China Targetkan Borong Kerjasama 10 Negara Kecil Pasifik
China serius menggarap negara-negara kecil di Pasifik. China menargetkan memborong kerja sama dengan 10 negara di kawasan itu. Setelah Kepulauan Solomon, Samoa adalah berikutnya.
Oleh
LUKI AULIA
·3 menit baca
SYDNEY, SABTU – Pemerintah China dan Samoa sepakat memperkuat hubungan diplomatik dengan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi dan teknis, sertifikat serah terima untuk pusat seni dan budaya Taman Persahabatan Samoa-China, dan membangun laboratorium sidik jari kepolisian. Laboratorium sidik jari itu menyusul pendirian akademi kepolisian yang sudah ada dalam komitmen sebelumnya.
Rincian mengenai kesepakatan itu belum jelas. Namun siaran pers Samoa, Sabtu (28/5/2022), menyebutkan, China akan terus memberikan dukungan pada pembangunan infrastruktur di berbagai sektor di Samoa. Rencananya, akan ada kerangka kerja baru untuk proyek-proyek masa depan yang akan ditentukan dan disepakati bersama.
Total, Wang membawa misi untuk menjalin kerjasama dan mencari kesepakatan di bidang perdagangan dan keamanan dengan 10 negara di kawasan Pasifik.
“Samoa dan Republik Rakyat China akan terus mendorong kolaborasi yang lebih luas yang akan mewujudkan kepentingan dan komitmen bersama,” sebut rilis Samoa.
Kesepakatan kerja sama dengan Samoa adalah salah satu target perjalanan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, ke kawasan Pasifik. Total, Wang membawa misi untuk menjalin kerjasama dan mencari kesepakatan di bidang perdagangan dan keamanan dengan 10 negara di kawasan itu.
Wang, yang tiba dari Kiribati pada Jumat malam dan berangkat ke Samoa pada Sabtu sore, bertemu dengan Perdana Menteri Samoa Fiame Naomi Mata'afa. Ia juga melakukan kunjungan kehormatan ke Kepala Negara Samoa, Tuimalealiifano Va'aletoa Sualauvi II.
Wang dan Fiame membahas isu perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan masalah keamanan. Kerja sama ini menggambarkan Cina sebagai mitra pembangunan utama untuk Samoa. China menjanjikan pembangunan infrastruktur untuk kesehatan, pendidikan dan pemerintahan, pengembangan sumber daya manusia. Ada pula komitmen untuk pengembangan olahraga dan bantuan teknis di bidang pertanian.
Wang berharap hubungan China dan Kepulauan Solomon akan bisa menjadi model kerja sama regional. Kedua negara menandatangani kemitraan bidang keamanan pada akhir Maret.
Ia sekaligus mengecam “serangan” berbagai pihak terhadap pakta keamanan antara China dengan Kepulauan Solomon. Ia menegaskan perkembangan hubungan ekonomi dan keamanannya dengan negara-negara di Pasifik tidak mengancam negara manapun.
Di Samoa, Wang bertemu dengan Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mataafa. Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, bertemu Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, di Fiji. Wong datang untuk menunjukkan perhatian dan dukungan pemerintahan baru Australia kepada negara-negara Pasifik.
Wong menekankan Australia akan menjadi mitra Pasifik yang tidak terikat. “Kami prihatin dengan adanya perjanjian keamanan antara China dan Solomon karena pasti akan ada konsekuensinya. Faktor keamanan kawasan Pasifik seharusnya ditentukan oleh kawasan ini sendiri dan secara historis itu yang terjadi,” kata Wong.
Sementara Bainimarama, menyatakan, perhatian utama negaranya adalah pada perubahan iklim, bukan pada geopolitik. Dalam semangat itu, ia mengatakan, pertemuan dengan Wong untuk memperkuat persahabatan dengan Australia berjalan dengan "luar biasa".
“Fiji bukan halaman belakang siapa pun. Kami bagian dari keluarga besar Pasifik,” tulis Bainimarama di twitter. Bainimarama menyindir Scott Morrison, mantan PM Australia yang konservatif. Morrison pernah menyebut Pasifik sebagai “halaman belakang” Australia.
Fiji bukan halaman belakang siapa pun. Kami bagian dari keluarga besar Pasifik.
Pemerintahan kiri-tengah Australia yang baru menempatkan Kepulauan Pasifik sebagai prioritas diplomatik awal. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan, rencana pemerintah Partai Buruh pimpinannya mencakup pendirian sekolah pelatihan pertahanan, dukungan untuk keamanan maritim, peningkatan bantuan, dan melibatkan kembali kawasan dalam penanganan perubahan iklim. “Kami akan lebih proaktif dan terlibat di Pasifik,” ujarnya.
Pada saat yang sama, Australia juga menyatakan mempunyai rencana komprehensif untuk kawasan Pasifik. China baru-baru ini membuat pakta keamanan bersama dengan Kepulauan Solomon. Langkah ini membuat Amerika Serikat dan Australia khawatir.
Keduanya khawatir China akan memperkuat kehadiran militernya di kawasan Pasifik. Para pemimpin Barat mendesak mitra-mitranya di Pasifik untuk menolak setiap upaya China memperluas pengaruhnya. Ini semua berkaitan dengan persaingan politik internasional antara AS dan China. (REUTERS/AFP/AP)