Dua bulan menolak bayar tagihan listrik sebagai bentuk protes atas kenaikan harga listrik, listrik di rumah pemimpin partai di Turki diputus.
Oleh
LUKI AULIA
·2 menit baca
ISTANBUL
Dua bulan tidak mau membayar tagihan listrik sebagai bentuk protes atas lonjakan kenaikan harga energi bersubsidi, listrik di rumah pemimpin partai oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik atau CHP, Kemal Kilicdaroglu (73), diputus. "Energi adalah hak asasi manusia yang mendasar. Saya menyuarakan masyarakat yang tidak mampu membayar listrik," kata Kilicdaroglu dalam rekaman video yang diunggah di media sosial twitter, Kamis (21/4/2022). Krisis mata uang akhir tahun lalu mengakibatkan inflasi melonjak dan mendorong pemerintah menaikkan harga apapun, mulai dari gas, listrik, bensin, tarif jalan tol, tarif angkutan bis, hingga minuman keras sejak Januari lalu. Inflasi tahunan naik hingga 61 persen pada bulan Maret.
Erdogan dan sekutu-sekutunya menuding Kilicdaroglu sengaja memancing aksi protes dan perlawanan sosial dengan menolak membayar tagihan listrik. "Saya tadi dikabari istri saya kalau listrik di rumah diputus. Saya tidak mengajak masyarakat untuk melakukan pembangkangan sipil," kata Kilicdaroglu.
Para pengamat menuding gejolak ekonomi ini terjadi akibat penurunan suku bunga tidak lazim yang dilakukan oleh Presiden Turki, Tayyip Erdogan (68), pada tahun lalu. Strategi ekonomi Erdogan dinilai tidak lazim karena mendorong bank sentral untuk memangkas suku bunga secara tajam demi menurunkan harga konsumen yang melonjak. Strategi Erdogan ini justru berkebalikan dengan yang dilakukan para pembuat kebijakan dalam situasi serupa.
Kilicdaroglu sudah sejak Februari menyatakan tak akan membayar tagihan listriknya dan menuntut kenaikan harga dibatalkan. Harga listrik naik antara 50 persen hingga 125 persen pada awal 2022. Kenaikan ini sudah mencapai lebih dari 400 persen dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, kata Kilicdaroglu, sedikitnya 3,5 juta pelanggan listrik Turki mengalami pemadaman listrik.
Lonjakan inflasi menghantam popularitas Erdogan menjelang pemilihan nasional yang kemungkinan akan diselenggarakan Juni 2023. Kilicdaroglu dinilai akan bisa menjadi pesaing potensial untuk mendapatkan kursi kepresidenan. Inflasi dua digit selama bertahun-tahun membuat tabungan dan pendapatan rumah tangga masyarakat berkurang terus. Mata uang lira kehilangan nilai hingga 44 persen terhadap mata uang dollar AS pada tahun lalu karena adanya pelonggaran moneter yang dimulai September lalu. Untuk mengurangi inflasi, Erdogan meningkatkan ekspor, kredit, dan investasi. (REUTERS/AFP)