Megawati Akan Hadiri Pelantikan Presiden Terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diundang menghadiri pelantikan Presiden Korea Selatan terpilih, Yoon Suk-yeol. Megawati juga akan menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO, FRANSISCA ROMANA
·4 menit baca
SEOUL, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan menghadiri pelantikan presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. Megawati diundang secara khusus oleh Presiden Yoon karena memiliki peran yang besar dalam perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Megawati tiba di Seoul pada Minggu (8/5/2022) waktu setempat, bersama sejumlah jajaran partai dan para staf pribadinya, di antaranya Bendahara Umum DPP PDI-P Olly Dondokambey dan Ketua DPP PDI-P Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan Rokhmin Dahuri. Di Seoul, Megawati akan menghadiri pelantikan presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, yang dijadwalkan pada Selasa (10/5/2022) pukul 10.30 waktu setempat. Pada malam harinya, Megawati akan hadir di jamuan makan malam yang dibuat khusus oleh Presiden Yoon.
Yoon Suk-yeol (61) memenangi pemilihan pada Maret dengan selisih paling tipis dalam sejarah pemilu Korsel. Dilansir dari kantor berita Yonhap, ia memperoleh suara 48,56 persen. Saingannya, Lee Jae-myung, dari Partai Demokrat yang berhaluan liberal, memperoleh 47,83 persen suara.
Yoon memicu kontroversi lantaran sejak kampanye dimulai, dia menyerukan pembubaran Kementerian Kesetaraan Jender dengan dalih lembaga ini menciptakan segregasi antara laki-laki dan perempuan. Ia menyatakan akan membentuk kementerian baru yang mengurusi soal keluarga, anak, dan krisis kependudukan.
Yoon juga dikenal keras terhadap tetangganya, Korea Utara. Pendahulunya, Presiden Moon Jae-in, selama berkuasa lima tahun terakhir membuat kebijakan merangkul Korut dan bersedia bernegosiasi dengan pemimpin Korut Kim Jong Un. Ia percaya, untuk menghadapi Korut, Korsel harus bisa menampakkan sikap tak gentar dan kuat.
Mantan jaksa agung ini masuk dunia politik Korsel setelah memutuskan maju sebagai calon presiden pada Juni 2021 melalui kubu oposisi Partai Kekuatan Rakyat. Itu pun ketika ia didukung kalangan konservatif karena tak berkompromi dalam memburu kasus korupsi orang dekat Presiden Moon.
Selain pemberantasan korupsi, dalam pencalonannya Yoon menjanjikan perekonomian yang lebih merata bagi penduduk Korsel. Ia memprioritaskan pembangunan perumahan terjangkau bagi masyarakat dan menurunkan pajak properti.
Korsel (Korea Selatan) sangat menghargai Ibu Megawati karena tentunya Ibu Megawati selama ini sudah melakukan berbagai kegiatan untuk membawa perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan. (Sigit Aris Prasetyo)
Fungsi urusan politik dan organisasi internasional Kedutaan Besar Republik Indonesia Sigit Aris Prasetyo mengatakan, undangan ini khusus diberikan oleh Presiden Yoon. Sebab, Megawati memiliki peran yang besar dalam perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara.
“Korsel (Korea Selatan) sangat menghargai ibu Megawati karena tentunya Ibu Megawati selama ini sudah melakukan berbagai kegiatan untuk membawa perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan terutama dalam mengarah proses unifikasi kedua Korea,” kata Sigit saat ditemui di Seoul, Senin (9/5/2022).
Ia menegaskan, kedua negara masih sangat berharap peran diplomasi Megawati akan terus dapat dilakukan ke depannya. Dalam pertemuan nanti, lanjut Sigit, Megawati akan diperkenalkan kepada Presiden Yoon sebagai Presiden ke-5 Indonesia dan Ketua Umum PDI-P. Hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan yang sudah terjalin sangat baik sampai dengan saat ini juga akan menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan nanti.
Dalam keterangan tertulis, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, undangan dari Korea Selatan ini merupakan suatu kehormatan karena undangan tersebut bersifat khusus oleh presiden terpilih untuk menghadiri pelantikan. Selain menghadiri pelantikan dan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon, Megawati juga akan ke gedung Seoul Institute of the Arts (SIA) untuk menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan.
SIA sebagai pemberi gelar adalah institusi pendidikan ternama yang sudah berdiri lebih dari 60 tahun. Melahirkan puluhan artis ternama dan berkualitas dari Korea. Di antaranya, Kim Seon-ho, Son Ye-jin, Kim Ha-neul, penyanyi Wooyoung dari Grup 2PM, hingga Presenter Yoo Jae-suk.
Hasto menjelaskan, pihak SIA memberi gelar profesor tersebut karena menilai besarnya kontribusi serta komitmen kemanusiaan Megawati memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea dan perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan, dan kebudayaan.
Hasto menegaskan, Megawati dikenal sebagai sedikit pemimpin yang bisa diterima oleh pihak Korea Utara. Hal ini terkait hubungan historis antara Proklamator RI yang juga ayah Megawati, Soekarno, dengan pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.
”Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini, kan, satu bangsa dua negara. Hanya karena perbedaan ideologi akibat Perang Dingin, kemudian terpecah jadi dua negara sehingga proses reunifikasi Korea harus terus-menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan,” kata Hasto.
Hasto menegaskan, Megawati dikenal sebagai sedikit pemimpin yang bisa diterima oleh pihak Korea Utara. Hal ini terkait hubungan historis antara Proklamator RI yang juga ayah Megawati, Soekarno, dengan pendiri Korea Utara, Kim Il Sung. Sejarah mencatat, bunga anggrek yang diberikan Soekarno dikenal dengan nama Kimilsungia. Bunga anggrek ini sekarang menjadi simbol bunga persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara. (AFP/REUTERS)