logo Kompas.id
InternasionalHarap-harap Cemas Setelah Elon...
Iklan

Harap-harap Cemas Setelah Elon Musk Membeli Twitter

Musk mengatakan semata ingin mempromosikan kebebasan berbicara di Twitter. Ia mengaku tidak memiliki motif keuntungan ekonomi atas pembelian Twitter.

Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO, MAHDI MUHAMMAD
· 5 menit baca
Logo platform media sosial Twitter terpampang di lantai Bursa Saham New York, Senin (29/10/2021).
AP PHOTO/RICHARD DREW

Logo platform media sosial Twitter terpampang di lantai Bursa Saham New York, Senin (29/10/2021).

WASHINGTON, SELASA — Keberhasilan orang terkaya di dunia saat ini, Elon Musk, membeli perusahaan media sosial Twitter menjadi perbincangan global sepanjang Selasa (26/4/2022). Sosok dan langkah Musk pun menjadi topik yang ramai dibicarakan selama beberapa jam di platform tersebut. Muncul pertanyaan soal mau dibawa ke mana Twitter di tangan pebisnis pemilik Tesla dan SpaceX itu.

Langkah Musk membeli Twitter sempat ditentang sejumlah pemegang saham lain dan manajemen Twitter. Upaya manajemen Twitter mengaktifkan mode ”pil racun” tidak cukup efektif menghentikan kemauan Musk. Ia dipastikan mengakuisisi dan mengendalikan Twitter Inc. setelah bersedia menggelontorkan uang senilai 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 632 triliun. Sebagai perbandingan, dana sebesar itu bisa digunakan untuk membeli 4,2 juta rumah sangat sederhana di Pulau Jawa.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000