Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Serbia, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Ekonomi
Selain gandum, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas peningkatan jumlah ekspor minyak kelapa sawit mentah dari Indonesia ke Serbia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic bersama delegasi terbatas. Indonesia merupakan salah satu mitra penting bagi Serbia sehingga hubungan kerja sama kedua negara harus terus ditingkatkan. Pertemuan Presiden Jokowi dan Menlu Selakovic terfokus pada pembahasan bidang ekonomi.
”Serbia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra yang paling disegani, dihormati oleh Serbia, dan merupakan komitmen Serbia untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia. Diskusi difokuskan pada kerja sama ekonomi,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang turut mendampingi Presiden Jokowi, seusai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Salah satu bentuk kerja sama yang dibahas dalam pertemuan adalah komitmen Serbia sebagai salah satu penghasil gandum terbesar di Eropa. Di tengah situasi global yang serba sulit seperti saat ini, Serbia menyampaikan komitmen untuk dapat terus mengekspor gandum ke Indonesia.
Menlu Serbia juga dijadwalkan akan bertemu dan melakukan pembicaraan dengan pengusaha swasta dan BUMN Tanah Air. Mereka akan membahas lebih lanjut mengenai komitmen ekspor gandum tersebut. ”Jadi, detailnya akan dibahas pada sore hari ini,” kata Retno.
Selain gandum, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas peningkatan jumlah ekspor minyak kelapa sawit mentah(CPO) dari Indonesia ke Serbia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Menurut Menlu Retno, saat ini persentase impor CPO Serbia dari Indonesia sudah mencapai 30 persen. ”Jadi, 30 persen impor CPO Serbia dari luar adalah CPO dari Indonesia,” ucap Retno.
Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas mengenai keinginan Serbia untuk dapat mengambil tenaga kerja semi-skilled dari Indonesia untuk mengisi beberapa bidang pekerjaan, seperti konstruksi, makanan dan minuman, serta hotelier. ”Jadi, sekali lagi gandum, CPO, dan kerja sama dalam rangka penempatan tenaga kerja Indonesia di Serbia,” ujarnya.
Di laman media sosialnya, Menlu Selakovic mengucapkan terima kasih atas keramahan yang disuguhkan Menlu Retno ketika ia berkunjung ke Indonesia. Selakovic menyebut bahwa Indonesia dan Serbia telah memiliki sejarah hubungan bilateral yang cukup lama sejak era Gerakan Nonblok.
”Di masa depan, Serbia dan Indonesia akan menjadi teman dan mitra yang dapat diandalkan,” ujarnya.
Selakovic juga menyebut bahwa Indonesia dan Serbia sama-sama fokus pada masa depan dan kemajuan ekonomi dari rakyat masing-masing negara. Hal ini pula yang menjadi dasar ketika kedua negara menandatangani berbagai perjanjian dalam beberapa bulan terakhir ataupun yang akan segera ditandatangani.
Sebelum bertemu Presiden Jokowi, Menlu Selakovic mengadakan pertemuan dengan Menlu Retno. Selain membahas soal perdagangan, Retno dan Selakovic juga membahas kemajuan beberapa hal yang pernah disepakati kedua negara, seperti nota kesepahaman (MOU) tentang pencegahan dan pemberantasan kejahatan lintas negara yang telah ditandatangani pada Desember 2021 dan MOU kerja sama peningkatan kapasitas diplomatik.
Untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama tersebut, Retno dan Selakovic menandatangani MOU konsultasi politik antara Indonesia dan Serbia. MOU ini sebagai dasar Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Serbia untuk membahas berbagai isu kepentingan bersama.