Korban Berjatuhan, Israel-Palestina Kembali Memanas
Bentrokan kembali pecah antara Israel dan Palestina. Sejauh ini, eskalasinya telah menyebabkan korban tewas. Di kubu Palestina, 15 orang tewas. Di kubu Israel, 14 orang tewas.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·4 menit baca
TEPI BARAT, SELASA — Bentrokan antara tentara Israel dan gerilyawan Palestina mengguncang kota Jenin di Tepi Barat, Selasa (12/4/2022). Seorang warga Palestina tewas akibat tindakan polisi Israel. Sebelumnya, warga itu nekat menikam seorang perwira polisi Israel. Peristiwa itu terjadi di tengah operasi militer Israel yang menginjak hari keempat di sekitar Jenin sekaligus menandai eskalasi kekerasan mulai awal April 2022.
Operasi militer Israel digelar setelah seorang penyerang yang diduga dari Palestina pada pekan lalu menembak dan membunuh tiga warga Israel di sebuah bar di Tel Aviv dalam serentetan serangan terbaru yang mengejutkan negara Yahudi itu. Hal itu sontak membuat berang Pemerintah Israel.
”Kami tidak akan membiarkan musuh kami menghentikan hidup kami. Kami akan bertarung di mana mereka berada, di pangkalan mereka, di sumber mereka. Kami akan menang,” kata Perdana Menteri Israel Naftali Bennett seusai mengunjungi lokasi tempat penembakan atas tiga warga Israel di Tel Aviv.
Meningkatnya kekerasan itu terjadi di tengah bulan Ramadhan dan hari-hari sebelum perayaan Paskah Yahudi dan Kristiani pekan ini. Tahun lalu, selama Ramadhan, ketegangan yang berkobar di Jerusalem berkembang menjadi 11 hari perang antara Israel dan kelompok militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Pasukan dan polisi Israel meningkatkan operasi selama eskalasi kekerasan tiga pekan terakhir. Pada periode itu, merujuk perhitungan AFP, terjadi penembakan, penusukan, dan tabrakan dengan mobil yang telah menewaskan 14 orang dari kubu Israel. Korban tewas dari Palestina mencapai 15 orang, termasuk penyerang.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, menyatakan, Guterres mengikuti dengan prihatin meningkatnya kekerasan di wilayah pendudukan Palestina dan Israel. ”Dia terkejut dengan jumlah korban yang meningkat secara bertahap, termasuk perempuan dan anak-anak,” tambah Dujarric. Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menuduh bahwa tindakan Israel ”akan mengarah pada eskalasi berbahaya dan tak terkendali” dan menyebabkan ”siklus kekerasan” baru.
Dalam pertempuran sepanjang Selasa, tentara Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata. Hal itu dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa. Militer Israel mengatakan, tentaranya menembakkan peluru tajam ke arah tersangka yang melemparkan alat peledak ke arah mereka serta ke arah tersangka bersenjata di daerah itu. Tentara Israel juga menangkap 20 warga Palestina.
Sebuah barikade darurat yang dibuat dari ban mobil telah memblokade jalan ke kamp pengungsi Jenin. Di sana terpampang poster dinding memuji pelaku penembakan di Tel Aviv, Raad Hazem (28). Hazem tewas setelah perburuan besar-besaran Israel digelar sepanjang malam pada Jumat (8/4/2022) pekan lalu.
”Di sini faksi (Palestina bersenjata) bersatu melawan musuh bersama. Apa yang terjadi di Tel Aviv sangat berarti bagi kamp tersebut. Semakin banyak operasi yang diluncurkan Israel di sini, semakin banyak perlawanan yang akan dihadapinya,” kata Ismael, seorang buruh muda dari kamp Jenin, menyebut serangan di Tel Aviv sebagai aksi kepahlawanan.
Baru-baru ini, kekerasan kembali mengguncang Israel. Kali ini, kekerasan dilaporkan terjadi di kota pelabuhan Mediterania Ashkelon. Polisi Israel mengatakan, seorang petugas sedang memeriksa seorang pria Palestina berusia 40-an yang kemudian ”mengeluarkan pisau dan menyerang petugas”. Polisi melumpuhkan pria itu hingga tewas.
Adapun petugas polisi yang ditusuk langsung dilarikan di rumah sakit dengan luka ringan akibat tusukan pisau dapur. Polisi mengatakan, pria Palestina itu berasal dari Hebron, tempat sekitar 1.000 pemukim Yahudi tinggal di bawah perlindungan militer yang ketat di antara 200.000 warga Palestina. Pemuda Palestina juga bentrok di tempat lain dengan pasukan keamanan Israel, termasuk di Ramallah, di mana mereka melemparkan batu dan dibalas dengan gas air mata.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Selasa mengunjungi daerah di Tepi Barat. Secara khusus ia berkunjung ke kawasan di mana akan dibangun pagar penghalang yang membentang sepanjang perbatasan Tepi Barat. Penambahan pagar sepanjang 40 kilometer yang proyeknya telah disetujui pada Minggu (10/4/2022) itu akan dikerjakan dalam beberapa bulan mendatang.
Israel pada 20 tahun lalu mulai membangun pagar penghalang kontroversial sepanjang lebih dari 500 kilometer, sebagian tembok dan sebagian pagar, setelah serentetan serangan mematikan kepada warga Yahudi. Tentara Israel menyatakan, serangan baru-baru ini terhadap Israel melatarbelakangi penguatan pagar penghalang itu berikut penguatan pasukan tambahan.
Palestina mengatakan, pembangunan pagar pembatas itu menguasai hampir 10 persen Tepi Barat. Mahkamah Internasional memutuskan bahwa pagar itu ilegal. Kelompok militan Jihad Islam memuji respons Palestina terhadap serangan militer Israel di Jenin dan kota-kota lain. ”Kami memberi hormat kepada orang-orang kami yang berdiri seperti barikade pantang menyerah dalam menghadapi terorisme musuh Zionis,” katanya. (AFP/AP)