Inggris Semarak Menyambut Perayaan 70 Tahun Ratu Elizabeth II Bertakhta
Trooping of the Colour mengawali perayaan Platinum Jubilee. Acara-acara dirancang untuk merefleksikan posisi Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara dan figur nasional yang mewakili tradisi dan sejarah.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Kota-kota di Inggris semarak dengan beragam acara menyongsong perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II. Empat hari kemeriahan dimulai pada Kamis (26/5/2022). Di seantero negeri, bendera Union Jack dengan warna merah, putih, dan biru dikibarkan di pesta jalanan, dalam acara piknik, dan barbeku.
Pembuka perayaan Platinum Jubilee itu adalah Trooping of the Colour, parade militer yang juga menandai hari jadi monarki Inggris selama lebih dari 250 tahun. Pada tahun-tahun sebelumnya, Ratu Elizabeth memberikan tanda kehormatan sendiri di atas punggung kuda dalam Horse Guard Parade, dekat kediamannya di Istana Buckingham. Namun, dalam usia 96 tahun saat ini, ditambah kesulitan sang Ratu berdiri dan berjalan, para anggota senior kerajaan yang akan mewakilinya.
Lebih dari 1.200 prajurit dari Divisi Rumah Tangga Angkatan Bersenjata Inggris akan tampil dalam Trooping of the Colour. Parade militer, lengkap dengan para musisi dan kuda-kuda, memadukan kemegahan dan tradisi yang berlangsung selama dua abad ini.
Sukaria Trooping of the Colour biasanya diakhiri dengan penampilan anggota keluarga kerajaan di balkon Istana Buckingham. Mereka menyaksikan atraksi pesawat tempur yang melintas cepat di atas istana. Tahun ini, jumlah anggota keluarga kerajaan yang akan tampil di balkon dibatasi untuk anggota yang aktif bertugas saja. Artinya, cucu Ratu, Pangeran Harry, beserta istrinya, Meghan Markle, dan putra keduanya, Pangeran Andrew, tidak akan terlihat.
Meski demikian, muncul laporan yang menyebutkan Andrew akan dilibatkan dalam beberapa acara di perayaan Platinum Jubilee. Harry dan Meghan juga berjanji akan terbang dari Amerika Serikat bersama kedua anak mereka, Archie dan Lilibet, untuk ikut memeriahkan perayaan itu.
Parade
Beragam acara telah disiapkan selama empat hari kemeriahan menyambut Platinum Jubilee. Seperti yang selama ini digelar, acara-acara dirancang untuk merefleksikan posisi Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara dan figur nasional yang mewakili tradisi dan sejarah. Acara-acara itu sangat khas Inggris, di antaranya kompetisi puding, pesta teh krim terbesar, dan piknik terpanjang.
Parade besar-besaran yang memuncaki acara pada Minggu (29/5) telah dikenal masyarakat Inggris sejak 1952. Para penari Bollywood dan karnaval ala Karibia turut merefleksikan perubahan dalam masyarakat Inggris sejak Ratu Elizabeth II naik takhta. Semula Inggris didominasi kulit putih dan pemeluk Kristen, kini wajah negara itu lebih multikultur dengan banyak keyakinan.
Lebih dari 2.800 suar akan dinyalakan di istana dan di seluruh penjuru Inggris Raya, termasuk empat puncak tertinggi di negara itu, Pulau Channel, Isle of Man, dan Teritori Luar Negeri Inggris. Perayaan sejenis juga bakal diselenggarakan di ibu kota 54 negara anggota Persemakmuran Inggris di lima benua, mulai dari Tonga dan Samoa di Pasifik Selatan hingga Belize di Karibia.
Sembilan jembatan di atas Sungai Thames di pusat kota London bakal bermandikan cahaya, begitu juga di penanda kota lainnya, BT Tower, dan di sejumlah katedral di Inggris. Misa syukur nasional atas rekor bertakhtanya Ratu Elizabeth diadakan di Katedral St Paul, ditandai bunyi lonceng Great Paul. Lonceng ini dibuat pada 1882, yang terbesar di negara itu.
Sebagai penggemar pacuan kuda, Ratu diharapkan hadir dalam acara paling prestisius di Inggris, The Derby. Pada Minggu malam, sekitar 22.000 orang, termasuk 5.000 pekerja medis, akan menghadiri BBC Platinum Party di Istana Buckingham. Para penampil di antaranya grup rock Queen dan penyanyi Adam Lambert; legenda musik Diana Ross, Elton John, Alicia Keys, Nile Rodgers, dan penyanyi tenor Italia, Andrea Bocelli.
Sejak Oktober 2021, Ratu lebih jarang terlihat di hadapan publik, terutama setelah dirawat semalam di rumah sakit. Ratu juga sempat terinfeksi Covid-19 awal tahun ini sehingga muncul keraguan apakah dia bisa berpartisipasi penuh dalam perayaan 70 tahun bertakhta. Ahli waris takhta, Pangeran Charles (73), menggantikan ibunya dalam beberapa acara penting, seperti pembukaan pertemuan parlemen Inggris. ”Jika kita tidak melihat Ratu dalam acara Jubilee, ada jutaan orang yang kecewa,” kata fotografer senior istana, Arthur Edwards.
Meski demikian, Ratu secara mengejutkan muncul di beberapa acara, seperti pembukaan jalur kereta baru di London yang dinamai sesuai namanya dan di pertunjukan berkuda Windsor Horse Show. Ratu terlihat berjalan dibantu tongkat saat tampil dalam kedua acara itu. Kala berkeliling di Chelsea Flower Show, dia naik buggy car.
Banyak pihak mempertanyakan bakal seperti apa monarki Inggris kelak sepeninggal Ratu Elizabeth II. Dia dikenal sebagai sosok kerajaan paling disayang oleh masyarakat Inggris. Ada dua kemungkinan yang diajukan: tenggelamnya Kerajaan Inggris atau fajar baru muncul dari monarki tersebut. (AFP)