2021. Sepanjang bulan itu, Taiwan melaporkan 196 pelanggaran ADIZ. Kebanyakan terjadi sekitar perayaan Hari Nasional China.
Sepanjang tahun 2022 ini, Taiwan melaporkan 465 pelanggaran ADIZ, naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aktivitas itu memberi tekanan kepada Angkatan Udara Taiwan sampai-sampai terjadi serangkaian kecelakaan fatal.
Pesawat jatuh
Pada Selasa (31/5/2022), media lokal melaporkan seorang pilot tewas setelah pesawat latihnya jatuh di sebelah selatan Kaohsiung. Taiwan pun menangguhkan pelatihan terbang bagi pilot baru setelah insiden tersebut.
Kementerian Pertahanan mengungkapkan, pesawat jet AT-3 jatuh saat misi latihan di Pangkalan Udara Gangshan. Jet AT-3 merupakan pesawat latih lanjutan yang dikembangkan secara domestik dan digunakan pertama kali tahun 1980. Pesawat ini mampu membawa persenjataan.
Kepala Staf Angkatan Udara Taiwan Huang Chih-wei mengatakan, pesawat hilang dari radar beberapa menit setelah lepas landas. Pesawat yang diterbangkan pilot Hsu Ta-chun (23) itu laik terbang.
Ini bukan kecelakaan fatal pertama. Pada Januari, salah satu jet tempur paling canggih milik Taiwan, F-16 Viper, jatuh ke laut. Sementara pada Maret, Taiwan mengandangkan semua pesawat militer setelah seorang pilot tewas dan seorang pilot lain hilang saat pesawat mereka bertabrakan di udara.
Angkatan Udara Taiwan sangat terlatih. Meski demikian, mereka berulang kali harus berhadapan dengan aktivitas pelanggaran ADIZ oleh pesawat militer China dalam dua tahun terakhir. Tidak satu pun kecelakaan terkait dengan pencegatan pesawat China tersebut.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Presiden China Xi Jinping berjanji untuk menyatukan Taiwan ke wilayah China dengan cara apa pun. Amerika Serikat pekan lalu menuding China meningkatkan ketegangan di Taiwan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken secara khusus menyebut pelanggaran ADIZ Taiwan oleh pesawat tempur China sebagai contoh aktivitas provokatif yang terus meningkat. AS telah menyatakan akan membela Taiwan jika militer China menyerang. (AFP/REUTERS)