Awas, Ada "Teror" Rubah di Gedung Parlemen AS
Para anggota dan staf Kongres AS di Capitol Hill, Washington DC, diingatkan agar tidak bercanda soal rubah yang belakangan menyambangi gedung parlemen tempat mereka bekerja. Sudah ada anggota Kongres yang menjadi korban.
Washington
Semula banyak yang tak percaya ada serangan rubah di gedung parlemen AS di Capitol Hill, Washington DC, akhir-akhir ini. Saat disebut bahwa sudah ada yang menjadi korban gigitan rubah—fox dalam bahasa Inggris—banyak yang menjadikan cerita itu sebagai candaan. Dikira, yang ”menggigit” itu adalah Fox News, jaringan media AS. Di sana sudah biasa jika media ”menggigit” anggota parlemen AS lewat pemberitaan kritis.
Namun, insiden Senin (4/4/2022) lalu bukan hanya membuat warga yang bekerja di Capitol Hill tak mau bercanda lagi soal rubah, melainkan kini malah dalam posisi siaga tinggi. Serangan itu memang tidak semenakutkan serbuan para pendukung Donald Trump, yang kalah dalam pemilu tahun 2020, saat mereka menjebol pintu-pintu gedung Capitol dan mendudukinya dalam aksi amuk massa pada Januari 2021. Namun, serangan rubah tersebut tak bisa dianggap enteng.
Pada Senin itu, malam hari tepatnya, Ami Bera, anggota DPR dan politisi Demokrat asal California, terkena gigitan rubah saat ia berjalan di dekat salah satu kantor senat untuk mengikuti pemungutan suara.
Ia merasa ada sesuatu yang menerjang tubuhnya dari belakang. Bera (57) mengira itu adalah anjing kecil. Pria tersebut secara refleks membalikkan badan, lalu mengusirnya dengan payung. Belakangan diketahui bahwa ”penyerang”-nya adalah seekor rubah. Bera menuturkan, insiden itu berlangsung cepat, hanya sekitar 15 detik. ”Ini hari yang paling tidak lazim (bagi saya) dalam 10 tahun perjalanan di (Capitol) Hill,” ujarnya.
Salah seorang yang tengah lewat, tak jauh dari lokasi itu, berteriak mengingatkan orang-orang di sekitar untuk mewaspadai rubah tersebut. Petugas kepolisian Capitol pun datang ke lokasi kejadian. Belum sempat ditangkap, rubah itu sudah ngacir kabur.
Bera, yang juga seorang dokter medis, mengamati dirinya, apakah ada luka di tubuhnya akibat serangan rubah tersebut. Untunglah (seperti orang Jawa, masih ada juga ungkapan ”untung” di tengah musibah), tak ada tanda-tanda luka di tubuhnya. Tapi, ada beberapa goresan. Dokter di Capitol menyarankan kepadanya untuk tidak membuang kesempatan dan segera mendapat perawatan.
Seusai mengikuti sidang pemungutan suara, Bera memeriksakan diri di rumah sakit Walter Reed National Military Medical Center. Ia pun mulai mendapatkan suntikan rabies, yang dijadwalkan empat kali suntikan, sebagai langkah kehati-hatian.
Keesokan harinya, Selasa (5/4/2022), saat cerita gigitan rubah (fox) beredar luas di Capitol, banyak orang bercanda. Sambil terkekeh, mereka mengira itu cerita tentang pemberitaan jaringan media Fox News. Namun, petugas rumah tangga dan protokol Capitol serius mengingatkan para anggota Kongres dan para staf mereka bahwa belakangan ada sejumlah serangan rubah di gedung parlemen. Jangan sekali-kali mendekati hewan itu, pesannya.
Petugas Capitol tersebut juga menyampaikan, kemungkinan ada ”sarang” rubah di sekitar Capitol. Disebutkan, petugas tengah mengupayakan untuk menyiapkan jerat dan menangkap rubah-rubah itu. Pernah suatu kali, upaya tersebut berhasil. Melalui akun Twitter-nya, Kepolisian Capitol mengunggah gambar-gambar seekor rubah berhasil ditangkap dan dikandangkan.
”Moga-moga saja, binatang itu bisa direlokasi,” ujar Bera. (AP)