Kesepakatan AS-Taiwan itu dilaporkan oleh Departemen Pertahanan AS kepada Kongres AS pada Selasa (5/4/2022). Paket itu antara lain mencakup pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, dan pemeliharaan.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
WASHINGTON, SELASA -- Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan paket peralatan, program pelatihan, dan barang-barang lainnya untuk mendukung sistem pertahanan udara Taiwan. Kesepakatan itu bernilai hingga 95 juta dollar AS. Kesepakatan Washington-Taipei itu tercapai di tengah maraknya pesawat-pesawat China memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara atau ADIZ Taiwan.
Kesepakatan AS-Taiwan itu dilaporkan oleh Departemen Pertahanan AS kepada Kongres AS pada Selasa (5/4/2022). Menurut Pentagon, paket itu akan mencakup pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan peralatan terkait. "Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata Pentagon.
AS memang memiliki "kewajiban" karena terikat oleh ketentuan hukum untuk memberi Taiwan sarana membela diri, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal di antara keduanya. Taiwan telah mengeluhkan peningkatan tekanan militer oleh China. Beijing mencoba dan memaksa Taiwan untuk menerima kedaulatannya. “Penjualan yang diusulkan akan membantu mempertahankan kerapatan rudal penerima dan memastikan kesiapan untuk operasi udara. Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan wilayahnya,” lanjut Pentagon dalam pernyataannya.
Kantor Kepresidenan Taiwan mencatat kesepakatan itu adalah penjualan senjata ketiga yang diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat sebagai Presiden. AS adalah pemasok senjata internasional utama Taiwan. Kesepakatan itu disebut menunjukkan kokohnya hubungan AS-Taiwan. "Taiwan akan terus menunjukkan tekadnya untuk membela diri dan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan AS dan negara-negara lain yang berpikiran sama," kata juru bicara kepresidenan Taiwan, Xavier Chang, dalam sebuah pernyataan.
Meskipun disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS, sejauh ini belum ada kontrak baru yang telah resmi disepakati kedua pihak. Pentagon hanya mengatakan Raytheon adalah kontraktor utama dalam skema tersebut bila nantinya tercapai kontrak penjualan. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan pihaknya memerkirakan kesepakatan itu akan "menjadi efektif" dalam waktu sebulan.
Selain memperkuat sistem pertahanan udara, Taiwan juga terus memperbaiki kemampuan pertahanan laut. Sebanyak enam fregat buatan Perancis saat ini sedang menjalani peningkatan sistem guna memperkuat kemampuan tempur. Hal itu disebutkan oleh seorang pejabat militer Taiwan, seperti dikutip Taiwan News, pada Senin (4/4).
Sebanyak empat dari kapal tersebut telah dilengkapi sistem komunikasi dan kemudi baru, dua sisanya akan selesai dipasang pada akhir tahun. Peningkatan tersebut awalnya direncanakan selesai pada 2020. Namun disebutkan bahwa AL Taiwan memiliki spesifikasi yang sangat ketat untuk sistem kemudi. Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung Shan disebut terlibat dalam peningkatan sistem enam kapal itu.
Pesawat militer China
Dari Taipei dilaporkan sebuah pesawat militer China terbang ke ADIZ Taiwan pada Senin (4/4), intrusi itu merupakan yang ketiga sepanjang bulan ini. ADIZ adalah area yang melampaui wilayah udara suatu negara di mana pengatur lalu lintas udara meminta pesawat yang masuk untuk mengidentifikasi diri. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyatakan pesawat intelijen elektronik Shaanxi Y-8 Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) China terbang ke sudut barat daya ADIZ Taiwan.
Sebagai respon atas hal itu Taiwan mengirim pesawat tempur, memberi peringatan radio, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk melacak pesawat China itu. Taipei menyatakan sejak awal bulan ini tiga pesawat militer China telah terlacak masuk ke ADIZ Taiwan. Tiga unit pesawat itu terdiri dari dua pesawat pengintai dan satu jet tempur.
Media Taiwan, Taiwan News, melaporkan sejak September 2020 China telah meningkatkan penggunaan taktik zona abu-abu dengan secara rutin mengirim pesawat ke ADIZ Taiwan. Sebagian besar kejadian terjadi di sudut barat daya ADIZ Taiwan. Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, pada tahun 2021, pesawat militer China memasuki ADIZ Taiwan sebanyak 961 kali dalam 239 hari. Taktik zona abu-abu didefinisikan sebagai upaya atau serangkaian upaya - dengan kekuatan cukup besar - untuk mencapai jangkauan keamanan seseorang atau pihak lain tanpa menggunakan kekuatan langsung. (REUTERS)