Peran India dalam politik Internasional terus menguat. Ini antara lain berkat aktifnya pemerintah negara itu dalam berdiplomasi. Perdana Menteri India, Narendra Modi, menggelar kunjungan tiga hari ke Eropa, 2-4 Mei.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·4 menit baca
PS
Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan keterangan pada konferensi pers bersama para menteri kepala negara bagian dan hakim agung pengadilan tinggi di New Delhi, India, 30 April 2022. (Photo by Prakash SINGH / AFP)
NEW DELHI, SENIN – Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengadakan safari politik selama tiga hari ke Eropa. Dalam kunjungan kenegaraan itu, Modi akan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
”Kunjungan saya ke Eropa berlangsung saat kawasan itu menghadapi banyak tantangan dan pilihan. Melalui keterlibatan ini, saya bermaksud memperkuat semangat kerja sama dengan Eropa yang merupakan mitra penting dalam upaya India mencari perdamaian dan kemakmuran,” kata Modi dalam pernyataan yang diunggah di laman Kementerian Luar Negeri India.
Menjelang pertemuannya dengan Modi di Berlin, Scholz mengatakan kepada The Indian Express bahwa konsultasi antara India dan Jerman adalah yang utama dalam pertemuan bilateral tersebut. Bagi Jerman, India adalah mitra yang berpikiran sama yang sangat penting.
”Kami ingin memperdalam kerja sama di berbagai bidang, politik dan ekonomi. Perjuangan melawan perubahan iklim dan upaya kita untuk pembangunan berkelanjutan akan menjadi agenda kita bersama. Jerman juga ingin berkontribusi untuk lebih memperkuat hubungan antara India dan Uni Eropa. Menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas antara India dan UE akan menjadi langkah penting dalam hal ini,” kata Scholz.
AFP/MICHAEL SOHN / POOL
Kanselir Jerman Olaf Scholz saat berbicara pada konferensi pers soal Presidensi Jerman di Kelompok Negara-Negara G7 di Berlin, Jumat (21/1). Scholz dan pemerintahannya saat ini berada dalam tekanan karena sikapnya yang ambigu atas situasi di Ukraina.
Modi bertolak dari New Delhi Senin (2/5/2022). Agenda pertama di Berlin, 2 Mei, untuk pembicaraan bilateral atas undangan Scholz. Agenda kedua di Kopenhagen, 3-4 Mei, juga untuk pembicaraan bilateral atas undangan Frederiksen. Agenda ketiga di Paris, 4 Mei, untuk pembicaraan bilateral dengan Macron.
Untuk agenda pertama, Modi dan Scholz akan bersama-sama memimpin forum Konsultasi India-Jerman ke-6, sebuah format dua tahunan India dengan Jerman. Beberapa menteri India juga akan melakukan perjalanan ke Jerman dan mengadakan konsultasi dengan mitra-mitranya di Jerman.
Diaspora India adalah jangkar penting dalam hubungan kami dengan Eropa. Dan oleh karena itu, saya akan memanfaatkan kesempatan kunjungan saya ke benua itu untuk bertemu saudara-saudari kita di sana.
”Saya melihat konsultasi ini sebagai keterlibatan awal dengan pemerintah baru di Jerman, dalam waktu enam bulan sejak pembentukannya, yang akan membantu untuk mengidentifikasi prioritas kami untuk jangka menengah dan panjang,” kata Modi.
Benua Eropa, menurut Modi, adalah rumah bagi lebih dari satu juta orang asal India. Jerman memiliki proporsi yang signifikan dari diaspora tersebut. ”Diaspora India adalah jangkar penting dalam hubungan kami dengan Eropa. Dan oleh karena itu, saya akan memanfaatkan kesempatan kunjungan saya ke benua itu untuk bertemu saudara-saudari kita di sana,” kata Modi.
INDIAN PRESS INFORMATION BUREAU/AFP
Foto yang diambil per 25 April 2022 dan dirilis oleh Biro Informasi Pres India menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pertemuan di New Delhi.
Untuk agenda di Kopenhagen, Modi akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Frederiksen untuk meninjau kemajuan Kemitraan Strategis Hijau antara kedua negara dan aspek lain dalam hubungan bilateral kedua negara. Modi juga akan berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) India-Nordik ke-2 yang mencakup India serta Denmark, Finlandia, Eslandia, Norwegia, Swedia.
”Kami akan meninjau kerja sama kami sejak KTT India-Nordik Pertama di 2018. KTT ini akan fokus pada topik-topik seperti pemulihan ekonomi pascapandemi, perubahan iklim, inovasi dan teknologi, energi terbarukan, skenario keamanan global yang berkembang, dan kerja sama India-Nordik di kawasan Arktik,” kata Modi.
Adapun agenda terakhir, Modi dari lawatan di Kopenhagen akan singgah di Paris untuk bertemu dengan Macron sebelum kembali ke India. Kedua pemimpin akan berbagi pandangan tentang berbagai masalah regional dan global serta akan membahas kerja sama bilateral yang sedang berlangsung.
”Presiden Macron baru-baru ini terpilih kembali, dan kunjungan saya hanya sepuluh hari setelah hasilnya tidak hanya akan memungkinkan saya untuk menyampaikan ucapan selamat pribadi saya secara langsung, tetapi juga menegaskan kembali persahabatan erat antara kedua negara. Ini juga akan memberi kita kesempatan untuk mengatur nada pada fase berikutnya dari Kemitraan Strategis India-Prancis,” kata Modi.
Dalam minimal sepuluh tahun ke depan, episentrum pergulatan kekuatan-kekuatan besar dunia akan berlangsung di Asia dengan lakon utama adalah persaingan antara AS dan China. China sudah barang tentu akan terus membangun hegemoni di kawasan. Sementara AS dan sekutunya di Eropa maupun Asia-Pasifik telah berulang kali tekadnya untuk membendung China.
Dalam situasi itu, kekuatan-kekuatan besar Asia akan semakin diperhitungkan, salah satunya India. Berdasarkan Asia Power Index 2021 yang diterbitkan Lowy Institute, India adalah kekuatan terbesar ke-4 di Asia setelah AS, China, dan Jepang. Indonesia berada di peringkat ke-9.
Posisi dan kebijakan luar negeri India dalam politik internasional yang unik menambah bobotnya yang strategis. Dalam situasi mutakhir misalnya, India terus memelihara hubungan dekat dengan Rusia. Namun pada saat yang sama, India juga tidak berupaya berseberangan dengan AS. Berkaitan dengan tumbuhnya hegemoni China, India yang secara tradisional memiliki ketegangan sendiri dengan adidaya baru itu akan semakin strategis posisinya di mata AS.
Instrumen kekuatan sebuah negara mencakup empat kategori, yakni diplomasi, informasi, militer, dan ekonomi. Dalam hal diplomasi dan informasi, India terus membangun jaringannya secara global.
Sementara dalam militer dan ekonomi, India terus menumbuhkan potensinya. India adalah negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa yang memiliki senjata nuklir. Kedua hal ini menjadi variabel penting dalam postur militer sebuah negara.
Di bidang ekonomi, India sejak 2019 naik ke peringkat 5 besar negara dengan produk domestik bruto terbesar di dunia menggeser Perancis dan Inggris. Pada 2018, India berada di peringkat 7.